◜OO1◞

158 19 9
                                    

support author with your vote and comment;)










keesokan paginya, wooyoung terbangun cukup pagi. bahkan mingi pun masih terlelap dengan selimutnya yang amburadul.

singkat cerita, wooyoung dan mingi adalah sepupu yang cukup dekat. keluarganya menyuruh mereka tinggal bersama di kota, untuk berjaga-jaga apabila suatu saat nenek mereka sakit dan lain sebagainya.

pria bermarga jung itu kini beranjak mengambil handuknya, sambil sesekali mengucek matanya yang masih sembab karena baru bangun tidur.

setelah perbincangan singkatnya kemarin dengan san. nampak pemuda itu tertarik untuk bekerja di perusahaan besar tersebut. daripada dia setiap hari menghabiskan kuotanya dengan menonton netflix saja, lebih baik dia cari uang untuk kebutuhan sehari-hari. lagi pula dia tidak mau terus-menerus merepotkan mingi.

wooyoung selesai mandi, kemudian berniat untuk membangunkan mingi di kamarnya.

lihat, pria itu bahkan terlilit selimutnya sendiri. dengan bajunya yang terangkat dan acak-acakan.

"mingi, bangun."

"nanti, yunho..."

















































































"yUNHO?!"

mingi terpaksa membuka matanya lebar-lebar.

"maksudnya, wooyoung."

"lo mimpi apa barusan?! lo mimpiin yunho ya?! ngaku lo!" wooyoung memukul tubuh itu dengan bantal. memaksanya agar bangun sekarang juga.

"iya iya ampun! jangan aduin ke mama!"
kata mingi berusaha menghalau pukulan wooyoung. namun pemuda yang satu lagi bahkan semakin brutal.

"bangun, bangun! kalo lo bangun ga gua aduin ke mama lo!"

"iya iya ini udah bangun, brisek!"

mingi mendudukkan dirinya. sesekali mengucek mata, meregangkan otot-ototnya.

ruangan itu hening, wooyoung kembali menaruh bantalnya. membantu mingi membereskan tempat tidur.

"lo serius ya, ga diaduin ke mama?"

"iya..."





















































"—tapi gua aduin ke yunho nya."

bugh!

"AWAS AJA LO JUNG WOOYOUNG!"

[✒️]

"hah, lo ngapain ikut ke kantor?"
tanya mingi kebingungan begitu mendengar omongan wooyoung barusan.

"mau kerja."

"kerja? kERJA?!"

wooyoung menatap mingi datar. sementara si tiang melongo kebingungan.

"semalem, bos besar lo itu nawarin kerjaan ke gua. katanya sekretaris dia barusan di pecat."

"hah?! l-lo mau jadi sekretarisnya dia, woo?! serius?!"

wooyoung mengangguk, kemudian menyuap serealnya lagi.

"kok lo mau sih anjir?!" mingi mengacak-acak rambutnya frustasi. wooyoung didepannya bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

rules.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang