Dia Pergi dengan caranya

80 5 0
                                    

Aku baru saja tiba dirumah,aku mengklakson beberapa kali agar dibukakan pagar tapi tidak ada yang datang untuk membuka pagarnya.Seketika aku menghela nafas karena lama menunggu membuatku kesal dan menoleh ke kiri rumah ku terlihat begitu ramai dan sepertinya itu dari rumah Bobby.

"Kenapa rumah Bobby begitu ramai?apa dia membuat acara?tapi kenapa tidak mengundangku kerumah"(tanyaku dengan heran)

   Akupun langsung memutar mobil ku untuk pergi ke rumah Bobby,setelah berada didepan rumahnya terlihat orang orang sangat ramai yang memadati rumah Bobby,juga terlihat banyak kerabat dekat nya dan aku mencoba untuk turun dari mobil.

"Bendera putih?apa maksudnya?siapa yang meninggal?"(gumamku)

Terlihat ibu Bobby yang sedang duduk di kursi sambil menangis dan aku pun menghampiri nya...

"Ibu?kenapa menangis,givon lihat ada bendera putih,siapa yang meninggal Bu?Bobby kemana, soalnya tadi givon lihat di taman tapi pas givon mau dekatin dia malah pergi"
"(Menangis dengan tersendu sendu)Bobby meninggal givon"
"Bobby?(berusaha menahan tangis),Bobby Bu? ibu bercanda kan?tadi aku masih melihat Bobby Bu,ga mungkin Bobby meninggal"(tegasku sambil menangis kencang)
"Dia udah ga kuat nahan penyakit yang dia punya givon,akhir akhir ini dia juga jarang komunikasi dengan ibu karena penyakitnya terus kambuh"
"Penyakit?kok dia ga pernah cerita ke givon,bobbyyyyyyy!!!!!!(Isak tangis ku tak berhenti sambil berteriak)
"Sabar nak,mungkin Allah lebih sayang Bobby biar Bobby ga bisa rasain sakit lagi,dia udah senang disana"(berusaha menenangkan)

Tangisan ku terus tidak terkontrol saat aku memasuki rumah Bobby dan melihat mayat bobby yang terbentang kaku dan begitu pucat.Ditengah aku menangis melihat bobby,ibunya memberikan bunga dan sebuah kertas.

"Givon,ini ada bunga dan surat dari Bobby,ibu menemukan ini di atas meja kamarnya yang bertuliskan (ibu jika kau menemukan bunga dan surat ini tolong berikan pada givon karena aku takut nanti aku tidak bisa memberikan secara langsung)
"Bobbyyyyy!!!!!!...(Isak tangis ku kembali pecah saat Bobby memberikan aku bunga kesukaan ku)
"Maaf kalo bunga nya layu nak,karena bobby membelinya sebelum dia pergi"
"Iya Bu givon tau, soalnya kami bertemu saat Bobby membeli bunganya"(masih dalam keadaan menangis).

•••

Saat semua orang sedang diselimuti tangisan yang tak henti, semuanya berangsur untuk bersiap-siap.Mayat Bobby sudah bersih dimandikan dan disholatkan,saatnya pergi ke pemakaman untuk Bobby di semayamkan.
Betapa teriris nya hatiku melihat Bobby yang tergeletak saat tertidur di dalam ambulans karena aku ikut ibunya untuk pergi dengan ambulans
"Selamat jalan Bobby,aku tidak tau bagaimana rasa sakit yang kamu rasakan,semoga kamu tidak merasakan sakit lagi"(ujarku sambil melihat wajah Bobby).
•••
*Sesampainya di tempat pemakaman
Semuanya turun satu persatu dari kendaraan masing masing.Begitu banyak yang sayang pada Bobby hingga pemakaman begitu ramai.
Setelah semua doa dibacakan,kerabat dari Bobby bergantian menyirami pemakaman nya dan menaburkan bunga.Tidak lupa aku pun ikut melakukan nya,dan tangisku kembali saat hendak menaburkan bunga.Aku terduduk dan Isak tangis ku begitu kencang seakan tidak percaya Bobby pergi begitu cepat.Aku memeluk papan namanya dengan sangat erat, semuanya terharu karena beberapa dari mereka tau bahwa aku begitu dekat dengan Bobby.

•••
"Givon,sudah nak.Kita ikhlas kan Bobby untuk pergi,doa kan dia supaya dia ditempatkan disisi terbaik Allah"(berusaha menenangkan ku sambil menahan tangis)
"Givon menyesal Bu pernah marah pada Bobby,tapi itu ga disengaja dan givon belum sempat untuk meminta maaf bu"(sambil menahan tangis)
"Bobby pasti sudah memaafkan kamu sebelum kamu meminta maaf, sudahlah orang orang udah mulai berpergian,ayo kita pulang"(ajak ibu Bobby sambil merangkul ku).

•••
Hari ini duniaku betul betul hancur dan tak terkendali,aku kehilangan orang yang ku sayang untuk kedua kalinya,kamu jahat Bobby.Kamu udah janji ga bakal ninggalin aku dalam keadaan apapun tapi nyatanya kamu pergi.
Dan maaf aku pernah marah padamu waktu itu,tapi itu tidak disengaja semuanya terjadi begitu saja.Apa ini sudah menjadi alur cerita mu agar aku tegar melihat kepergian kamu bob.Siapa lagi yang akan menjaga,aku takut tidak ada yang bisa mengerti denganku.Andai aku bisa memutar waktu, semua yang telah pergi meninggalkan ku tidak akan ku sia sia kan.

•••

Saat aku sudah berada dirumah,aku langsung berlari memeluk mama yang sudah menunggu ku masuk.

"Ma Bobby meninggal ma,dia ninggalin givon"(ucapku tersendu)
"Yang sabar ya sayang,saat dirumah Bobby mama melihatmu begitu terpukul dan mama tidak sanggup untuk mendekati kamu"
"Jadi mama tau lebih dulu?kenapa mama tidak memberitahu ku?"
"Mama takut memberi tau karena kami sedang berada diluar,jika tau hal ini kamu pasti tidak fokus membawa mobil dan terjadi hal yang bukan bukan.Yasudah,kamu istirahat dulu.Tenangkan dirimu"
"Iya ma"

*Aku pergi ke kamar dan langsung membaca surat yang ditulis Bobby untukku...

•Isi Surat:

Givon,maaf belakangan ini aku tidak ada menemui mu,kadang jika bertemu aku tidak berkata apapun dan langsung pergi meninggalkan mu.Dan tentang berat badanku yang menurun,itu bukan karena aku sedang mengikuti program diet tetapi karena aku memiliki penyakit yang sudah aku punya sejak tinggal dibandung.Itu semua aku lakukan agar kamu tidak khawatir denganku.Dan sejak aku hilang kabar dan menjauh dari mu, penyakit ku semakin parah,setiap kambuh aku tidak dapat menahannya seperti dulu.Sebab itu berat badanku menurun, lingkaran mataku menghitam,dan muka ku terlihat pucat.Soal bunga,maaf jika bunga itu layu saat kamu terima karena aku membeli terlebih dahulu takut jika aku tidak sempat membelinya untukmu.

Givon, seandainya aku lebih dulu meninggalkanmu aku harap kamu bisa memaafkan ku.Dan jika itu memang terjadi aku sangat menyesal karena aku mengingkari janji ku untuk terus menjagamu.Semoga kamu menemukan seseorang yang bisa mengerti denganmu dan semoga dipertemukan dengan orang yang tepat untuk bisa menjagamu lebih baik dariku.Tapi itu semua tergantung untaian takdir.

"Maaf aku banyak berbohong,tapi aku sayang padamu"

-Bobby-

•••

Tangisanku tidak terhenti saat membaca surat dari Bobby.Ternyata ia sudah merencanakan semuanya.Betapa jahatnya aku tidak menyadari bahwa ia sedang sakit hingga dia pergi pun aku tidak mengetahuinya.Aku semakin drop dan melemah karena terus teringat pada Bobby.Tidak percaya seakan ia masih berada disini bersamaku.Bercerita,tertawa dan menghabiskan makananku.

Sepertinya perubahan pada diriku kembali lagi.Kembali menjadi dingin dan tidak mau bergaul dengan siapapun.

*Selamat membaca*
Jangan lupa vote ya 🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay with me Or Leave meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang