★ 𝘗𝘳𝘰𝘭𝘰𝘨𝘶𝘦 - 𝘔é𝘭𝘢𝘯𝘨𝘦 𝘥𝘦 𝘊𝘰𝘶𝘭𝘦𝘶𝘳𝘴

35 11 8
                                    

"Diam daripada Air Mata Mengalir"

Playing : Make It Right - BTS ft. Lauv

(maaf, saya K-Popers)

.

Aku tak pernah lupa dari semua itu. Tepat 10 tahun lalu aku bertemu dengannya, ketika itu...

Seorang gadis cilik menangis tersedu sesegukan. Mengingat apa yang telah terjadi sekitar 1 jam lalu. Dibawah pohon rindang pinggir jalan. Dibawah naungan senja yang semakin menurun, seakan enggan menghibur dirinya. Gadis cilik itu seakan tak peduli dengan orang-orang yang sedang menatapnya aneh dari kejauhan. Dia lelah dengan apa yang telah dilaluinya.

PLEK!

Tiba-tiba saja Rhea merasa ada yang aneh disampingnya, 'ada apa disampingku?'. Dengan mata sembap khas orang menangis dan rambut yang berantakan Rhea menolehkan kepalanya sedikit, agar tau siapa yang saat ini disampingnya. 'Ah! orang gak dikenal, siapa sih! Apa penguntitku?' Batinnya sambil mengerutkan keningnya kebingungan. "Siapa ya?" Tanyanya memberanikan diri.

"Nih! Diminum, jangan tanya siapa gue." Ucapnya sambil menyodorkan satu botol Florridina dingin kearahnya. Dan memalingkan wajah?  Dia seorang laki-laki kecil yang umurnya hampir menyerupai Rheea.

"M-makasih yaa.."  Ucap Rhea terharu, karena masih saja ada yang memihaknya. Meskipun hanya memberinya minuman seperti sekarang.

"Kenapa dah lo kok nangis disini?" 

"Ah.. Anu Kak, gak boleh ya nangis disini?"

"Gue tanya lo kenapa nangis, bukan boleh atau enggaknya lo nangis disini" Tanyanya gemas, karena jawabannya yang kelewat polos.

"Em.. Biasalah kak, masalah keluarga dengan anaknya. Hehe"

"Kenapa dah keluarga ama lu? " Tanya cowok yang belum sama sekali Rhea kenal itu. Kelewat kepo!

"Ih! Kakak kepo banget sih! Ini tuh masalah pribadi kak. Hanya orang orang tertentu yang boleh tau. Emang Kakak siapa? "

"Yehh! Maap dah!"  Jawabnya lalu merenung sekejap, melihat indahnya kota ketika beranjak senja ."Eh! Udah mau Maghrib loh, lo pulang gih nanti bonyok lo nyariin lo , gimana."

"Toh mereka gak peduli aku mau dimana kak. Mereka hanya mikirin aku harus pintar, harus ini , harus itu."  Protesnya dengan gerakan tangan kiri dan kanan berbentuk kerucut bergantian.

"Lo gak boleh gitu dong, lo tuh harusnya itu baik baik sma bonyok lo. Dia tuh udah ngebesarin lo dari lo lahir. So, bicara baik baik sama bonyok lo. Siapa tau masalahnya bisa terselesaikan kan? Ah, udahlah gue mau pulang dulu. Bye!" Jawabnya sambil beranjak pergi. Bahkan Rhea belum sempat tahu namanya siapa.

"Eh Kaaakkk!! " Teriaknya percuma. Laki-laki itu sudah berbelok arah tanpa menghiraukany-

"Hayooo!! Lagi mikirin apa lo hah? Bengong mulu kerjaan lo"

"Eh?" Astaghfirullah! lagi mikirin apa sih?!

***

MAAF, SAYA KUKER. BACA AJALAH, SIAPA TAU MENGHIBUR. 

Judul memakai bahasa : Pranciss, translate sendiri ya!

>0<

ngevote gak sulit kok. Ketika kamu menyukainya maka, diklik VOTE woy!!

[SETELAH DIPERBARUI : AGAK BERBEDA]

TERIMAKASIH YANG UDAH NGASIH SARAN :)

𝑪𝒐𝒍𝒐𝒓𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang