Bobby pov

41 7 0
                                    

Aku,Bobby.

Singkat cerita aku akan jelasin kenapa aku telat datang ke acara lomba givon.

Aku menyuruh givon untuk pergi terlebih dahulu karena takut terlambat untuk pendaftaran ulang.Givon pergi sekitar jam 10 pagi dan setelah givon pergi aku langsung bersiap siap untuk menyusulnya.Tapi tiba tiba penyakitku kumat Aku tidak bisa menahan sakit dibagian kepala, seketika aku terjatuh dan pingsan.Setelah beberapa saat aku tersadar dan mendengar ponselku berdering beberapa kali,aku tidak bisa menjangkau nya di atas meja, pandanganku masih buram dan rasanya ingin muntah.

*
   Aku memiliki penyakit meningitis yang sudah ada sejak aku tinggal di Bandung dan sudah 3 tahun penyakit ini bersamaku.Dan dokter memvonis jika  makin lama penyakit ku akan bertambah parah dan hidupku tidak akan lama lagi.Alasan aku tidak ingin memberitahu hal ini pada givon karena pasti dia akan merasa sangat sedih dan aku tidak ingin melihat dia tidak tersenyum dan murung lagi karena terus terusan terpikir dengan penyakitku.

*
Seandainya umurku tidak lama lagi givon pasti akan sangat kecewa karena aku mengingkar janji yang ku buat sendiri dan memberi banyak harapan padanya jika aku akan terus bersamanya.Tapi, walaupun sekarang givon sangat marah denganku dan tidak ingin bertemu denganku,aku akan tetap menjaganya.Aku sudah menganggapnya sebagai adikku dan sebagai kakak aku akan tetap menjaganya hingga ia menemukan pasangan hidupnya sendiri karena aku sangat menyayanginya.

*
Semoga dipanjangkan umurku setidaknya sampai givon betul betul dipertemukan dengan orang yang baik dan dijaga oleh orang yang tepat.Aku sangat paham apa yang dirasakan givon sejak papanya pergi,karena aku tau betul bagaimana cara papanya agar givon selalu tersenyum.Dia penyabar,lemah lembut,penuh perhatian karena dia tau givon sedikit keras kepala dan untuk menangani sifat givon, papanya punya cara tersendiri yang mungkin tidak mudah untuk mencari penggantinya.Dulu ketika aku pergi givon sangat sedih dan tak berhenti menangis,disaat papanya pergi ia kehilangan dua orang yang paling dekat dengannya.

Seperti yang diceritakan mamanya padaku,setelah papa givon pergi untuk selamanya,mendadak semua kebiasaan givon berubah.Dapat dilihat dari perbedaan sifat yang mudah emosi,pendiam,tidak cerewet,dan mudah menangis padahal dulunya ia adalah anak yang sangat lemah lembut,kuat,dan mudah tersenyum dan aktif.Tidak terpikir olehku bagaimana givon nanti saat aku lebih dulu meninggalkannya.

Apakah dia akan semakin benci dan marah padaku aku tidak tau itu.Yang pasti penyakitku ini sudah sangat parah dan aku sudah tidak sanggup menahannya jika kumat.Apapun yang terjadi,aku sayang adikku.

#sampai disini🙂
Terimakasih sudah membaca,jangan lupa vote ya.
Tunggu part selanjutnya, terimakasih ❤️

Stay with me Or Leave meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang