Kesalahan

283 47 6
                                    

"Jimin, aku tau aku tidak seharusnya mengatakan ini apalagi memiliki perasaan ini. Tapi Jim, aku tidak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku mencintaimu."






Pemuda mungil tersenyum sehingga matanya terlihat sedikit menghilang. Park Jimin, pemuda yang bersama dengan Taehyung. Jimin menarik tangan Taehyung untuk berdiri dan menganggukkan kepalanya.

"Kurasa dia akan menerima mu Tae. Kau tau, tadi itu cukup romantis." Jimin tertawa disela ucapannya.

Taehyung mengeryitkan keningnya, "Kenapa kau tertawa?"

"Ah, tidak tidak. Aku hanya merasa geli saja karena kau pakai sebagai bahan latihan untuk menembak pujaan hatimu," Jimin menatap Taehyung yang memasang wajah bingungnya. "itu membuatku jijik"

Terdengar tawa Jimin memenuhi ruangan kelas. Taehyung yang tidak suka langsung memukul kepala Jimin cukup keras hingga Jimin mengaduh kesakitan. Taehyung mendudukkan dirinya, menopang dagu menatap ke arah jendela.

"Apa Hoseok Hyung akan menerimaku," ucap Taehyung pelan.

Jimin mengusap kepalanya yang berdenyut, "Yakinkan dirimu, Tae. Jika kau tidak yakin bagaimana Hoseok Hyung akan percaya padamu? Dia hanya akan menganggap mu bermain main."

"Aku tidak main main Jim, aku sungguh mencintainya. Tapi cinta inilah yang membuatku ragu, bagaimana jika dia hanya menganggap ku sebatas teman. Apa kau tidak tau seberapa hancurnya aku jika itu terjadi." Taehyung menatap kosong jendela dengan Jimin yang terdiam menatap Taehyung.





Namjoon mengambil semua tugas dan membawanya ke ruangan Kim Ssaem. Sebelum itu, Namjoon menatap Yoongi yang masih berada di tempatnya.

"Kau tidak mau mengumpulkan tugas juga?" tanya Namjoon dengan senyum dimple menawan miliknya.

"Tidak, aku tidak suka pelajaran ini" ucapnya dan hanya dibalas kekehan oleh Namjoon.

Namjoon meninggalkan Yoongi dan mulai berjalan dengan semua buku di tangannya. Ditengah perjalanan Namjoon melihat Hoseok berlari dengan isakan kecil yang terdengar olehnya. Namjoon mengamati sebentar sebelum memasuki ruangan Kim Ssaem.

"Permisi, Ssaem"

Kim Ssaem mengalihkan fokusnya dari komputer dan menatap Namjoon. Juga semua buku ditangannya. Tak lupa Kim Ssaem menghitung semua buku itu.

"Letakkan dimeja," Namjoon mengangguk, meletakkan semua buku itu dengan rapih di meja. "anak itu pasti tidak mengerjakan tugas dariku bukan?"

Namjoon menggeleng, "Tidak Ssaem."

"Memang mencari masalah, yasudah kembali ke kelasmu. Terimakasih sudah mengerjakan tugas dariku." ucap Kim Ssaem yang kembali terfokus pada komputernya.

Namjoon terdiam sesaat, membungkukkan badannya lalu keluar dari ruangan. Namjoon berjalan kembali ke kelasnya. Dipertengahan jalan, Namjoon melihat Yoongi yang berjalan ke arahnya.

"Oi, Joon"

"Ada apa Hyung?"

Yoongi menghentikan langkahnya dan memberi sepucuk surat untuk Namjoon. Namjoon menaikan sebelah alisnya menatap Yoongi.

"Seorang adik kelas menitipkan ini padaku, katanya untuk Kim Namjoon. Dengan muka memerahnya." ucap Yoongi santai.

"Hahh, baiklah terima kasih Hyung." Namjoon mengambil suratnya dengan senyum kecilnya.

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang