hikesun

your taste⚠

6468 word
yaoi\rate m
violence\angst
high school
minhyung, donghyuck
side pair (markhyuck)
remake

dengan langkah gontai minhyung membawa kakinya melangkah meninggalkan parkiran sekolah. langit mulai mengoren, banyak siswa telah meninggalkan sekolah setelah kegiatan ekskul usai. namun, masih banyak juga siswa lainnya yang memilih bertahan di sekolah untuk melakukan kegiatan pelajaran tambahan bersama kelompoknya di kelas dengan bimbingan guru atau sekedar menghabiskan waktu mendekam diri di perpustakaan.

minhyung bukan salah satu di antara keduanya. atap sekolahlah tujuannya saat ini dengan membawa kontak persegi berukuran sedang yang berada dalam pelukannya. ia meringis saat tak sengaja menginjak tumpukan kayu hingga hampir saja terjatuh. lalu, di tendangnya kayu-kayu itu hingga menabrak pagar pembatas atap. kotak yang sejak tadi di peluknya ia hempaskan ke atas tumpukan kayu itu, justru jatuh hingga beberapa barangnya terkeluar karena permukaan yang tak rata.

"agh!!," teriaknya penuh kekesalan.

di pungutnya barang-barang itu, memasukkannya kembali ke dalam kotak. setelah beres, berdiri sambil menatap kotak itu dan menendangnya hingga barang-barang itu kembali berhamburan bahkan lebih parah. minhyung menyeret kotak itu sambil berjongkok dan memunguti barang-barang itu, lagi. lalu, mengangkat kotak itu kembali ke tempat di mana ia berdiri tadi.

minhyung berdiri berdekatan dengan pagar sambil mengapit kotak dengan tubuhnya. merogoh saku celana seragamnya dan mengeluarkan pematik. menatap barang-barang di dalam kotak dan mengobrak-abriknya. ada banyak barang dan beragam jenis. boneka. gelas. photo-photo. kertas lipat. cincin. minhyung menghembuskan napas dengan kasar.

apa yang ia bicarakan di tempat parkir tadi terus memenuhi pikirannya. apa ia melakukan kesalahan? hingga pacaranya meminta putus?

sudahlah, minhyung tak ingin memikirkannya lagi. di ambilnya salah satu kertas polaroid yang masih sangat ia ingat itu adalah photo pertama mereka saat berpacaran. di tatapnya lamat dan di dekatkannya pada pematik yang sudah menyala apinya.

api itu melahap polaroid dengan cepat karena angin sore yang berembus cukup kencang. bahkan belum sempat minhyung melepaskan sisa kertas itu, api juga ikut mengenai ujung jari telunjuknya.

"sial!" minhyung mengibas-ngibaskan tangannya keudara berusaha menghilangkan rasa sakit. di tiupnya ujung jarinya yang memerah itu dengan kencang sampai wajahnya ikut memerah.

sudah di penuhi dengan rasa kesal, ia kembali mengumpulkan beberapa lembar polaroid lainnya dan kembali menyalakan pematiknya untuk melanjutkan kegiatan membakarnya, mengabaikan rasa sakit yang ada di jarinya. pun hatinya.

"tolong nyalakan rokok untukku"

minhyung menoleh, seseorang sudah ikut bersandar pada pagar dan mendekatkan wajahnya dengan bibirnya yang sudah mengapit putung rokok di sana pada dirinya. minhyung mengerutkan dahinya, menatap adik kelasnya yang akhir-akhir ini ia dengar namanya karena bersikap sangat bebal, tapi, selalu patuh ketika di berikan hukuman.