Semua orang pasti punya salah dan sesama manusia kita gak pantas menghakimi, asal ada itikad baik untuk merubah diri gak ada salahnya kita terima kembali walau emang harus berhati hati
*****
"tadi aku liat Frisca sama Shella ngobrol bareng disekolah" ucap Alea
"terus, Frisca gak ngapa ngapain Shellakan?" tanya Asa
Alea menggeleng "kayaknya Frisca emang mau berubah deh Sa" Alea menyeruput Capucinonya
"Kamu udah coba ngobrol sama Frisca?" tanya Asa
"udah dikelas yak, cuma bahas Talia sama dia gimana hubungannya,gitu ajah" Alea menatap Asa yang masih sedikir panik "jangan khawatir Sa, dia sering kok jengukin Talia, kondisi Talia juga semakin membaik tapi emang kalo trauma kaya gitu susah, dia juga bilang keluarganya biayain rumah sakit Talia, dan juga masalhnya udah selesai secara kekeluargaan, untuk alasan kenapa dia balik lagi, atau sekolah kasih kesempatan aku gak tau" jelas Alea
"jadi kangen sama Talia, kangen banget sama masa masa dulu kita pas masih barengan Rafatar juga. Tapi aku gak habis pikir sama Frisca kenapa nekat ngelakuin hal kaya gitu coba" Asa menerawang beberapa tahun lalu
"ini emang udah jalannya, nanti pulang aku mau kerumah Frisca. Anter yak?" pinta Alea
"mau ngapain?" heran Asa
"ngobrol udah satu taunkan gak ngobrol sama dia" jawab Alea
Asa masih menatap Alea meminta penjelasan lebih, Alea menghembuskan napas kasar "aku mau nanya alesan dia kembali, Sekolah kasih kesempatan kedia, dan mau mastiin kalo dia emang mau berubah" Alea tersenyum manis kearah Asa sambil memegang lengan Asa
"aku takut kamu..." ucapa Asa terpotong
"aku gak apa apa, percaya sama Aku" ucap Alea meyakinkan
Asa menganggukan kepalanya, karena gadisnya ini bukan gadis bodoh dia gadis yang cerdik dia selalu memikirkan matang matang apa yang akan dia lakukan dan sejauh ini yang dia lakukan selalu berhasil, itu yang membuat Asa yakin kepada gadisnya
*****
Frisca memasuki Rumah sakit jiwa yang letaknya tam jauh dari perumahannya, rumah sakit ini bisa dibilang elit dan juga Fasilitasnya bagus mangkannya keluarga Frisca memasukan Talia kesini
Air mata Frisca tak bisa lagu dibendung meilhat sahabatnya yang menderita trauma dengan semuanya. Ini kesalahannya kalo dia tidak egois, tidak bodoh, dan mau mendengarkan kata kata Alea semua gak akan kaya gini persahabatannya akan utuh dan Talia gak akan kaya gini
"Bodoh kamu bodoh Frisca, tega kamu nyelakin sahabat kamu sendiri, Talia orang yang berkorban demi kamu gak seharusnya kamu ngelakuin ini, Maafiin gue Ta gue salah gue gak pantes jadi sahabat lo" Oceh Frisca didepan ruangan Talia
"maaf mba mau jenguk Talia yak?" tanya suster yang biasa merawat Talia
Frisca segera menghapus air matanya lalu menganggukan kepalanya "iya sus, beh saya masuk?" tanya Frisca
"boleh, silahkan" ucap suster itu lalu menunggu Frisca diluar karena takut terjadi sesuatu
"hai talia"sapa Frisca sambil meteskan air matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
AL&LA
Teen Fiction"apapun yang terjadi gua bakalan selalu ada buat lo, lo milik gue hari ini, esok, dan selamanya lo tetep milik gue La"-Antaliksa Alfariel Thomas "Gue percaya sama lo Al, Gue akan tetap jadi milik lo, dan lo akan tetap jadi milik gue"-Shella Raquena...