mh 16 - anak kembar

959 100 10
                                    

717words
fluff
mention of death

seingat haechan, dulu ia memiliki kembaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seingat haechan, dulu ia memiliki kembaran. bukan kembar sedarah. anak itu adalah sepupunya. tapi beda kakek. eh? pokoknya dulu neneknya itu pernah menikah dan memiliki dua anak, lalu menikah lagi. dari situlah kenapa ayah haechan dan ibu kembarannya itu beda ayah. haechan juga bingung menjelaskannya.

pokoknya anak itu adalah kembarannya. namanya mark. dulu mereka sama-sama dekil dan berwajah bulat. bahkan memiliki letak tahi lalat yang sama. satu di pipi, satu lagi di leher. kalau di jejer sampingan, mereka benar-benar mirip. bedanya hanya haechan sedikit lebih tinggi. karena itu mereka di sebut anak kembar.

tapi, sejak haechan bersekolah di luar kota dan berasrama. haechan sudah tak pernah bertemu lagi dengan mark. mungkin sudah terhitung tujuh atau delapan tahun. haechan sekarangpun kembali menuntut ilmu di luar kota, di jenjang perkuliahan.

sampai suatu hari haechan melihat sosok yang mirip dengannya versi lebih kekar dan sedikit lebih putih darinya.

hari itu adalah hari pemakaman neneknya yang baru saja meninggalkan dunia. padahal haechan sudah rela bolos kuliah selama seminggu penuh untuk menemani nenek selama masa pengobatan di rumah sakit. tapi, yang namanya umur memang tak ada yang tau.

malam itu haechan pamit untuk kembali ke kost sebentar karena sudah seminggu itu juga haechan ikut menginap di kamar inap du rumah sakit. paginya, bukannya mendapat kabar baik. haechan justru mendapat puluhan panggilan telephone dari tantenya bahwa nenek sudah tak berumur lagi. beliau sudah lelah dan memilih untuk tutup usia.

haechan sudah amat tak enak di pandang setelah setengah hari melewati hari pemakaman. di temani tantenya yang tak lain tak bukan adalah ibu dari seorang mark, sosok yang juga selama ini menemani haechan di rumah sakit.

wajah haechan sudah memerah dan sedikit bengkak. matanya hanya terbuka setengah akibat dari tangisnya. haechan tak tau akan sesedih ini dan tak bisa mengontrol diri.

saat haechan memutuskan untuk membasuh wajah dan akan ikut berkumpul bersama keluarga besar. haechan dapat melihat ayahnya mengobrol asik dengan laki-laki yang ukuran tubuhnya itu sama seperti ayahnya. dan benar saja, itu mark.

yang seharusnya terjadi adalah mereka saling melempar senyum dan tawa, lalu membagi pelukan hangat seperti biasa layaknya mereka masih kecil dulu. seharusnya begitu.

tapi, haechan terlalu menaruh tinggi harga dirinya. setelah melirik sekilas dan begitu mark menyadarinya juga ikut menatap padanya, haechan justru membuang wajah dan berpura-pura lupa dengan sepupu kembarnya itu. ah, mereka sudah tak bisa di sebut kembar lagi sekarang.

haechan sungguh tak tau jika nyalinya memang hanya sebesar itu hingga saat ayahnya dengan bangga memamerkan mark di hadapannya, lalu bercerita tentang pekerjaannya di sebuah rumah makan.

apa tadi namanya? haechan berharap bisa mengunjungi rumah makan tersebut dan bisa menemui mark. tapi hingga mereka saling berpisah, haechan tak bertanya apa nama rumah makan tersebut.

yang haechan tau hanya bahwa rumah makan tersebut berada di sekitar lapangan kota. dan lapangan kota itu bukan main ukurannya dan amat banyak pula rumah makan yang ada di sekitarnya.

maka hanya dengan bermodal itu, haechan membawa sepeda motornya setiap akhir pekannya untuk mengunjungi setiap rumah makan di sekeliling lapangan kota.

"apa ada bekerja yang bernama mark di sini?"

"mark? ah, tidak ada"

dan selalu begitu hingga dua bulan sudah lamanya, masih banyak rumah makan yang belum haechan sambangi. di siang yang sungguh panas itu, haechan memaksa dompetnya untuk membawa dirinya memasuki kedai es krim yang cukup mahal harganya.

sambil menunggu es krimnya di buat haechan melamun di mejanya. wajahnya cemberut, mulutnya tertekuk. sungguh menyebalkan sekali kembarannya ini, si mark. bisa-bisanya hanya karena tak bertegur sapa hari itu bisa membuat haechan terpikir dengannya dan memaksa diri untuk segera menemui mark. haechan bingung dengan dirinya sendiri. jadi ia harus menyalahkan mark. mark yang belum bisa ia temui.

"terimakasih," ucap haechan saat seorang pegawai mengantar mangkuk es krimnya ke meja. ia ingin es krim goreng, jadinya lama pembuatannya. setelah ini masih menunggu dua menu lainnya lagi, roti bakar dan jus nanas.

"haechan?"

haechan mendongak dan membelalak saat mendapati mark lah yang mengantarnya pesanannya.

"mark?"

"benar kata mereka, hahaha. aku sebenarnya koki di belakang layar, tapi mereka mengatakan ada seseorang yang mirip denganku dan benar kau rupanya. apa kabar?"

begitu menata pesanan milik haechan dan berbicara banyak, mark menoleh untuk meminta izin, lalu duduk di depan meja haechan.

"uh, haha, kabar baik. kau?" sejenak haechan sedikit linglung.

"baik, sangat baik. apalagi akhirnya kita bertemu kembali.."

".. kau tau kita sudah saling merindukan, bukan?"

 kau tau kita sudah saling merindukan, bukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FIN - selasa, 19 mei

hikesunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang