PART 10.

2.9K 215 1
                                    

-
-

"YEOROBUN!"

JANGAN LUPA TINGGALIN

VOTE JUGA COMENT NYA

YAAAAAA!

TERIMAKASIH!

-

-

Udah jam 10 malem balapan motor nya belum selesai juga semua penonton masih stay ditempat masing2 termasuk seulgi,yeri, dan Joy sampai tiba-tiba suara sirine mobil polisi terdengar di telinga mereka.

Ninuninuninu!
🚓🚓🚓🚓🚓🚓🚓🚓🚓

"Lariiiii! Ada polisi!" Teriak semua penonton yang berhamburan keluar arena termasuk mereka bertiga juga lari pada mencar.

"Hahhh...huhhh....haahhh...hhuuhhh!" Tepar seulgi terduduk di pinggir jalan habis lari maraton.

"Hah! Jadi tadi itu balapan liar? Astaga Yeri! Untung aja tadi aku sempet lari kalau enggak, bisa diamuk aku sama kak irene! Hufftt!" Gerutu seulgi yang akhirnya di pulang jalan kaki menuju apartemen.

Tiitt tiit tiitt tiitt!

CEKLEK!

Suasana nya gelap kemungkinan irene udah tidur itu batin seulgi ia pun jalan pelan-pelan berusaha tidak menimbulkan suara.

"Kenapa jadi merinding begini sih!" Batin seulgi.

"BAGUS YAA? JAM SEGINI BARU PULANG! GAK USAH PULANG SEKALIAN!" teriak irene duhh suaranya dah kayak pakai toa.

Seulgi pun menoleh ke arah suara itu berasal dan ternyata irene lagi duduk di ruang tengah sembari menyilang kan kedua tangan nya dan jangan lupakan tatapan tajam nya pada seulgi.

"Eh k-kak! B-belum t-tidur?" Tanya basa basi seulgi tapi yang ditanya dengan emosi nya langsung menarik telinga sang istri.

"Aaaww....aaawww! sakit kak...ampun...aduuhh kak!" Suara kesakitan seulgi seakan terdengar merdu di telinga irene.

"Apa? kamu ngomong apa? Kurang kenceng? Nihh rasainnn!" Tangan mungil irene semakin menarik kencang telinga seulgi.

"Aaawww...aaawww...kak....aduhhh....sakitt kak....udahh....ampun...gak lagi.... lepas kak!" Tanpa melepaskan jeweran nya Irene menarik kerah seulgi menuju kamar.

BUGH!

Aawww!"

"DARIMANA KAMU?" bentak irene seraya menghempaskan tubuh seulgi di ranjang.

"Aduhh mampus! Jawab apa aku?" Batin seulgi was-was.

"Emm a-aku....a-aku..
..emm...i-itu...!" Kan Seulgi bingung mau kasih alasan apa.

"JAWAB YANG BENAR SEULGI!" bentak irene lagi.

"A-aku emm habis nugas d-dirumah temen kak! Iya nugas!" Alasan seulgi semoga aja irene percaya.

"Nugas sampai jam segini? Nugas kemana kamu? Nugas apa maen?" Tanya irene.

"Maen apa kak?" Kan ambigu pertanyaan seulgi.🌚

"Iss apasih kamu! Kamu tuh di bilangin jangan pulang malem, karena mommy sama daddy mau kesini! Terus juga kenapa handphone kamu gak bisa dihubungi?" Omel irene.

"Maaf kak! Handphone aku di tas gak kedengaran tadi! Udah ya maafin aku ya kak!" Sesal seulgi yang sedari tadi hanya bisa menunduk.

"Hufftt! Yasudah tapi awas kamu ulangin lagi, setidaknya kalau pulang telat kamu kabarin aku jadi aku gak nungguin! Inget ya kamu tuch sekarang udah punya istri, kamu udah punya tanggung jawab sama aku! Ngerti gak?" Bentak irene semakin membuat seulgi ketakutan.

"I-iya kak maaf!" Cicit seulgi.

"Yasudah sana mandi! Kamu Bau tau!" Perintah irene yang langsung dikerjakan seulgi.

Setelah seulgi membersihkan diri seulgi bergabung dengan irene di ranjang empuk mereka.

"Kak! Emm a-aku b-boleh p-peluk gak?" Kenapa jadi gagap gini sih- pikir seulgi. Irene yang mendengar hal tersebut menganggukkan kepala langsung saja seulgi menarik irene dalam pelukannya.

"Tadi mommy sama daddy ngomong apa aja kak?" Tanya Seulgi memecah keheningan.

"Emm itu mereka ngasih tiket liburan buat kita! 2 hari lagi kita berangkat ke Bali! Menurut kamu gimana?" Tanya balik irene semakin mempererat pelukan nya di tubuh seulgi.

"Emm aku sih gak keberatan kak! Btw itu liburan buat honeymoon ya?" Goda seulgi.

"Emm ya mereka bilang sih gitu!" Ucap irene yang sebenarnya udah malu denger kata Honeymoon!.

"Emm emang honeymoon nya harus nunggu di Bali dulu ya?" Seulgi semakin menggoda irene.

"Hm? Maksud kamu?" Tanya irene mendongakkan kepalanya menatap seulgi yang sudah tersenyum mesum karena tiba-tiba saja seulgi merubah posisi nya yang kini sudah berada di atas irene.

"Kenapa gak dimulai dari sekarang aja?" Ucap seulgi mengedipkan sebelah matanya.

"Ha? Emm a-apa m-maksud k-kamu?" Tanya irene yang menhan gugup setengah mati.

"Kita lanjutin yang di mobil tadi!" Bisik seulgi tepat di depan bibir merah nan menggoda milik irene.

"Seul-hhmmppptttt!" Seulgi segera menabrakkan bibir nya pada bibir irene melumat nya perlahan menghisap bibir satu sama lain seulgi yang menginginkan lebih menggigit bibir bawah Irene seketika irene semakin membuka mulutnya agar lidah mereka bisa beradu di dalam hangat mulut mereka.

"Eughh!" Lenguh Irene saat seulgi meremas payudaranya.

"Kamu tidak memakai bra?" Tanya polos seulgi.

"Aku memang tidak pernah memakai bra saat tidur, tidak baik buat kesehatan!" Jelas irene sedikit malu.

"Bagus! Itu lebih memudahkan ku!" Seulgi mempertemukan kembali bibirnya pada pasangan nya dengan kedua tangan nakal seulgi yang sudah menelusup didalam piyama yang di kenakan Irene kemudian meremas kedua gundukan favoritnya tersebut.

"Aaaahhh....seul......eughh!"
Seulgi semakin bersemangat saat mendengar desahan irene.
Seulgi segera membuka kancing piyama irene dan terpampang lah nyata kudua gunung besar yang kini menjadi hak paten nya.
Ia segera meremasnya kembali sembari memberikan pijatan disana.

"Aahhhh....geliii....Seul....!"

"Sshhhh....pelan....ahhhh...!"

"Jangan....ahhh.. digigit...ahhh!"

Seulgi tidak menghiraukan ucapan irene karena ia sedang sibuk menyusu pada payudara irene,ia mengulum nya semakin dalam di mulut nya sesekali menggigit puting ping yang menggemaskan tersebut. Irene semakin menggeliat resah karena ulah Seulgi sampai tiba-tiba suara dering telepon milik irene menghancurkan moment intim mereka.

Ddrrttt ddrrtt ddrrt!📱

"Iss siapa sih malam2 gini telepon? Ganggu aja!" Gerutu seulgi setelah melepaskan kuluman nya pada payudara irene.

"Bentar ya! Aku lihat dulu! Hm? Daddy?" Ternyata yang menelfon Daddy alias mertua nya seulgi alhasil ia tidak jadi menggerutu dehh setelah tau siapa yang telfon. Irene pun berjalan keluar kamar untuk mengangkat telfon.

"Iss padahal dikit lagi kita mau perang ranjang! Hah! Gagal lagi!" Gumam seulgi kemudian memejamkan matanya.

You are my reason!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang