ᵇᵃᵍⁱᵃⁿ ᵉⁿᵃᵐ

256 57 8
                                    

—Hari baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Hari baik

Cewek itu Yujin, ya walaupun Minhee liatnya dari belakang dia tau banget itu punggung siapa.

Minhee yang takut "siapa tau" nanti Yujin ngapa-ngapain kan, cowok itu langsung lari kearah Yujin.

Hentakan kakinya yang keras membuat gadis bermarga Ahn itu menoleh ke belakang.

"YUJIN!" Seru Minhee ketakutan, "ngapain kamu disini?"

"Sumpek didalem," jawab Yujin dengan santainya.

Minhee menghela nafas sambil ikut duduk disebelahnya.

"Ngapain kesini?" Tanya Yujin penasaran.

"Nyari kamu," Ujar Minhee sembari membuka tas ranselnya dan mengambil sebuah buku tulis.

Karena penasaran akhirnya Yujin bertanya lagi, "Ngapain?" 

"Pinjem dulu punggungnya" ujar Minhee memutar badan Yujin, menuliskan sepucuk surat dengan kertas biasa tanpa pembukus cantik, karena surat yang sudah ia siapkan semalam sudah lecek, jadi ya mau gak mau bikin lagi yang baru.

"Ngapain sih?"  Yujin yang penasaran sudah tak tahan dengan perlakuan Minhee dan akhirnya memutar badannya lagi, untung Minhee sudah selesai menulis suratnya.

"Nih, baca tapi jangan sekarang gak sopan soalnya," ujar Minhee dengan senyuman ringan, ia membuka kembali ranselnya mengambil bunga mawar berwarna merah yang kelopaknya sudah banyak berjatuhan ke air efek dari larian Minhee tadi

"Udah jelek, soalnya kamu tadi gak ketemu-temu si." Ujar Minhee memberikan bunga itu pada Yujin, "Kamu kok gak bilang-bilang mau  ikut audisi?"

"Hampir semua trainee ikut, ya udah akusi ngikut mereka aja, besok udah tinggal finalnya terus berangkat ke camp," jelas Yujin dengan perasaan bersalah.

"Selamat ya, semoga sukses!"

Malam harinya, saat Yujin sudah selesai berlatih untuk audisi final yang diselenggarakan besok, ia membuka surat dari Minhee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam harinya, saat Yujin sudah selesai berlatih untuk audisi final yang diselenggarakan besok, ia membuka surat dari Minhee.

Bukan di rumah, apalagi di kamar. Ia membukanya di halte bus, rasa penasarannya sejak tadi siang tak bisa ia tahan lagi.

Ia mulai membaca tulisan Minhee yang tak rapi, yah Yujin maklumin sih, yang bikin Yujin kaget itu isi suratnya.

Cewek itu kira isinya bakal, 'bye Yujin baik-baik disana,' atau kata-kata selamat tinggal yang manis lainnya.

Itu bukan surat selamat tinggal, tapi surat yang berisi ungkapan hati Minhee.

Yujin rasanya seneng banget ketika tau kalau cinta monyet nya ini gak bertepuk sebelah tangan, sangking senangnya dia gak jadi naik busa dan memilih untuk berlari sambil tertawa-tawa di jalan seperti orang gila.

*ᵇⁱˢᵃ ᵏᵉᵇᵃʸᵃⁿᵍ ᵍᵃᵏ ᵍᵉⁿᵍˢ.

Ya walaupun setelah beberapa kilometer dia udah kecapean dan memilih untuk mencari halte bus terdekat lainnya.

Sambil menunggu bis, ia membaca lagi isi surat tersebut, awalnya ia kesal ketika tau bahwa semua yang terjadi sudah direncanakan Minhee sejak awal, tapi tiba-tiba juga ia merasakan sakit karena sebentar lagi, jika Yujin lolos audisi dia gak bisa ketemu Minhee lagi dengan lebih leluasa seperti saat ini.

Ia menghidupkan ponselnya, dan mendapati beberapa pesan dari Minhee.

Jangan di jawab

| Yujin!
| Gimana nih
| yes or yes?
| eh kamu lagi di jalan ya?
| yaudah lah nanti aja

Kok nyanyi? |

Pilihannya sama lagi😌 |

| kamu udah sampe rumah?
| sengaja si hehe
| yes dong

Iya yes deh|
Tapi kalo aku lulus audisi kita |
gak bisa ketemu lagi kan

| ya itu urusan nanti
| YANG PENTING YES KAN!
| YES!

Haha nanti lagi ya, bus nya udah dateng|
Byee|

| Ngomong kek kalo masih di jalan
| hati-hati ya

Ya |

Ya |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝙌𝙪𝙞𝙚𝙩𝙡𝙮✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang