"Bagaimana kalau gue muncul nih? Kayaknya bakalan seru nih"??
----------------------------
Flashback on"Weh, kalian semua, kita liburan gimana nih? Ehh... tapi lo bisa ikut nggak Viona? Kan soalnya lo sibuk ama urusan olimpiade kan?" Ya temanku yang bernama Alice ini selalu to the point langsung yang terkadang omonganya menusuk ke hati.
Gue yang mendengar hanya bisa tersenyum dan pasrah karena gue tau apa yang akan terjadi, ya akhir-akhir ini gue sering melakukan perjalanan antar ruang dan waktu (eaa) karena gabut.
Ya pasalnya gue tidak bisa menghentikan kejadian yang akan datang, namun setiap kejadian yang gue lihat waktu itu, gue merasa ada yang janggal dan aneh namun tetap gue hiraukan.
Dan kejadian yang penglihatan gue lihat benar-benar terjadi, kedua temen gue, Alice dan Yako menghilang dan Nata mendapatkan luka yang serius sehingga dia tidur cukup lama.
Tapi setiap gue melihat-lihat keadaan, aneh kalau mereka hilang tanpa jejak karena itu jelas berlokasi di sebuah kota yang sudah cukup lama di tinggali.
Flashback off
------------------------------
Agustus 2019
Aku memasuki ruangan rumah sakit, sejak umurku menjadi 17 tahun ya banyak kejadian yang tidak terduga dan mungkin aku tidak akan menceritakannya pada kalian biarkan mereka saja yang tau.
Aku memasuki ruangan Nata, dan yang kulihat adalah Nata yang sedang memainkan hp nya ya memainkan game kotak kotak itu dan dia tidak menyadari kehadiranku.
"Woi, Viona, gini gue mau nanya semenjak kita nggak ada lo nge ganti bahasa lo ya?" Nata bertanya sambil menatapku dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Ya supaya nggak keinget kalian terus kan sedih mulu bawaan nya" ucapku sepenuhnya benar. Dan aku tidak keget dengan apa yang Nata barusan ucapkan walau itu rada nohok hati sih."Kembali aja kaya dulu, gue tau punya topeng itu nggak enak jadi keluarin aja sifat aslimu jan jadi kaya Billy yang jatuhnya kaya punya kepribadian ganda" ya setelah Nata bicara kaya gitu aku akan hendak membalas perkataannya tapi duluan di potong oleh nya.
"Silahkan pergi dulu ya, gue mau mabar nih jan ganggu jadi silahkan pergi ya gue udah baik-baik aja jan khawatir, ok" setelah Nata berbicara kaya begitu aku berjalan menuju pintu dan membantingnya dengan keras nggak peduli ni rumah sakit atau nggak.
------------------------------
Nata povSetelah gue berbicara seperti itu, tiba-tiba seluruh tubuh gue merinding seperti ada aura hitam kalau di film, dan itu ternyata berasal dari tatapan Viona yang setajem pisau dan Viona tiba-tiba pergi sambil membanting pintu dengan keras.
Gue nanya kesalahan gue dimana coba? Kan gue coma bilang pergi dari ruangan bukan ngusir kan?
Nata pov end
------------------------------Gue berjalan penuh kesal keluar rumah sakit dan masih mengingat kata-kata Nata di rumah sakit tadi untuk ke diriku yang dulu, jika kalian ngira gue gadis yang tenang atau alim kalian salah, gue adalah gadis bar-bar yang kadang bikin masalah, contohnya seperti ini gue lagi ngelempar batu ke air sampai air nya kemana-mana sampai ada seseorang yang bilang begini:
"Santai atuh neng, kalau ada masalah sini bilang dong, nanti kalau air nya habis gimana?" Ya suara orang itu tidak asing bagiku.
Dia adalah Fauzan, temenya Jack, ya dia malaikat maut, jadi gimana cara gue bisa bertemen dengan malaikat maut modelan kayak Fauzan itu simple, gue nemu Fauzan di depan rumah orang sambil duduk, dan kalau kalian liat itu kaya gelandangan.
Gue yang mendengar itu memutar malas mata dan memutar balik badanku hingga menghadapnya, dan sekarang kita ada di sebuah kafe.
"Ngapain lo datang atau lo sekarang nggak ada kerjaan selain ngikutin orang mulu? Lo ini malaikat pencabut nyawa atau stalker sih?" Kata gue penuh emosi sambil menatap tajam ke arah Fauzan.
Fauzan yang mendengar itu tiba-tiba emosi sambil berbicara seperti ini:
"Ck, situ sadar yang hidupnya nge galau mulu mikirin berhentiin reinkarnasi gimana, padahal tanpa bantuan Alice dan Yako kalian berduan nggak bakal bisa nyelesain" kata Fauzan entah ngejek atau apa.Gue yang denger itu hanya jawab
"Daripada situ yang kerjaan nya coma nyabut nyawa terus selesai" dan gue nggak sadar bahwa Fauzan ketohok dengan ucapanku namun dia segera mengganti mimik atau ekspresi dengan wajah datar nya, maklum gengsi katanya.Ya setidaknya itulah yang dia bilang dulu.
"Jadi lo serius mau mutusin ikatan takdir gitu aja, padahal itu dari diri kalian terdahulu" ucapan Fauzan sedikit membuat gue tidak suka.
"Mau bagaimanapun itu dulu, diri gue yang dulu dan sekarang beda, kalau lo bertukar posisi dengan gue mungkin lo bakal ngerasain gimana rasanya nggak bebas dan hanya ada pilihan oleh yang terdahulu" jelasku yang membuat Fauzan tersenyum dan dia tiba-tiba berdiri, sepertinya mau pergi.
"Ternyata lo sudah berubah ya, padahal temen lo cerita je gue kalo lo gadis yang ceria dan polos, ya mungkin karena waktu lo tumbuh menjadi gadis yang hebat, dan terima kasih ya, pernah hadir dalam kehidupan gue" kata Fauzan sambil mengelus rambutku pelan sambil tersenyum.
Ya senyum yang belum pernah dia tunjukan pada orang lain.
Satu kalimat yang mungkin bisa kuucapkan......
Sempurna..........
----------------------------Gue berjalan menuju rumah sakit untuk mengunjungi Nata sekalian gue mau cerita tentang apa yang ku dengar dari Fauzan tadi.
Jujur gue emang pernah jatuh dalam pesona Fauzan dan itu dulu sekali waktu kami masih kecil, ya dulu kami teman dan sekarang entahlah rasa itu masih ada atau nggak.
Gue membuka ruangan kamar rawat Nata dan gue ngeliat Nata mengemasi barang-barang nya, ya gue bisa nebak kalau dia besok sudah pulang. Gue berjalan ke arah Nata sambil bilang begini:
"Nat, besok ketemu yok ke Alice ma Yako" kataku ke sambil menepuk pundak Nata.
Nata yang mendengar itu refleks teriak karena kedatanganku yang tiba-tiba dan dia terdiam untuk sesaat. Gue yang menyadari hal itu hanya tersenyum sambil bilang begini:
"Lo masih inget Fauzan kan?, nah katanya Alice ma Yako masih hidup jadi besok pagi-pagi kita datang ke alamat ini ya" kataku sambil memberikan alamat rumah Nata dan hanya di balas angukan oleh Nata.
------------------------Kami datang pagi-pagi ke alamat rumah yang di berikan Fauzan sambil pegang barang-barang.
Gue tongkat bisbol dan Nata membawa panci, sebelum pergi gue menanyakan untuk apa dia bawa panci katanya buat mukul supaya dengerin penjelasan yang sebenarnya.
Setelah mengetuk pintu, tiba-tiba ada yang membuka kan pintu dan ternyata itu Yako, Yako yang ngeliat kami berdua jelas kaget dan bingung kenapa Nata bawa panci.
"Wahai Yako yang baik hati, izinkan kami masuk dulu ya, pegel tau nunggu 30 menit" kata Nata sambil menerobos masuk ke rumah dan gue yang ngeliat itu hanya nahan malu, kok bisa gitu yang masuk Nata yang malu gue.
"Hai, udah lama nggak ketemu ya, nanti kami akan jelasin semua nya tenang aja kok, tuh Nata udah manggil-manggil lo tu" kata Yako sambil meluk gue, maklum dah lama nggak ketemu, gue hanya ngebales dengan angukan doang.
Setelah berada di ruang tamu, Yako ke atas buat manggilin Alice yang masih tidur dan ya, setelah semua berkumpul, Alice dan Yako pun menceritakan semuanya.
30 menit kemudian..........
"Ooh jadi gitu ya, kenapa nggak ngasih tau dari awal hah!!!" Kata Nata sambil mukulin Alice ma Yako pake panci yang dia bawa.
"Ya maap, kan kita mau bantu kalian buat ngelepas kutukan reinkarnasi itu" kata Yako penuh dengan rasa campur aduk.
"Kita kan mau ngehapus kutukan nya bersama jadi kenapa kalian lakuin itu sendiri?"
------------------------------
Tbc.....Jan lupa voment yaa
See u next........ byee
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story
Short Story"Cerita dalam cerita itu gimana?" Bahasa bisa formal dan tidak formal jadi nikmati aja ya Maaf jika ada typo