KOndisi orion mulai membaik, namun tubuhnya masih lemah, seandainya dia bisa bicara dan menulis dia ingin sekali mengucapkan terimakasih kepada neila, namun semuanya terbatas orion mempunyai kekurangan yang sangat banyak, bahkan dia tidak pernah berfikir , bagaimana nasibnya, apakah neila akan membuang dirinya yang cacat dan sakit - sakitan.
Orion tidak pernah mendapat kasih sayang, bahkan saat kecil dia ingat ketika dirinya ingin bermain - main dengan anak anak di lingkunganya dia di lempari batu dan telur.
Neila mengetahui oriion menagis."Orion kok sedih, udah ya dek sekarang kan rion bagian dari hidup kaka, rion tinggal sama kaka aja yaa", ucap neila.
Sebelum pulang kerumah neila orion diberikan alat pendengaran agar bisa memahami apa yang di ucapkan neila.
"Mulai besok, rion belajar, membaca sama kaka yaa, kita belajar membaca yaa ", ucap neila...
"Te...rimakasih",ucap orion dengan bahasa isyarat.
Nenek arasa nenek neila datang dan marah - marah kepada orion.
"Neil ya tuhan, kamu bawa anak penyakitan kayak gini kesini, cuman ngabisisn duit, sudah cacat, lumpuh penyakitan bisu lagi dasar sampah",ucap nenek
"Nek, bisa gak sih nenek itu bicaranya jangan keras- keras
"Uhuk.... Uhukkk",rion mulai terbatuk."Ya allah rion kenapa kamu, dek ",ucap neila
"Ada apa kak ",ucap Bima.
"Pindahin rion kedalan ya Bima ",ucap neila.
Tadi keadaan rion baik baik saja tapi setelah kedatangan nenek arzumi ibu yaitu nenek neila, rion badanya langsung lemas.
Sebelumnya memang sudah di jelaskan bawasanya, jantung orion lemah dari bawaan vlahir sehingga mendengar suara keras anak itu langsung lemas, kaki keram dan kepala pusing, selain itu kondisinya bisa lebih buruk lagi, neila menjadi mengingat sesuatu, tentang kehilangan kedua orang tuanya pada saat kecelakaan ketika ibunya sempat melahirkan adiknya yang prematur, setelah berumur 6 bulan sang nenek memberikan adiknya kepada orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orion
Fanfictionhujan dan panas menjadi kesaksian kehidupan seorang pemuda yang sebatang kara tak ada saudara, dan hidup bertahan menyusuri setiap jalan demi mencari kebahagian hidup dan perlindungan, akan kah dia dapat bertahan dengan kerasnya tekanan dunia