04 - hari tes

95 20 0
                                    

[] ada yang nungguin buku
ini up tidak??

mohon para pembaca yang baik
untuk memberi support dgn cara
vote dan komen agar saya selaku
penulis semangat melanjutkan
buku ini🙂👍 (lebay bgt gw)

mohon para pembaca yang baikuntuk memberi support dgn caravote dan komen agar saya selakupenulis semangat melanjutkan buku ini🙂👍 (lebay bgt gw)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sudah dua hari Somi jadi uring-uringan seperti ini. sedang bimbang, jawabnya jika ia ditanya kenapa berperilaku lebih aneh daripada biasa. kadang ia akan membuka-tutup pintu kamar selama 10 hingga 20 menit atau sekedar berkeliling taman belakang rumah dan mengajak bicara bunga matahari atau kumbang yang lewat di sana.

tunggu, sebenarnya dia itu bimbang atau gila?

gak tau ah! Somi nya pusing!

pokoknya semua ini berawal dari sapaan Haechan yang berujung mengajaknya berangkat bersama nanti di hari minggu, ke square hall.

"lo berangkat sama gue aja, biar sekalian"

"tau kok, kan gue pernah anterin Saeron ke rumah lo"

"gak lupa, masih inget. tenang aja"

"oke? jam 10, sudah cantik"

"WAAAA GIMANA?? BESOK UDAH MINGGU.. EH LO SUNFLOWER, JANGAN DIEM AJA DONG!"

stres.

seorang wanita paruh baya yang melintas, mendadak panik melihat anaknya membentak bunga matahari tak berdosa kesayangannya.

"Somii! kamu apain bunga mama??"

yang dipanggil menoleh, menatap mama nya di ambang pintu kaca pembatas ruang makan dan taman belakang. "semua bunga mama nyuekin Somi.."

seketika mama merinding sendiri mendengar jawaban Somi. anaknya tidak kesetanan atau kemasukan, bukan? wanita paruh baya itu mengedarkan pandang, menatap taman belakang berukuran luas sembari berkata, "ayok masuk ah, nanti masuk angin lho"

"um.."





Somi sudah di kamar sekarang. dengan posisi telungkup di atas kasur dan menggenggam erat ponsel yang menampilkan roomchat seseorang di layarnya.

ia melantunkan lagu dengan beat slow sembari menunggu balasan pesan yang baru ia kirim beberapa detik lalu.

"belum di read.." ucapnya sembari memainkan layar ponselnya, tak sengaja tatapannya jatuh pada pukul berapa jam sekarang.

"udah jam setengah 11 aja." gadis jeon itu mematikan ponselnya, lalu meraba meja nakas-di sini terlalu gelap untuk melihat, Somi sudah mematikan lampu dari tadi-untuk menaruh ponselnya di sana.

cuma deket | somiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang