Aku Mencintaimu

272 35 5
                                    

Setelah pulang dari rumah Hoseok, Taehyung akan menemui Jimin untuk sekedar melepas kegundahan dihatinha. Taehyung menuruni bus dan menemukan kakak kelasnya berdiri tak jauh dari halte. Ia berfikir sejenak, karena ini bukanlah jalan yang biasa dilewati oleh seniornya, untuk alasan apa dia disini.

"Yoongi Hyung!"

Mendengar suara berat itu Yoongi memutar badannya menatap Taehyung yang melangkah mendekat. Dia terkejut namun bukan Yoongi jika dia menanggapi hal ini dengan sangat serius. Yoongi hanya membalas sapaan itu dengan gumaman.

"Apa yang Hyung lakukan disini? Ingin pergi kesuatu tempat?" tanya Taehyung yang kini sudah berada disamping Yoongi.

"Mau iya atau tidak, itu bukan urusanmu sama sekali," ucap Yoongi dan mulai berjalan meninggalkan Taehyung disana.

"Hey, Hyung. Aku hanya bertanya kenapa begitu?"

"Karena kau sungguh menggangguku."

Taehyung melebarkan matanya lalu mengejar Yoongi mensejajarkan langkahnya. "Apa yang aku perbuat sampai kau seperti itu padaku Hyung. Oiya, Jimin apakah dirumah?"

"Dengan kau bertanya itu padaku, itu sudah sebuah kesalahan. Jika ingin tau keberadaan Jimin gunakan ponselmu itu, tanyakan dimana dia."

"Hyung- "

"Aku pergi," ucap Yoongi sembari melangkah semakin menjauh.

"Tunggu, Hyung. Kau belum menjawab pertanyaanku barusan."

Taehyung berlari menyusul Yoongi dan berdiri disampingnya. Yoongi terdiam enggan menjawab ataupun menanggapi Taehyung, baginya Taehyung sungguhlah pengganggu.

"Pulanglah," ujar Yoongi.

"Tidak, sebelum Hyung memberi tauku untuk apa Hyung berada disini."

"Keras kepala."

"Sepertimu, tentu saja."

"Berisik."

Taehyung menghendikan bahunya lalu menyilangkan kedua tangannya dibelakang kepala sembari terus mengikuti langkah kakak kelasnya yang dingin. Dia sungguh penasaran apakah Yoongi ada hubungannya dengan pujaan hatinya.


"Kamarmu tidak berubah sama sekali, Seok. Tetap rapi, bersih, dan juga nyaman," ucap Namjoon.

Hoseok terkekeh mendengar ucapan Namjoon, karena sebenarnya ini hanya kali kedua Namjoon memasuki kamarnya. "Kau berlebihan Namjoon kamarku tidak seperti apa yang barusan kau ucapkan."

"Benarkah? Ah jika begitu kamarmu lebih lebih nyaman dibandingkan kamarku. Ayo bertukar kamar."

"Apa maksudmu, mana bisa seperti itu."

"Jika tidak bisa bagaimana kalau kita sekamar saja? Jadi aku bisa tetap berada disini."

Hoseok terdiam mendengar ucapan Namjoon, otak kecilnya sedang mencernanya sekarang.

"Apa kau memberi kode padaku?" tanya Hoseok penasaran.

"Hm? Kode apa? Aku tidak sedang bermain kode apapun."

"Kode bahwa kau mengajakku untuk menikah dan tinggal dalam satu rumah juga satu kamar. Mengaku kau Kim Namjoon."

'Apa aku sungguh mengatakan itu? Ah, sial'

Namjoon terdiam dengan ekspresi terkejut namun segera menormalkan semuanya dengan sebuah tawa. Hoseok yang melihat Namjoon tertawa memukulinya lengan kekar itu. Hey tawa Namjoon terdengar sangat mengejeknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang