⓾ ℂ𝕠𝕟𝕥𝕣𝕖𝕥𝕖𝕞𝕡𝕤

802 121 17
                                    

『 🌼 』

Tujuh menit berlalu dan kegiatan Joy mengaduk jus jambu dalam gelas ramping tanpa berniat menyicip sedikitpun belum juga selesai. Matanya menatap hampa sedotan merah muda berputar di genggaman.

Bodoh sekali.

Terus mengata - ngatai diri dalam batin karena tanpa sengaja membuka aib sendiri di depan orang paling dibenci setelah dua tahun berhasil menyimpannya rapi jauh di kedalaman perasaan.

Joy sendiri berpikir dia sudah berhasil melupakan kejadian itu. Tapi tanpa Ia sangka - sangka, selama ini ketakutan itu hanya terkubur bukan hilang. Lalu sialnya kini memori tersebut kembali mengambang di permukaan.

Otaknya memutar ulang ingatan tentang ruang dengan penerangan terbatas tempat para psikopat menyekapnya juga beberapa remaja sehat lain untuk diambil organnya sebelum diperjualbelikan secara ilegal di pasar gelap.

Bagaimana pria - pria keriput itu membelek tubuh terbius tepat di depan anak - anak lain sambil tersenyum masih tergambar jelas dan lagi - lagi menjadikan dirinya bergidik ngeri.

Terbukti dari lonjakan heboh Joy hanya karena gadis di belakang mengusap pelan lengannya, telah menjelaskan dengan akurat seberapa fokusnya Joy pada topik di kepala.

"Hey, ada apa? Kau baik - baik saja?"

Gadis itu berangsur duduk seraya menaikkan alis saat Joy mengusap dada, terlihat sedang menormalkan detak jantung nan berdegup amat cepat.

Joy tersenyum simpul. Tampak nyata.

Tentu saja senyum palsu. Salah satu keahliannya.

"Aku hanya sedang memikirkan sesuatu. Tidak ada apa - apa."

"Kau yakin?"

Melihat sorot gadis itu menggambarkan kekhawatiran, Joy mengambil salah satu tangannya penuh kelembutan lantas mengangguk mengiyakan.

"Yak! Berhenti berpacaran dihadapanku atau kurebut Joy darimu!"

Keduanya menoleh mendapati laki - laki bernama Wonwoo itu mengerucutkan bibirnya kesal.

Benar.

Jeong Yein.

Wonwoo pernah mengatakan bahwa gadis itu adalah penghalang terbesar hubungannya dengan Joy. Kalau kalian tanya kenapa, berarti kalian memang otak udang.

Because they are lovers!

Wonwoo kesal namun tak bisa membenci Yein. Karena semenjak Joy dan Yein resmi berpacaran, frekuensi tawa yang dikeluarkan Joy menjadi bertambah dan wajahnya pun lebih ceria.

She fell for her 'that' much.

"Ambil jika dia mau."

Bersama kekehan keduanya, Wonwoo akhirnya malah ikut tersenyum melihat kebahagiaan kecil Joy yang mungkin bisa menutup sedikit luka nan setia menyiksa kehidupannya.

Baru saja Joy tertawa gembira, sang aura iblis kembali terasa di sekitar karna tidak sampai 5 detik, tubuh Joy sudah basah oleh cairan lengket yang mengalir dari atas kepala.

Terdiam sesaat, Joy menghembuskan nafas melihat wanita itu lagi yang berdiri di hadapannya bersama gelas kosong dengan bekas cairan kuning berbau manis di tangan.

Hanya ada satu pemikiran di kepala Joy saat ini.

Menyelamatkan Yeri beberapa hari lalu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya karena setelah ini Ia pasti akan dihadapkan pada gangguan - gangguan tak berefek dari gadis manja bercap Kim Jisoo.

≋ ㄳ ≋

Di part sebelumnya ada yg bilang aku terlalu sering ngasih scene kejem, untuk bagian ini aku kasih kalian istirahat dari adegan - adegan panas aowkawokkk 😂

Regards
- C

MARIGOLD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang