03

29 5 0
                                    

"Reina!!! Bangun udah jam berapa ini?" Vino menepuk jidatnya karena Reina belum juga bangun.

"Yaudah kalo gitu kamu berangkat sendiri aja, abang keburu telat kalo harus nunggu kamu!!"

10 menit kemudian Reina baru bangun dari tidurnya. Jika alarm tidak membangunkan nya mungkin Reina tidak akan bangun.

"Jam berapa sih ini."

06.00

"Ya ampun gue telatt!!!"

Dengan terburu-buru Reina bergegas ke kamar mandi lalu bersiap-siap.

"Duh ga ada gojek yang nerima gue , gue bisa telat nih." Reina panik setengah mati sambil berdiri di depan rumah.

Selang beberapa waktu, Reina melihat Byan lewat depan rumah nya. Mungkin Byan juga akan berangkat ke sekolah.

"Kak Byannnn!!!stop stop stop!!!"
Teriak Reina sembari berlari mengikuti Byan.

Byan memberhentikan motornya, ia terpaksa karena perempuan yang mengejar nya terus menerus berteriak.

"Makasih kak udah berhenti, haduh Reina cape banget ngejar nya." Ucap Reina sambil mengatur napas nya.

"Apa?" Byan melepas helm di kepalanya.

"Kak Reina boleh ikut nebeng sampe sekolah gak? Reina gak tau harus naik apa, gojek gak ada yang terima pesenan Reina." Reina berharap Byan mengiyakan permintaan Reina.

"Jalan." Ucap Byan dengan nada yang dingin.

"Hah??kok Reina disuruh jalan, Nanti keburu telat kalo harus jalan kak!"

Byan menatap sekilas ke arah Reina lalu memakai kembali helm nya.

"Please kak, Reina bakal bayar berapa pun yang kaka mau." Mohon Reina.

"Gue bukan ojek"

"Kalo gitu Reina bakal traktir apa pun yang kaka mau, please kak." Kali ini Reina sangat memohon kepada Byan.

Byan menghela napas nya lalu mengisyaratkan Reina untuk naik ke motornya.

"Makasih banyak kak." Reina cepat cepat naik ke atas motor Byan.

Tempat parkir motor di sekolah

"Makasih banyak ya kak, Reina harus ke kelas nanti ibu guru marahin Reina kalo telat." Reina tersenyum ke arah Byan.

Sesampai di kelas, Reina langsung duduk di bangku nya sebelah Maira.

"Tumben Rein lo dateng ke sekolah jam segini."

"Iya nih gue telat bangun, terus abang gue udah berangkat duluan ke kampus."

"Jadi lo ke sekolah naik gojek??"

"Engga, gojek pada gak nerima gue sialan banget emang." Gerutu Reina.

"Loh, kalo gitu lo naik apa ke sekolah?jalan?"

"Kaki gue bisa bengkak kalo harus jalan ke sekolah."

"Terus lo naik apa kalo bukan jalan?"

"Gue ikut nebeng sama kak Byan."

"Apaa?? Kok bisa sih mana mungkin kak Byan ngebonceng cewe lain selain Kia." Tanya Maira penasaran sekaligus heran.

"Kenapa cuma Kia??emang ada hubungan apa Kia sama kak Byan??"
Batin Reina

"Selamat pagi anak-anak."

Karena guru sudah datang ke kelas
M-IPA 1 terpaksa Reina dan Maira menyudahi pembicaraan nya pagi ini.

"Rein lo hutang cerita sama gue!"
Maira menyenggol sikut Reina.

"Iya iya." Reina menggelengkan kepala karena Maira terlalu kepo untuk masalah sepele seperti ini.

Jam istirahat

"Rein ke kantin kuy." Ajak Kia dan Maira bersamaan.

"Kalian duluan gih, gue mau ke toilet dulu."

"Yaudah kita tunggu di kantin ya!" Maira dan Kia pergi meninggalkan Reina ke kantin.

"Bentar lagi waktu istirahat selesai nih, gue harus cepet-cepet ke kantin beli makanan dulu." Reina buru-buru keluar toilet.

"Oh ini murid angkatan baru yang genit ke cowo orang." Ucap seorang senior di depan pintu toilet.

"Kaka ngomong ke Reina??" Reina bingung di sini hanya ada ia dan 3  kaka senior nya, sudah jelas mereka berbicara pada Reina.

"Belagu banget lo jadi orang!" Ucap nya sambil mendorong bahu Reina.

"Maaf kak Reina salah apa??"

"Heh lo itu udah pulang bareng sama Byan gue ya!!" Bentak seniornya.

"Oh itu maaf kak, Reina cuma kebetulan ketemu kak Byan di jalan terus ikut nebeng ke sekolah tapi Reina gak ada maksud apa-apa kak beneran." Jawab Reina gugup.

"emang kalo gue bonceng dia kenapa?" Suara berat seorang laki-laki mengagetkan Reina dan tiga orang senior nya.

"Eh Byan engga kok gue cuma ngingetin dia supaya gak genit sama  lo."

"Bukan urusan lo Vanya!" Tegas Byan.

"Oh nama kaka ini Vanya, cantik sih tapi suka ngelabrak orang." Batin Reina kesal

"Emm...maaf kak Reina mau ke kelas dulu bentar lagi masuk." Reina buru-buru meninggalkan Kak Byan, Kak Vanya dan teman-temannya.

Sesampainya Reina di kelas, ia langsung duduk di bangku  menunggu Maira dan Kia kembali ke kelas. Reina tidak ada waktu lagi untuk membeli makan di kantin, jam istirahat sudah mau habis.

"Loh Reina kita nungguin lo di kantin, kok malah diem di kelas?" Tanya Kia yang baru sampai di kelas bersamaan dengan Maira.

"Tadi gue di labrak sama senior, padahal gue cuma boncengan sama Kak Byan itupun gue terpaksa."

"Hah??lo boncengan sama Byan?? Kenapa bisa?" Kia menaikan alis nya tanda bahwa ia terheran.

Melihat ekspresi Kia yang begitu terkejut mengingatkan Reina bahwa mungkin Kia adalah kekasih Byan.

"Nanti gue cerita deh, guru udah mau masuk kelas tuh." Reina sengaja berbicara seperti itu untuk menjauh dari pertanyaan Kia, ia tak mau Kia salah paham.

Bel pulang sekolah

Tet tet  jam belajar sudah habis

"Rein gue duluan ya, nyokap gue udah nunggu di depan gerbang dah." Maira buru-buru ke depan gerbang sembari melambaikan tangan nya pada Reina dan kia.

"Lo pulang sama siapa Rein??."

"Naik gojek, abang gue gak bisa jemput hehe." Jelas Reina

"Oh yauda lo gak apa-apa kan kalo gue duluan pulang?" Tanya Kia takut Reina ditinggal.

"Yaelah santai aja, gue bukan anak kecil lagi Kia!!" Jawab Reina dengan kesal.

"Hahaha iya iya, yaudah gue duluan ya hati-hati Rein."

Saat menunggu gojek  datang menjemputnya Reina terkejut melihat tiba-tiba Byan berada di depan Reina dengan menaiki motornya.

"Naik."

Tidak ada hujan, tidak ada angin Byan tiba-tiba meminta Reina untuk naik  ke motornya?? Kenapa??

Penasaran gakk???
Maaf ya telat update nya hihi

Kalo kalian suka jangan lupa di vote dan share juga ya!!
Hope you like it😍🥰

































MY LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang