Yang sebenarnya

11 7 8
                                    

Maaf..
Tapi aku hanyalah gadis bodoh..
Yang berani mengharapkan sekeping bahagia,
Ditengah jutaan keping lara yang singgah...

~ Illona Izz

 
Aku berada di GreenHill. Bukit hijau yang jaraknya kurang lebih 500 meter dari rumah. Dulunya, tempat ini adalah tempat wisata. Namun, sekarang ditutup karena masalah perawatan.

Hanya aku yang sering mengunjungi tempat ini.

...

Bahagia?

Pantaskah aku memikirkan bahagia ditengah  jutaan keping lara yang singgah?

Tiba-tiba aku teringat pada anak baru itu. Benarkah jika aku mampu berpikir bijak hidupku akan bahagia?

"Ajahn Brahm, Bikhsu dari Thailand pernah berkata 'rahasia kebahagiaan adalah bukan mencari kesana kemari, melainkan dengan melihat ke dalam, melihat pada apa yang telah kita miliki,'"

...suara itu! Dia datang lagi

"Memangnya apa yang aku miliki? Apa saja sih yang kamu ketahui tentangku? Tentang keluarga ku? Tentang hidupku?" tanyaku yang tak nyaman dengan kehadirannya yang selalu tiba-tiba. Aku sedikit terganggu.

"Dalam perjalanan menuju kemari, aku bertemu orang tuamu, dan aku menyimpulkan bahwa banyak yang tidak kamu ketahui tentang orang tuamu."

Mata ku melebar, aku langsung menghadap padanya. Tapi seberapa lama pun aku mencoba mencari penyanggahan, aku tetap bergeming dan tak menyangkal..
karena itu memang benar..

"... Orang tuamu menyayangi mu," sambungnya yang membuatku tidak terima.

"Kau salah menilai mereka," ujar Rara berkata dengan nada yang lebih lembut, lalu melanjutkan, "Orang tuamu tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua mereka. Tapi, orang tuamu khususnya ayahmu, sangat yakin kalau orang tua mereka-kakek nenek mu-sangat menyayangi orang tuamu, meski orang tua mereka sering menyakiti orang tuamu."

"Tunggu! Aku tidak mengerti maksudmu!" jeritku, seketika itu kepalaku terasa pening.

"Cukup rumit ya? Baiklah, kesimpulannya adalah, orang tuamu adalah orang yang kaku dalam menunjukkan kasih sayang."

Pernyataannya membuat ku menghela nafas berat.































~bersambung

Pernah SinggahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang