4).Kelasku

35 10 2
                                    

"adem bet gila" ucap vina sambil mengibas-ngibaskan rambutnya

"kalo begini mah ikhlas lahir batin dah gua di suruh-suruh guru ke kantor biar numpang AC" balas hotma.

"mau adem mau kaga gua tetep ogah jadi bansur ih" ucap siska yang tidak suka di suruh-suruh.

"eh gila, gua mau rebahan di sini dong, asli adem banget" ucap laura yang sudah tiduran di lantai dingin dan diikuti iren.

"eh anjir iren ikutan bae" ucap tasya menduduki salah satu meja yang berada dekatnya.

"patut di contoh slurr" ucap vina melihat siska duduk di bangku dengan satu kaki yg diangkat lalu diletakkan ke meja.

"Gak ngaca dia" balas siska melirik vina sinis, karena posisi vina lah yang lebih tidak sopan dari pada dirinya.

Kini Valen menatap teman-temannya satu persatu. Mulai dari laura dan iren yang tengah rebahan di lantai,diikuti tasya yang duduk di atas meja, lalu siska yang duduk di bangku dengan satu kaki di angkat ke meja ,serta vina yang tidur diatas meja,berganti dengan hotma yang membalas tatapannya dengan mengakat bahu acuh lalu berpindah mengikuti tasya duduk di atas meja.
Menarik nafas pelan, valen sebisa mungkin menahan emosi,sudah cukup jangan mereka kena marah yang kedua kalinya.

"ayuk, ntar di marahin lagi" ajak valen kepada teman-temannya.

"nanti gee,udah betah nih" ucap iren.

"bentaran mau ngadem dulu" lanjut siska

"lagian tuh guru jalannya cepet banget,kalo nanti marah gara-gara kita gak ngikutin dia jawab aja siapa suruh jalannya udah kayak lomba lari" kata laura kelewat santai.

Valen yang mendengar balasan itu hanya menjawab dengan gelengan kepala salut dengan prestasi teman-temannya.

"APA LAGI YANG KALIAN LAKUKAN KALI INI!" ucap seseorang yang berada di belakang dengan marah dan sudah dipastikan itu pasti bu Dini.

Reflek mereka semua langsung berdiri kaget karena kedatangan Bu Dini, terkecuali laura yang justru masih bertahan dengan posisi awalnya.

"emangnya ibu ga bisa liat saya lagi rebahan" kata laura dengan santuy bahkan sangat santuy.

"kamu mau dapet hukuman di hari pertama masuk sekolah hah?" balas Bu Dini dengan sangar.

Laura yang tidak ingin mendengarkan coletehan bu Dini lebih lama lagi, ia pun lebih memilih untuk bangkit berdiri dan mengikuti Bu Dini yang masuk dalam sesuatu ruangan.

"lah ada manusia" ucap siska saat melihat seseorang laki-laki yang dipastikan juga bersekolah di sini karena seragam mereka sama.

"et dah pea bener temen gua, ya manusia lah masa monster sih" balas iren menjawab pertanyaan konyol siska.

"Ssst! kalau monster itu yang onoh" ucap laura dengan pelan sambil menunjuk Bu Dini dengan dagu.

Tawa pelan mewakili telinga mereka, namun hanya sesaat karena monster tersebut sepertinya menyadari dirinya lah kali ini yang sedang ditertawakan.

"kalian ketawain siapa" tanya Bu dini dengan tatapan peringatan.

"tawain siska kemaren ngompol bu" balas laura asal.

"ga bu, tawain tasya kemaren ngupil di tengah jalan" lanjut siska

"ehh, ga bu orang tawain vina kemaren jatoh dari genteng" balas tasya.

"lah, engga bu oran-"

"terusin aja terus!" ucap bu dini dengan emosi,membuat yang lain bergedik ngeri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOMPECE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang