chapter 3

22 2 0
                                    

"Aneyong....Emily park imnida," Ucapku mengenalkan diri didepan kelas.Yea,hari ini aku resmi menjadi murid baru disekolah ini.
Well...sekolah yang sudah dipilihkan orang tuaku tentu saja.
Aku bisa melihat mereka semua menatapku dan sebagian dari mereka yang berbisik-bisik.

"Whoa...lihatlah matanya,dia memiliki kelopak mata ganda,dimana dia melakukan oplas,eoh,"

"Apa dia keturunan campuran,Lihat namanya....dia juga memiliki kulit sedikit langsat,dan alis matanya...apa dia menyulamnya....,"

"Bukankah dia pindahan dari busan,apa dia asli korea,tapi dia terlihat menarik juga,"

"Tentu saja dia orang korea,bodoh...."

Beberapa teman sekelasnya mulai terdengar berbisik membicarakannya,sampai Kim seonsangnim berdehem dan mereka pun kembali tenang.

"Baiklah Emily-ssi,silahkan duduk disebelah Soo bin-ssi...."Kim seonsangnim mempersilahkan aku untuk duduk.
Aku mulai berjalan dan duduk disamping seorang gadis berambut pendek yang menyambutku dengan senyumannya.

"Hai...aku Jang soobin,kau bisa memanggilku soobin,"

"Ohh...aku....,"

"Emily....,"ucapnya memutus kata-kataku yang belum selesai,terdengar kurang sopan memang.Tapi kurasa dia gadis yang ramah dan cukup menyenangkan.

"Oh,...kau pasti sudah mendengar namaku tadi,soobin-ssi,"kataku tersenyum kikuk."Tapi kau bisa memanggilku lily saja,"

"Tentu lily-ah...oh ya dan kau tidak perlu seformal itu memanggilku,bukankah kita ini kawan,"kemudian dia menepuk pelan pundakku seolah ingin membuatku nyaman.Aku membalasnya dengan senyuman,dalam hati aku bersyukur,setidaknya dihari pertamaku,aku sudah mendapatkan seorang teman.

Emily pov

Suasana kantin sedikit ramai siang ini,tentu saja saat ini jam istirahat.Soobin tengah makan dengan lahapnya,dia bilang tadi pagi tidak sempat sarapan karena dia terlambat bangun.
Jujur aku sangat rindu makanan Indonesia,eomma sering membuat menu indonesia jika dirumah.
Dan appa tidak pernah keberatan,bahkan ia juga sangat menyukai nasi goreng buatan eomma.
Uuuhhhh aku tiba-tiba merindukan mereka,sedikit kesal karena semenjak beberapa hari yang lalu aku tinggal dirumah samchon,mereka hanya sekali saja menelfonku.
Hhhh....aku mendengus kesal,rasa laparku jadi hilang begitu saja.
Kualihkan pandanganku kesekeliling kantin,tanpa sengaja aku bertatapan mata dengan namja yang duduk jauh didepanku.
Dalam sepersekian detik,aku bisa melihat tatapannya yang lekat kearahku.Sebelum akirnya ia memalingkan pandangannya kearah lain.Omo,apa aku terlalu narsis,mungkin saja dia sebenarnya tidak menatapku tadi.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku untuk mengusir pikiran ngawurku.

"Wae???"soobin menatapku heran.

"Oh,aniya...."

"Kenapa kau tak memakan makananmu?"

"soobin-ah....siapa namja yang duduk disana?"tanyaku tanpa memperdulikan pertanyaan soobin sebelumnya.
Matanya mulai mengikuti kearah yang kutunjukkan.Ia sedikit mengernyitkan dahinya kemudian menatapku. "Dia Jung taeyoung,dia kan satu kelas dengan kita,apa kau tidak tahu?"

"Benarkah??"kataku sedikit terkejut,karena aku memang tidak mengetahuinya.

"Aish...bahkan teman sekelas pun kau tidak memperhatikan,"

"Mian...."

"hmmmm....,"soobin mulai meneguk minumannya."Kenapa kau bertanya,Omo...."tiba-tiba ekspresinya berubah seolah terkejut.
Aku hanya menatapnya bingung.
"Lily-ah....jangan berkata jika kau menyukai Taeyoung,"

"MWO...."

"Aish....kau tidak perlu berteriak jika memang tidak,kau membuat dirimu jadi pusat perhatian,"

Dan aku baru sadar teriakanku barusan membuat beberapa murid memandang kearahku.
Seketika aku malu dan mulai mengalihkan perhatianku pada makanan yang sedari tadi belum kusentuh.

Aku mulai berjalan keluar dari kelas saat jam pelajaran telah usai.Soobin sudah dengan kilat meninggalkan kelas karena ada janji dengan sepupunya.
Apa paman akan menjemputku?aku tidak yakin mengingat tadi pagi dia mengatakan akan ada jadwal pemotreran.Ya,selain seorang penyanyi,dancer,dia juga kerap kali menjadi model untuk majalah fashion atau brand ternama.
Tentu saja karena dia memang tampan dan berbakat,ia bahkan sekarang menjadi pelatih dance untuk para trainee yang akan memulai debut.
Jika kalian tanya seberapa terkenal dirinya,aku tidak bisa menjawab pasti.Yang jelas dia cukup terkenal bahkan dia kerap menggelar konser diluar negri.
Ketika aku sibuk berfikir dengan tiba-tiba aku bertabrakan dengan seseorang.

"Omo...,YAK!!!Apa kau buta,"
Aku baru sadar tidak sengaja telah menabrak seorang yeoja ketika aku berbelok diujung koridor.
Mata yeoja itu menatapku sinis sambil merapikan bajunya yang sama sekali tidak berantakan.

"Apa kau anak baru,aku tidak pernah melihatmu,"

"Nde...aku murid pindahan,"jawabku jujur,ia kembali menatapku dan mendekatkan wajahnya.

"Sebaiknya jangan membuat masalah denganku..."ia mengeluarkan evil smirknya.

"mianhae...."

"Yoona-ssi...."Aku sedikit terkejut,begitu pula yeoja didepanku, ketika ada suara namja yang terdengar datar namun cukup tegas.
Dan lebih terkejut lagi ketika aku mengetahui namja itu adalah Taeyoung.

"Taeyoung-ssi..."entah kenapa nada bicara yeoja yang kalau tidak salah bernama yoona itu kini melembut.

"Lebih baik kalian pergi,tidak ada gunanya membuat masalah dengan anak baru,"ucapnya masih dengan nada dingin dan wajah datarnya.

"Masalah???dia yang membuat masalah denganku,dia menabrakku..."

"Mian...aku benar-benar tidak sengaja,"kini aku bersuara.

"Huh....,"Yoona mendengus,"Kau beruntung moodku sedang bagus,aku juga malas meladeni orang yang tidak penting,"Katanya sambil memutar bola matanya malas.
Whatttt....tidak penting???Demi kera sakti yang selalu berjalan kebarat mengambil kitab suci,ingin sekali aku mencabik-cabik mulut pedasnya itu.
Namun dengan predikatku sebagai murid baru,setidaknya aku harus menjaga imageku dan bersabar.

"Aku pergi taeyoung-ssi...."nada bicaranya akan berubah 360 derajat jika berbicara pada namja dingin disebelahku,membuatku mual.
Kemudian ia pergi diikuti dua orang temannya yang mengekor dibelakang.

"Gomawo..."ucapku pada namja dingin yang hanya diam menatapku.

"Lain kali gunakan matamu ketika berjalan,agar tidak menyebabkan masalah,"dan seterusnya ia pergi meninggalkanku yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja kudengar.
Menyebabkan masalah????aku???Oh Tuhan,apa dia pikir aku trouble maker.Dan kenapa dia begitu menyebalkan,dia terlihat dingin dan irit bicara,tapi sekali berbicara mulutnya sungguh pedas.
Aku menutup mulutku yang baru kusadari terbuka tanpa suara dari tadi.
Aku sungguh terkejut sekaligus jengkel,hari pertama disekolah yang kupikir baik-baik saja menjadi menjengkelkan karena dua manusia tadi.
Arrrrgh.....aku mengacak rambutku frustasi.







I love you samchonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang