9

52 3 4
                                    

Maaf kalau ceritanya masih acak acak an.

Jangan lupa
Like👍
Komen💬
And
Follow❤️!

Selamat membaca.

Di lain tempat.

Agata memasuki mansionnya dengan langkah lebarnya.

"Qirot!!!" Panggil Agata dengan teriakan.

Qirot yang merasa namanya terpanggil pun tergesa gesa karena takut jika tuannya marah.

"Ya tuan ada ap..."

"Perintahkan anak buahmu untuk menjaga gadisku lebih ketat lagi. Karena saat ini gadisku berteman dengan pria brengsek" sahut Agata memotong ucapan Qirot.

"Siap tuan" balas Qirot sambil menunduk hormat 'ya ampun bucin sekali tuanku ini' batin Qirot lalu melangkah pergi.

"Joy!!" Agata memanggil Joy selaku kepala maid di mansion ini lalu duduk disofa yang tersedia diruang tamu mansionnya.

"Ya tuan?" Tanya Joy dengan hormat.

"Ambilkan aku botol Vodka" ucap Agata.

"Baik tuan" Joy melangkah pergi untuk melaksanakan perintah tuanya.

Tak lama kemudian, Joy datang dengan nampan ditangannya dan juga botol Vodka. Agata mengambil botol Vodka itu lalu membukanya dengan kasar. Saat ini Agata tengah dilanda kemarahan dan kecemburuan. Sebenarnya Agata merasa cemburu saat melihat gadisnya berdekatan dengan pria brengsek itu, tapi ia tahan. Karena belum saatnya puncak permainan AGATA.


-

Sejak pertemuanku dengan luis  waktu itu, aku dan Luis lebih sering berkomunikasi membahas hal yang menurutku tak penting. Soal pesan misterius kemarin aku anggap hanya pesan dari orang yang ingin bermain main. Buktinya aku tak menyesal sedikitpun menerima pertemanan Luis justru aku merasa senang karena aku tak merasa aku mempunyai teman baru untuk menghilangkan rasa ketakutanku pada iblis itu.

Saat ini aku sedang membaca novel yang dibeli kemarin dengan Luis. Aku duduk disofa balkon apartemen mewahku yang merupakan hadia kepala asramaku dulu. Sekarang aku sedang menikmati semiliran angin malam sambil ditemani coklat panas dan novel ditanganku. Sungguh nikmat dunia bagiku.

Aku menutup novelku lalu berdiri dari dudukku dan berjalan menuju pembatas balkon. Aku menatap keatas, dimana ada bulan bersinar dengan dikelilingi bintang bintang yang juga menyinari malam ini. Sungguh indah. aku tersenyum saat angin menerpa wajahku. Aku jadi teringat ayah, ibu dan adikku. Dimana saat kita masih ber empat bahagia bersama, bermain bersama dengan kesederhanaan. Saat kita bersama saling menguatkan satu sama lain. Aku rindu mereka tuhan....

Aku senang saat bersama mereka, saat berkumpul bersama. Tak terasa air mataku sudah mengalir dipipi dan lama kelamaan tangisan jadi isakan.

Tuing

Hpku berbunyi, aku menghapus air mataku masuk kedalam kamar untuk mengambil hpku yang berada diatas kasur. Aku membuka pesan yang barusan masuk. Dahiku berkerut saat membaca pesan itu. Aku lari menuju balkon dan mengedarkan pandangan untuk mencari seseorang, tak ada siapapun. Hanya kendaraan yang berlalu lalang, lalu aku membaca ulang pesan tersebut.

+7865375666xxxxx

Jangan menangis gadis kecilku, air matamu akan terbuang sia sia. Simpan air matamu untuk esok, kau akan menangis bahagia.

AGATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang