24

93 16 0
                                    

Erina sibuk mengerjakan laporan magangnya di ruang tengah sementara sang adik yang sejak selesai ujian jadi sering bergadang masih tertidur pulas di kamarnya. Gadis itu terlihat fokus mengetik kata demi kata sambil sesekali menatap layar ponselnya yang menampilkan isi ruang obrolan dengan teman-teman magang untuk saling berbagi pendapat mengenai pengerjaan laporan.

Dering telepon membuyarkan konsentrasi Erina, gadis itu mengalihkan pandangan menatap layar ponsel yang kini menampilkan sebuah panggilan video dari sang kekasih. Erina langsung meraih ponselnya kemudian mendudukkan diri diatas sofa sebelum mengangkat panggilan tersebut. Wajah Leo langsung terpampang begitu panggilan diterima, pria itu langsung menyunggingkan senyum manis begitu wajah sang kekasih muncul dilayar ponselnya.

"Malam cantik" sapa Leo disebrang sana, Erina terkekeh merasa geli mendengar sapaan pria itu "Disini baru mau siang" jawab gadis itu. Leo tertawa menyadari perbedaan waktu yang sangat jauh diantara mereka "Iya aku lupa, ya udah ulang. Selamat pagi menjelang siang cantik" ulang pria itu membuat Erina tak dapat menahan tawanya "Iya, malam juga Leo" jawab gadis itu. "Aku kangen banget sama kamu, tanggung jawab sini" keluh Leo sambil menampilkan wajah sedih yang dibuat-buat, untungnya pria itu kini terlihat menggemaskan sehingga Erina mengurungkan niatnya mematikan sambungan "Kamu pikir aku enggak? Pulang sini" balas gadis itu tak mau kalah "Iya sabar sayang, belum libur" jawab Leo membuat Erina menghembuskan nafasnya sedih.

Percakapan keduanya berlanjut cukup lama, mereka akan saling berbagi cerita tentang kegiatan mereka dan apa saja yang terjadi selama keduanya menjalani hubungan jarak jauh. Sudah menjadi kebiasaan ketika keduanya sama-sama memiliki waktu luang, mereka akan melakukan panggilan video sampai keduanya puas bertatap muka dan berbagi cerita. Setelah menjalani hubungan jarak jauh, keduanya semakin menghargai sekecil dan sesederhana apapun cerita dari satu sama lain. Rasa rindu yang dulu dapat dengan mudah terobati dengan bertemu kini tak dapat lagi mereka lakukan, tapi keduanya berusaha menahan keinginan itu dan mulai membiasakan diri.

Sambungan berakhir setelah beberapa jam, Leo yang harus beristirahat membuat pria itu terpaksa mengakhiri panggilan karena Erina sudah menegurnya agar tak terlalu sering bergadang. Sementara Erina tentu saja kembali fokus mengerjakan laporan magangnya yang sebentar lagi akan selesai.

Arina keluar dari kamar setelah membersihkan diri, gadis itu berjalan kearah ruang tengah menghampiri sang kakak dan mendudukan diri diatas sofa "Bosen" keluh gadis itu membuat Erina yang sejak tadi pandangannya hanya fokus kearah laptop dihadapannya menoleh "Kamu gak main sama temen kamu?" tanya Arina heran membuat sang adik menggeleng "Kan udah kemarin" jawab gadis itu mulai menyalakan televisi "Kakak masih lama?" tanya gadis itu menatap Erina yang sudah kembali menyibukkan diri dengan laptopnya "Lumayan, kenapa?" jawab Erina kemudian suara helaan nafas terdengar "Mau main" ucap Arina membuat sang kakak terkekeh gemas "Kayanya kalau sekarang gak bisa, kakak mau beresin laporan dulu" jawab Erina membuat sang adik hanya bisa memanyunkan bibirnya.

Erina merenggangkan tubuhnya begitu laporan magangnya selesai, gadis itu membalikkan badan dan mendapati sang adik yang kini fokus membaca sebuah novel. Arina yang merasa tak ada lagi suara ketikan keyboard dari sang kakak langsung menghentikan kegiatan membacanya dan menoleh menatap sang kakak yang kini berdiri dihadapannya "Udah?" tanya gadis itu dibalas anggukan oleh sang kakak membuat Arina tersenyum senang "Ayo main" ajak gadis itu ikut berdiri dengan semangat "Mau main kemana? Udah sore juga" jawab Erina membuat sang adik memanyunkan bibir tak terima "Ya kemana aja, sekalian makan malam diluar aja" Arina masih belum menyerah membuat sang kakak akhirnya mengangguk pasrah karena ditolak pun tak akan bisa, Arina pasti akan terus memaksa.

"Kakak gak ada niatan belajar bawa mobil?" tanya Arina begitu mereka keluar rumah dan berjalan menuju lift "Kenapa emang?" Erina balik bertanya "Ya biar kita kalau mau kemana-mana pake mobil sendiri" jawab Arina membuat sang kakak menggeleng "Enggak ah, udah naik kendaraan umum aja biar gak usah ribet ngurus pajak" tolak Erina membuat sang adik memanyunkan bibir sambil berpikir "Iya juga sih" ucap gadis itu.

Seperti biasa keduanya menggunakan layanan taksi online dan memilih pergi ke toko buku karena Arina mengeluh koleksi novelnya yang sudah hampir semuanya terbaca. Erina berjalan berkeliling melihat satu demi satu deretan rak buku karena tak tau ingin membeli apa, berbeda dengan sang adik yang langsung menuju ke arah kumpulan novel.

Erina hanya berkeliling dan sesekali meraih buku kemudian membaca sinopsis dibelakang buku tersebut mencari hal menarik dari tulisan tersebut, namun sampai saat ini belum ada satupun buku yang menarik perhatiannya untuk gadis itu beli. Sedangkan sang adik tentu saja sudah memilih beberapa novel dan menaruhnya didalam tas belanja yang disediakan toko buku tersebut, gadis itu tampak serius membaca satu demi satu sinopsis dari setiap novel untuk memilih mana saja yang akan ia beli.

Setelah puas berkeliling melihat berbagai kategori buku, Erina pada akhirnya berhenti di bagian buku resep masakan seperti biasa. Gadis itu meraih dua buah buku resep kue dan membandingkan isi menu didalamnya. Setelah melihat beberapa buku akhirnya Erina memutuskan membeli satu buku resep kue dan satu resep masakan kemudian berjalan mencari keberadaan sang adik.

Keduanya berjalan menuju kasir begitu Arina sudah puas memilih dan membeli cukup banyak buku novel dan juga buku self improvement yang direkomendasikan oleh idolanya, BTS. Gadis itu sangat antusias karena akhirnya membeli buku yang selama ini berada dalam daftar keinginannya, Erina hanya bisa menatap sang adik yang terlihat sangat senang itu dengan senyuman.

Arina lagi-lagi meminta untuk makan di sebuah restoran korea, sang kakak tentu saja tak bisa menolak karena melihat wajah menggemaskan gadis itu ketika memohon. Kedua kakak beradik itu berjalan bersama menuju restoran korea yang terletak tak jauh dari toko buku yang mereka kunjungi, pantas saja Arina ingin datang kesini ternyata gadis itu sudah merencakanan semuanya.

Erina sibuk membolak-balikkan daging diatas panggangan sementara sang adik kini terlihat sibuk menikmati tteokbokki sambil sesekali menyuapkan makanan tersebut kepada sang kakak. Begitu daging yang dipanggangnya matang, keduanya langsung makan dengan lahap merasa lelah setelah tadi berkeliling menghabiskan waktu di toko buku dan masih harus berjalan menuju restoran walau jaraknya tidak terlalu jauh. Arina merasa sangat senang karena bisa menghabiskan banyak waktu dengan sang kakak, Erina yang sudah menyelesaikan magang dan dirinya yang masih menunggu informasi mengenai jadwal ospek dari kampus kini sama-sama memiliki banyak waktu luang sehingga mereka bisa melakukan banyak kegiatan bersama.

Keduanya memilih untuk langsung pulang begitu selesai menikmati hidangan di restoran korea, Erina memesan taksi online kemudian keduanya menunggu di pinggir jalan sampai taksi yang dipesan tiba.

"Makasih ya kak buat hari ini" ucap Arina begitu mereka memasuki rumah, gadis itu memeluk sang kakak manja "Iya sama-sama" jawab Erina membalas pelukan sang adik sambil mengusap kepala Arina. Keduanya masuk kedalam kamar masing-masing untuk membersihkan diri kemudian langsung beristirahat diatas tempat tidur.

LOVE IS not OVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang