"Maukah kuberi beberapa pesan? Setidaknya untuk membantumu mengetahui jalan bahagia?" tawarnya
Aku hanya mengangguk.
"Dengarkan... semua rasa pedih dalam hidup ini bisa di ubah menjadi kewelasan dan kebijaksanaan. Faham?"
Aku mengangguk.
"Siapapun yang sedang melukai mu sedang mengajarkan mu bagaimana cara memaafkan"
"Termasuk orangtuaku?" tanyaku dengan nada patah-patah
Dan dia mengangguk.
"Aku dulu juga sama sepertimu.. selalu tersakiti, Daan merasa terasing karena orang tua," ucapnya dengan tatapan menerawang, lalu melanjutkan.
"Aku sangat membenci mereka hingga akhirnya, ketika aku benar-benar kehilangan mereka. Ya, saat itu mereka sedang keluar kota, mobil mereka ditabrak sebuah truk. Dan mereka meninggal ditempat. Meskipun aku bisa saja mengerti kapan mereka meninggal, aku tak mau melihatnya. Karena aku terlanjur benci pada mereka."
Saat jeda itu, aku mendengar helaan nafas Rara yang berat.
"Saat itu aku menyesal dan sedih tapi tidak menangis. Rasa benci adalah alasannya. Nenek dari pihak ibu memelukku sembari berkata 'kehidupan adalah hukuman mati, namun kita tidak tahu bagaimana dan kapan hukuman itu dilaksanakan' sedangkan kakekku hanya tersenyum dan memberikan selembar kertas bertuliskan 'kita tidak bisa memerangi hidup, berdamailah dengan hidup'...... jadi, bagaimana menurutmu?" tanyanya dengan tenang setelah mengoceh panjang lebar.
Aku mematut dagu. "Menurut ku.. ah, aku telalu bingung untuk mencernanya," akuku.
"Pulanglah Ilo.. datangi dan peluk mereka. Ucapakan pada mereka terimakasih karena mereka telah mengajarimu caranya memaafkan," sarannya.
"Aku membenci mereka Ra!" tolakku mentah-mentah. Aku marah.
"Rasa benci adalah keadaan batin, kamu bisa mengubah keadaan batinmu," paksanya.
Aku bingung, tapi dia mengangguk meyakinkan.
"Condonglah pada indahnya kehidupan, lihat lah indahnya langit... tapi jangan rasakan dinginnya"
~bersambung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pernah Singgah
Kısa HikayeTentang lara yang pernah singgah. Tenang saja, sebab ia hanya hinggap, dan tak selamanya ia akan menetap. Sebuah cerpen; tentang rasa sakit yang terlalu berharga untuk disembuhkan begitu saja.