6

59 5 1
                                    

Maaf kalau ceritanya masih acak acak an.

Jangan lupa
Like👍
Komen💬
And
Follow❤️!

Selamat membaca.










Agata melirik jam tangan rolex nya untuk yang kesekian kali nya. Waktu menunjukan sudah pukul 11.20 artinya waktu sudah bergulir 20 menit dari waktu yang ditentukan. Ya waktu pernikahannya

Tapi rombongan mempelai wanita nya belum juga datang. Beberapa tamu undangan mulai berbisik bisik.

Agata sesekali lagi melirik pada qirot, asisten pribadi nya yang sudah bermuka pucat karena baru saja qirot mendapatkan info dari bawahannya jika sang mempelai wanita tak ada di ruangannya. 

"Tuan... Nyonya Mita tidak ada diruanganya" ujar qirot berhati hati dengan wajah yang pucat.

Raut muka Agata tampak begitu datar seolah dia sudah tau itu akan terjadi.

"Ternyata mereka ingin bermain denganku. Baiklah". Agata menyeringai setelah mengatakan, Agata mulai merencanakan sesuatu yang menarik di otak jenius nya itu.

"Apakah tuan akan membiarkannya?" Ucap qirot ekspresi datar namun tetap dengan wajah yang pucat.

"Tidak. Aku hanya memberikan sedikit ruang bebas sementara waktu namun, aku akan membawanya kembali dengan cara yang lebih menarik." Lagi lagi seringai muncul disudut bibir Agata.

"Qirot, tetap awasi gadisku!"

Dengan masih memakai baju pengantin Agata berjalan tegak pergi meninggalkan dan entah pergi kemana.

_

Diruangan yang temaram dengan suara teriakan serta tangisan pilu memohon untuk memberhentikan penyiksaan.

Pria muda duduk disebuah kursi sambil menyesap vodka nya dan menatap pria yang disebut oleh gadisnya dengan sebutan 'ayah' tengah disiksa oleh anak buah nya.

Agata yang terkenal akan kekejamannya dan kelincahannya dalam menghabisi musuh yang berani menipunya. Tapi tidak dengan ayah gadisnya ini, Agata akan sedikit bermain denganya.

Leon ya dia adalah ayah Mita yang sekarang duduk dikursi tua dengan tangan dan kaki terikat rantai yang sangat kuat. Tubuhnya penuh dengan luka cambuk dan sayatan. Bahkan tubuhnya sudah sangat lemas untuk memberontak. Berkali kali Leon memohon ampun tapi bukan Agata jika ia menerima ampunan dari orang yang telah menipunya.

Agata berdiri dengan menyesap vodka nya lagi. Agata membungkukkan badannya menatap mata Leon yang sudah lemah. Dengan sisa vodka Agata menyiramkan tepat ke wajah Leon hingga membuat mata nya perih dan memerah.

"Leon, berani beraninya kau mengibarkan bendera perang padaku, hah?!" Tanya Agata tepat didepan wajah Leon

"Kau tau kan? Apa akibatnya jika kau berani main main denganku? Tak hanya kau yang menjadi korban tapi juga anak istrimu" Sambung Agata dengan sorot mata yang tajam menatap manik mata leon.

"Kumohon jangan bunuh anak istriku, bunuh aku!" Balas Leon dengan air mata yang lolos dipipinya. Ia menyesal telah menipu Agata tetapi ini juga untuk kebaikan putrinya meskipun ia tau akan sia sia, setidaknya ia masih bisa melakukan tugas seorang ayah dengan melindungi putrinya meskipun nyawa taruhanya.

"Aku tidak peduli" ucap Agata dan langsung berdiri tegap dihadapan leon. Leon berteriak ketika vodka menyiram luka sayat di tangannya. Agata semakin bruntal menyakiti leon.

Agata menyudahi aksinya dan duduk ketempat ia duduk tadi sambil menyesap alkohol yang baru.

"Qirot!!" Teriak Agata memanggil orang kepercayaan nya dan Qirot pun datang sambil menunduk hormat.

"Ambilkan laptopku yang berisikan video panggilan langsung dengan anak istrinya" perintah Agata dan Qirot pun menurutinya.

Leon menggeleng gelengkan kepala dan menatap Agata dengan tatapan memohon.

"Kumohon Agata--" ucap leon.

"Cuih, kau lemah berani bermain denganku. Rasakan kenikmatannya HAHAHAHA" tawa Agata dengan lantang.

"Tuan kumohon jangan siksa dan bunuh keluarga ku. Mereka tak bersalah" ucap Leon menangis sambil menunduk.

Qirot pun datang dengan membawa laptop ditanganya dan langsung diletakkan dimeja depan Leon.

"Ayah, tolong---" teriak anak laki laki dengan suara parau. Leon menangis menatap nasib putranya yang duduk dikursi dengan tangan dan kaki terikat sama seperti nasibnya.

"Aarrrggghhhh ayah!!" Teriakkan disebrang sana ketika sebuah pisau menancap dikaki sebelah kirinya.

"Kristian!!" Teriak leon saat melihat putra kecilnya ditancapkan pisau dikaki sebelah kiri oleh anak buah Agata. Sungguh manusia iblis tak punya hati.

"Tuan kumohon lepaskan mereka" ucap leon menatap Agata yang tersenyum kecut.

"Jangan harap" balas Agata tegas dan singkat.

"Qirot suruh mereka siksa anak istri tua bangka itu, aku ingin mereka merasa kenikmatan" senyuman Agata terlintas saat mendengar suara kesakitan diruang yang berbeda. Rasa kesalnya terharap keluarga ini terbayarkan karena berani beraninya mereka menipu dan menyembunyikan gadisnya.

Tapi usaha mereka itu semua sia sia karna Agata mempunyai semua kekuasaan yang dapat menemukan gadisnya dengan jentikan jari, namun bukan Agata jika ia tak bermain sebelum mendapatkan yang diinginkannya.

"Sekarang giliranmu, siksa dia!" Ucap Agata dengan seringai iblisnya. Leon hanya bisa pasrah menerima siksaan yang akan ia dapatkan. Agata berdiri dengan membawa botol vodka lalu menuangkan ke tubuh leon yang penuh luka.

"Aarrrggghhhh" teriak leon saat vodka berakohol itu mengenai lukanya.

"Qirot urus mereka" ucap Agata berjalan keluar ruang penyiksaan dan ingin membersihkan diri.

Agata menyudahi guyuran airnya, ia bergegas mengeringkan badannya lalu ke walk in closet untuk memakai baju. Agata menggunakan kaos oblong putih seakan tak ada sosok psychopath dan mafia didalam dirinya.

Agata mengambil kunci mobilnya diatas nakas lalu beranjak keluar kamar. Agata menuruni tangga dengan memanggil qirot

"Qirot" panggil Agata

"Iya tuan?" Balas Qirot dengan hormat.

"Ayo ikut aku, malam ini kita akan bersenang senang" ajak Agata dan dibalas anggukan hormat dari qirot.
_

Hari ini tidak terlalu panjang.

Untuk bagian psychopath nya kurang nikmat kayaknya. Aku akan belajar lagi

Minal aidzin wal faidzin 🙏

AGATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang