° ° °
Yoongi hanya tersenyum melihat Hoseok yang terus saja memperlihatkan kepalanya pada Yoongi. Yoongi yakin pipi Hoseok tengah bersemu sekarang, karena itu Hoseok terus saja menunduk saat Yoongi ajak berbicara.
Meskipun tidak sopan, tapi Yoongi tidak mempermasalahkan nya. Karena Hoseok menggemaskan itu adalah sebuah pengecualian. Sungguh pilih kasih bukan, tapi asal untuk Hoseok tidak apa.
Sedangkan Hoseok, dia terus menunduk sembari memainkan bajunya. Yoongi itu mengesalkan sangat mengesalkan. Hoseok bahkan belum pernah bertemu apalagi mengobrol dengan Yoongi. Tapi coba lihat, Yoongi tiba-tiba saja menciumnya. Meskipun hanya dipipi tapi sama saja Hoseok malu.
Sesekali Hoseok melirik ke arah Yoongi yang sedari tadi menatap dirinya. Entah apa yang ada difikiran Yoongi. Tapi sungguh bolehkah Hoseok mengatakannya lagi, bahwa Yoongi itu mengesalkan.
Tiba-tiba Hoseok melihat sebuah uluran tangan tepat berada didepannya. Tangan itu mulus dan juga putih sekali.
"Ayo pulang bersamaku."
Ternyata itu tangan Yoongi, yang entah sejak kapan sudah berada didepan Hoseok. Karena Yoongi hanya melihat Hoseok terdiam, ia menggoyangkan tangannya pelan lalu mencubit hidung bangir itu.
"Yaakk, Hyung jangan mencubit hidungku. Aishh sakit Hyuung." Hoseok merengek yang sayangnya menggemaskan di telinga Yoongi.
"Makanya jangan diam saja. Cepat ayo pulang bersamaku." Yoongi melepaskan cubitannya.
"Tidak mau, untuk apa? Lagipula aku tidak mengenalmu Hyung. Nanti kalau aku diculik terus dijual? No!" Hoseok melipat kedua tangannya sembari mempoutkan bibirnya. Ah sial, kenapa Hoseok sangat menggemaskan.
"Percaya diri sekali, tidak ada yang mau membeli bocah seperti mu jika aku jual."
Mendengar itu Hoseok semakin cemberut. Apalagi Yoongi memanggilnya dengan sebutan bocah. Hoseok sudah besar tau.
"Tetap tidak mau! Nanti Hyung macam-macam."
"Apa yang ingin aku macam-macam darimu? Lihat tubuhmu itu" Yoongi menunjuk badan Hoseok dari bawah ke atas, "tidak menggugah selera sekali."
Entah kenapa pipi Hoseok bersemu mendengar perkataan Yoongi.
"Jadi aku tidak menarik, Hyung?" Ucap Hoseok sambil menatap mata Yoongi. Dan Yoongi hanya terdiam sebelum kembali sadar bahwa dia tengah melamun.
"Tidak"
Hoseok terdiam, fikiran nya kembali pada Taehyung dan juga Jimin. Apa karena Hoseok tidak menarik karena itu Taehyung lebih suka pada Jimin. Hoseok akui Jimin sangat menarik. Semua pada diri Jimin sangat indah.
Melihat Hoseok yang hanya terdiam, membuat Yoongi kebingungan. Apa dia baru saja mengatakan hal yang menyakitkan untuk Hoseok.
"Hei, Seok. Kau tak apa?"
"Huh? Oh, ya Hyung. Aku tidak papa hehe." Ucap Hoseok dengan cengiran aneh miliknya. Yoongi hanya mengerutkan kening melihat keanehan Hoseok.
"Ckk, cepat pulang. Lama-lama kau akan aneh jika disini terus." Yoongi langsung menggenggam tangan Hoseok dan menariknya pelan untuk pergi dari tempat itu.
Hoseok hanya pasrah dan mengikuti kemana Yoongi membawanya. Karena jika Yoongi macam-macam Hoseok masih bisa berteriak sangat kencang. Tapi Yoongi ingin membawanya kemana. Jalanan ini terasa asing untuknya.
Yoongi terus saja berjalan dan berjalan. Hoseok mulai lelah namun ia terus saja mengikuti Yoongi. Entahlah Hoseok juga bingung kenapa ia mau mengikuti Yoongi.
"Seok, apa kau suka danau?"
Hoseok menoleh dengan tatapan bingung, "Ung?"
"Aish, kubilang apa kau suka dengan danau?" Yoongi mengulangi pertanyaannya dengan sedikit kesal.
"Waahh, aku suka sekali Hyung dengan danau! Tapi disini tidak ada danau. Aku tidak pernah melihatnya." Ucap Hoseok cemberut.
Yoongi hanya terkekeh melihat betapa menggemaskan nya Hoseok. Selang beberapa menit Yoongi menghentikan langkah dan melepas genggaman tangannya pada Hoseok.
"Seok, coba lihat ke depan."
Hoseok mengikuti perkataan Yoongi, Hoseok berbinar sangat senang karena melihat danau didepan sana. Danau yang sangat indah dengan satu kapal kecil ditepi dan juga sekumpulan bebek yang tengah berenang dengan damainya. Sungguh apa ini mimpi?
"Hyung.."
"Kau suka?"
Hoseok mengangguk lalu menoleh ke arah Yoongi. Detik itu pula Hoseok terdiam, terpesona akan manisnya senyuman seorang Min Yoongi yang jarang diperlihatkan.
"Hyung, kau manis"
"Apa?!"
"Hyung sangat manis"
"Ck, aku tampan hey yang benar saja"
Yoongi berjalan ke arah danau dan meninggalkan Hoseok yang masih berdiri disana.
"Hyuung, tapi Hyung sungguh manis. Aku tidak berbohong." Hoseok mengejar Yoongi sembari mengatakan itu.
"Diam Seok, aku tampan dan tidak manis."
"Maniis, Hyung manis"
"Tidak."
"Manis Hyuung."
Dan hari itu mereka habiskan bersama dengan sedikit candaan juga tawa yang menyertai keduanya. Entah Hoseok atau Yoongi yang memulai, tapi yang jelas mereka berdua sangat menikmatinya.
° ° ° °
••••
Semoga suka, aku mutusin buat lanjutin ini.
Terimakasih supportnya ya ♡Semangat menjalani harinya gaes!
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Your Heart
أدب الهواةMasa remaja adalah masa yang indah, begitupun dengan masa remaja Hoseok. Dia begitu bahagia dengan apa yang dia punya sekarang teman dan juga seseorang yang dia sayang. Namun Hoseok lupa satu hal, bahwa kebahagiaan selalu berdampingan juga dengan ke...