PERJODOHAN

38 14 3
                                        

Happy reading manteman...

______________________________

Sepulang dari kuliah Nadia tak akan menyangka inilah awal perubahan hidupnya

"Assalammualaikum.... Nadia pulang" mendatangi mama nya dan mencium tangan mamanya

"Nadia sini duduk dulu. ada yang mau mama sampai kan" sambil menepuk tempat duduk di sebelahnya

"Umur kamu kan udah 24 tahun, kamu juga masih lajang, jadi mama cuman mau sampe'in pesan terakhir papa buat Nadia"jelas mama nya

"Pesan apa?"

"Bulan depan Nadia akan menikah dengan anak temen papa, mereka sudah menjodohkanmu sebelum papa menutup matanya yang terakhir" ucap mama nya lirih

"Ha? jodohin?" Nadia terkejut mendengar pernyataan mamanya

"Ini beneran? masa bulan depan sih ma? ga bisa tahun depan?" tanya Nadia sekali lagi pada mamanya.

"Iya sayang, tidak bisa di tunda, karena semua sudah mereka siapkan dan yang hadir nantinya hanya kerabat kita semua."

"Ya udah lah. gapapa. ini kan wasiat papa, Nadia bakal setuju sama pernikahan ini." tersenyum lembut walau dalam hatinya masih tidak menerima semua ini.

Tak di sangka Nadia yang selalu menghindari cowok, kini dia berada diposisi dimana bulan depan akan menikah karena perjodohan orang tuanya, ia tak tahu seperti apa calon suaminya, bagaimana penampilannya, bagaimana sifat dan sikapnya, semua pertanyaan terus ada dalam pikiran alice.

~~~

Di lain sisi situasi di rumah keluarga mempelai laki-laki  sedang panasnya karena perdebatan antara anak dan orang tuanya.

"Pa..!!! apaan sih main jodohin Gilang sama anak orang aja, ini jaman apa pa masih aja ada perjodohan kaya gini" teriak Gilang ke papanya kesal

"Ga ada kata nolak. apa kamu tau kita ini berhutang budi banyak sama keluarga mereka, mereka yang bantu papa dan kakekmu sampai keadaan kita seperti ini..."jelas papa Gilang

"Pa... itu urusan papa sama keluarga mereka, kenapa jadi Gilang yang harus di korbanin" jawab Gilang marah

"Gilang!! asal kamu tau, keluarga kita bahkan berhutang nyawa pada keluarga ini" balas mama gilang

"jika bukan karena papa gadis itu yang nyelamatin papa kamu dari kecelakaan waktu itu, mungkin saat ini papa kamu sudah tidak di sini Gilang. anak itu masih terlalu kecil Gilang dan sudah kehilangan papanya, mama teringat histeris nya saat dia kehilangan papanya, itu membuat hati mama ikut sedih. saat itu kamu berada di rumah sakit nemenin papa, kamu ingat kan??" jelas nya lagi.

"iya ma.." Gilang mulai mengerti dan mereda amarahnya, dia hanya bisa tertunduk lesu.

"Iya Gilang setuju dengan pernikahannya" kata Gilang menyetujui permintaan orang tuanya walaupun hati nya menolak akan itu

______________________________

jangan lupa!!!

di vote, coment dan follow akun nya yaaa...

buat yang punya temen juga jangan lupa di share..
ga punya temen ya udh, sini sama akohh

 ga punya temen ya udh, sini sama akohh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minor coupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang