"Hey Ra! Maukah kamu memberiku satu pesan lagi sebelum menetapkan hati ku untuk kembali?" harapku.
Karena sebelum aku meniti jalan itu, aku masih perlu penguat..
"Ubahlah cara pikirmu, dan kamu akan melihat dunia secara berbeda. Tidak ada baik atau buruk yang mutlak di dunia ini."
Mendengarnya, aku segera memeluknya dan menangis di pundaknya.
"Terimakasih, Ra, terimakasih untuk semuanya. Dan.. bisakah kita menjadi sahabat? Demi lara yang pernah singgah di hidup kita?"
Rara mengangguk dengan senyum manis.
Kami menatap matahari yang akan tenggelam di ufuk barat, sebentar lagi cahaya itu akan pergi di gantikan malam kelam.
Dan aku mendapatkan 1 pelajaran lagi.
Bahwa hidup tak selalu seterang siang maupun segelap malam.
~END~
~Selesai di senja yang cahayanya mulai memudar
![](https://img.wattpad.com/cover/225792893-288-k976594.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernah Singgah
Short StoryTentang lara yang pernah singgah. Tenang saja, sebab ia hanya hinggap, dan tak selamanya ia akan menetap. Sebuah cerpen; tentang rasa sakit yang terlalu berharga untuk disembuhkan begitu saja.