Pesan Singkat

19 14 0
                                    

"Sa tadi ada temen kamu yang ngechat mama", seru mama yang baru pulang kerja dan membuatku lamunanku buyar. sepertinya aku tidak pernah memberikan nomor telfon mama kepada teman-temanku, lagian tidak ada juga teman-temanku yang meminta nomor telfonku kecuali Dila.

"Siapa Ma?", tanyaku bingung.

"Mama juga kurang tau. Nih kamu lihat aja sendiri Mama mau mandi"

Aku ambil hp mama yang telah diberikannya dan langsung aku baca chatnya yang ternyata sudah dibalas mama.

+6281267686960

Ini nomor Salsabila Khairunnisa kan?

15.35

Mama

Ini nomor Mamanya, nanti ya tante masih dikantor

16.00

+6281267686960

Iya tante makasih

16.05

Aku pun mencoba membalas chatnya lagi sambil berfikir cukup keras.

Mama

Iya ini Salsabila, ini siapa ya?

17.20

+6281267686960

Boleh minta nomor Salsabilanya?

17.25

Mama

082188776655

17.40

Tanpa berfikir panjang aku langsung memberi nomor telfonku. Dan tidak ada lagi balasan darinya jadi aku memutuskan untuk mengembalikan HP mama. Tak lama kemudian HP ku pun bunyi menunjukkan notif chat dari nomor yang tak dikenal.

+6281267686960

Hai Salsabila, ini Kak Rizky yang tadi ngechat mamamu

18.40

Me

ohh kak dapet nomornya dari mana?

19.00

+6281267686960

Dapet dari pembimbing pramuka kamu

19.03

'Bagaimana bisa kak Ika tahu nomor mamaku?' Tanyaku dalam hati dan terus berfikir. tak lama kemudia aku pun ingat bahwa aku menulis nomor telfon mama di biodata yang aku isi setelah kegiatan pramuka. Lalu aku mencoba terus membalas chatnya karna aku merasa tidak enak jika mengabaikan pesan dari senior.

Akhirnya kami terus-terusan saling membalas pesan. Walaupun sebenarnya aku tidak tahu Kak Rizky itu siapa dan yang mana. Aku juga yakin jika aku belum pernah bertemu dengannya.

Senin paginya seperti biasa aku harus datang kesekolah lebih cepat untuk mengikuti upacara bendera. Hari ini aku datang tepat waktu. Setelah upacara selesai aku langsung menuju kelas besama Dila. Ternyata pagi ini semesta sedang berpihak denganku, saat jalan menuju kelas aku bertemu dengan Kak Adit yang sedang berbicara dengan temannya dan kemudian melontarkan senyuman ke temannya. Meskipun senyum itu bukan untukku tapi cukup membuat hatiku bedetak kencang.

Namun saat dikelas aku mulai terfikir tentang Kak Rizky.

"Dil kamu tau ga sama Kak Rizky?", tanyaku yang membuatnya kaget.

"Kak Rizky ketua bidang olahraga?"

"Iya, kamu kenal?"

"Itu tuh orangnya", ditunjuknya seorang laki-laki yang sedang duduk didepan kelasnya yang kebetulan kelasnya bersebrangan dengan kelasku.

"Kok seperti ga asing ya", celetukku.

Aku terus memperhatikannya dan bertanya-tanya 'pernah ketemu dia dimana ya?'. Setelah aku ingat-ingat ternyata dia laki-laki yang pernah dihukum bersama karena telat. Wajar saja dia saat itu selalu memperhatikanku.

"Dia itu ketua bidang olahraga", sambung Dila.

Seketika kalimat tersebut mengingatkanku dengan kejadian didepan koperasi. Ternyata saat itu mereka memang benar sedang mengolok-olok aku dan si ketua bidang olahraga. Tak lama kemudian aku melihat beberapa cewek keluar dari kelasnya yang ternyata mereka adalah senior yang menanyakan namaku dikantin.

Isyarat Di Hari SabtuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang