mh 2 - cupu ⚠

4.8K 309 57
                                    

984words
high school
mature
ageswitch

984wordshigh schoolmatureageswitch

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mark itu cupu. tidak memiliki teman. jumlah pemanfaatan fungsi otaknya hanya sejumput, alias bodoh. tak ada yang mau berlama-lama berbicara dengannya. dan sebut saja mark itu adalah siswa hantu.

keberadaannya sering tak di anggap.

mark memang cupu. tapi, dirinya tak pernah di bully. tak ada yang memaksanya membelikan jajanan dengan yang uang sakunya. tak ada juga yang menyuruhnya untuk mengerjakan pr, karena memang mark itu bodoh. tak ada juga yang melemparinya dengan bola apalagi sampah. mengurungnya di kamar mandi, menyiramnya denga air pembasuhan, itu semua tak pernah di hadapi mark.

mark tidak di bully. mark hanya tak pernah di anggap. dirinya itu transparant. tak ada yang melihatnya apalagi mengajaknya bicara. baik, itu agak berlebihan.

tapi, nyatanya memang tak ada yang mengganggap keberadaan mark dengan benar. ibaratnya, mark hanya seperti angin lalu. pernah lewat, tapi segera di lupakan.

namun, hari itu, benar-benar hari yang begitu mengejutkan bagi mark.

seperti pagi senin biasanya setelah upacara berakhir. anggota osis akan berkeliling ke kelas-kelas yang mengecek para siswa yang melanggar tata tertib sekolah.

kelas 11 ips, kelas di mana mark berada, mendapati bagian ketua osis lah yang mendatangi kelas mereka.

banyak siswa yang merengek minta di maafkan begitu barang-barang mereka kena sita atau siswa lainnya yang mendengus kesal karena memakai atribut sekolah yang tidak benar. suasana menjadi gaduh.

sang ketua osis hanya berdiri di depan papan tulis memantau teman-teman petugas piketnya sibuk mendatangi setiap siswa di kelas ini.

"mark," ucap sang ketua.

seluruh siswa kelas yang tadinya gaduh terdiam seakan baru saja mendengar nama yang tak seharusnya pernah mereka dengar. apalagi sampai di sebut oleh ketua osis yang posisinya adalah orang nomor satu di sekolah.

"y-ya, su-sunbae?," dengan sedikit tergagap dan mencicit, mark mengakat tangannya setinggi telinganya. ia merasa tubuhnya membeku begitu mata mereka saling beradu.

"ikut saya. yang lain silahkan di lanjutkan"

haechan, sang ketua osis yang begitu di segani oleh seluruh warga sma, bahkan sampai sekolah tetanggapun hormat padanya, keluar meninggalkan kelas 11 ips. di susul dengan mark yang berjalan sambil menundukkan wajahnya.

ruang osis berada di lantai 3 student center. lantai 1 dan 2 di tempati sebagai sekre setiap ekskul, sedang lantai 3 terdapat 3 ruangan. ruangan rapat yang bisa di tempati siapa saja yang sudah mendapat izin dari kesekretariatan osis, ruang osis dan ruangan khusus untuk berkas-berkas juga ketua osis berada.

mark berdiri di depan sofa sederhana yang berhadapan dengan meja sang ketua osis. haechan yang masih berdiri itulah alasan kenapa mark masih berdiri juga. dirinya harus bersikap sopan agar selamat dari ancaman apapun yang akan sang ketua osis ini tembakkan padanya.

haechan hanya menatap mata mark datar. tangannya sudah terlipat di depan dadanya. kepalanya terdongak sedikit karena proporsi tubuh mark yang sedikit lebih tinggi dari haechan. jarak antara keduanya hanya setengah langkah kaki mark yang panjang.

mark sudah berkali-kali meneguk ludahnya dengan payah. tangannya mengepal di kedua sisi tubuhnya. setetes keringat sebesar jagung menggantung di pelipisnya. mark mencoba tak menatap mata indah yang seakan memancarkan cahaya bintang di tengah malam yang kelam itu.

"s-su-sunbae. a-ada apa, ya?" mark memundurkan langkahnya seinci saat haechan memajukan wajahnya.

"kau seharusnya tau kesalahan apa yang membuatmu di panggil ke sini" haechan melangkah maju dan mendorong mark dengan lututnya hingga mark terduduk di sofa yang tepat berada di belakangnya.

"a-pa ya, s-sunbae?"

haechan mendekatkan wajahnya dengan telinga mark, "kau terlihat begitu hebat dan aku ingin mencicipimu" dan menjilat daun telinga mark yang membuat mark tergidik dan meremat lututnya dengan tangannya yang sudah berkeringat.

"a-apa!?"

mark begitu kaget dan tak berani melawan saat haechan melebarkan kedua kakinya dan menarik resleting celannya. jemari sang ketua osis dengan cepat menurunkan celana mark dan mengenggam kejantanan mark.

"ughhh.. sunbhaehh.." tangannya meraih secara bebas sofa demi menahan sensasi yang baru pertama kali ia rasakan ini.

dapat ia rasakan kejantanannya yang mulai mengeras dan basah. lidah itu menari dengan lincah membawa mark terbang tinggi menembus bintang-bintang. sensasi geli, menggelitik, memabukkan dan rasa apapun itu yang membuat perut mark terasa di terbangi oleh ribuan capung. mark sangat menyukai sensasinya. benar-benar nikmat.

di hempaskannya kepalanya menubruk senderan sofa, membuatnya pusing dan melayangkan menikmati kehangatan yang melingkupi kejantanannya yang di rasa mark mulai membesar.

rasanya seperti saat dirinya sedang mimpi basah malam itu. membesar dan berdenyut minta semakin di puaskan agar bisa membebaskan cairan putihnya.

"ughh.. ngeahh!!" mark membawa tangannya pada kepala sang kakak kelas dan meremat rambut yang terasa sangat lembut tersebut. mendorong perlahan kepala itu meminta sang sunbae memperdalam kulumannya dan mempercepat tempo maju mundur mulut yang melingkupi batangnya tersebut. juga jilatan yang memicu rasa nikmat di sana.

"akhhh!! hah! hah!" mulutnya terbuka mendesah keras saat sudah mencapai kenikmatannya. kepala dan tangannya terkulai saat berhasil menumpahkan seluruh cairannya ke mulut sang ketua osis.

mark melirik ke bawah dan begitu terpana mendapati haechan yang bersandar pada meja di sampingnya dengan napas putus-putus dan keringat yang membasahi dahinya itu. dan sungguh, entah kenapa mark merasa seperti melihat cahaya imajiner yang muncul di belakang kakak kelasnya itu. haechan di matanya saat ini, sangat indah!

mark terkesiap saat secara tiba-tiba sang ketua osis berdiri dan mengambil tisu yang ada di meja. di gunakannya untuk melap wajahnya yang basah akan keringat dan cairan kental berwana putih hasil dari kegiatannya barusan yang menyisa di bibirnya. di ambilnya lagi beberapa lembar tisu lainnya dan berjalan mendekat pada mark sambil berjongkok dan membersihkan kejantanan adik kelasnya itu. mark meneguk ludahnya bulat-bulat khawatir bendanya di bawah sana akan kembali terbangun hanya dengan gerakan sederhana dari haechan.

jemari haechan kembali memasangkan celana mark dan tangannya sempat menepuk halus pipi adik kelasnya itu sambil tersenyum lembut.

"kembalilah ke kelasmu, terimakasih atas waktunya, mark"

haechan keluar dari ruangannya sambil tersenyum puas. mark tak menolaknya dan tampaknya mulai tertatik padanya. haechan rasa, misinya telah berhasil.

tinggal menunggu mark memberanikan diri untuk mulai mencoba mendekatinya.

seiring dengan langkahnya yang semakin menjauh, senyum haechan terkembang semakin lebar.

mark harus melakukannya.

FIN - selasa, 14 april

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FIN - selasa, 14 april

hikesunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang