~8

26 8 0
                                    

Hari ini Tania kembali ke kampus, Rifki yang entah harus bahagia atau sedih bisa bertemu lagi sama Tania ternyata dia memiliki masalah yang sama.

"Hai ki,," sapa Tania
"Hai Tan" jawab Rifki dengan lemas
"Kamu kenapa? Ko gak semangat gitu sih" tanya Tania heran.
"Aku, aku mau curhat sama kamu Tan"
"Curhat apa? Yuk kamu duduk disini!" Ajak Tania.
"Jadi gini Tan, aku mau di jodohin sama orangtuaku, kalau aku nolak, aku nggak bakal di kuliahin Tan. Dan aku nggak mau ngorbanin masa depan aku demi gitu-gituan, aku nggak mau Tan." Marah

*Tania yang sedih sambil melamun, yang juga memiliki masalah yang sama*

"Tan? Kamu kenapa,? Aku lagi curhat loh, kamu denger kan?" Tanya Rifki heran.
"Iya ki, aku denger ko" jawab Tania lemas.
"Terus kamu kenapa? Ko kayak tiba-tiba nggak semangat gitu?" Tanya rifki.
"Aku juga memiliki masalah yang sama ki, aku juga mau dijodohin sama Tante aku, karena itu adalah amanah dari almarhum ayah aku ki, aku nggak tahu harus apa, tapi aku mau merubah nasib aku, aku mau sukses dengan jalanku, sama ki aku juga nggak mau ngorbanin masa depan aku demi perjodohan itu," jawab Tania menangis.
"Tan, aku juga bukan hanya nggak mau ngorbanin masa depan aku, aku juga nggak mau ngorbanin perasaan aku Tan, aku sayang sama kamu, aku mau kita sukses sama-sama, dan kita perjuangkan cinta kita bersama. Tapi semuanya hancur karena perjodohan."

*Tania yang semakin terpukul oleh semua masalahnya mendengar semua kata-kata Rifki kalau dia nggak mau kehilangan Tania*

"Rifki,," menangis lemass
"Tan, aku sayang sama kamu, aku nggak mau di jodoh-jodohin kayak ginii." Menatap Tania.
"Aku juga sayang sama kamu ki" ucap Tania sambil nangis.
"Pokoknya kita jalani ini semua, kita kejar terlebih dahulu cita-cita kita setelah itu kita perjuangkan cinta kita Tan." Tegas Rifki.
"Iya ki, maksih ya kamu udah mau mencintai aku dengan tulus, pokoknya kita harus semangat, kita harus capai cita-cita kita" ucap Tania sambil menyemangati Rifki.
"Iya tan, semangat!!"

*Tania dan Rifki, melupakan masalah mereka untuk fokus belajar, mengejar cita-cita mereka masing-masing.*

~Skip 4 tahun kemudian~
⬇️

Cinta & Cita-CitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang