Isyarat Di Hari Sabtu

Ketua Bidang Olahraga

Hari yang dinantikan para siswa pun tiba yaitu hari sabtu. Hari paling santai dan menyenangkan. Semua siswa sibuk dengan ekskul pilihannya. Terkhusus bagi siswa baru wajib mengikuti kegiatan pramuka

Namun sabtu ini belum menyenangkan untukku. Pagi ini aku sampai disekolah saat gerbang sekolahku sudah tertutup. Dan disana sudah ada 2 orang laki-laki dan perempuan yang tidak aku kenal. Rasanya ingin marah dengan jalan yang tiba-tiba hari ini menjadi ramai.

Kami pun harus duduk menunggu beberapa menit sampai senam selesai. Dilanjutkan dengan menjalankan hukuman yaitu lari keliling lapangan basket.

Aku merasa malu karena saat bersamaan Kak Adit juga berada disana. Aku hanya bisa menunduk dan tidak berani melihatnya.

Selesai lari aku langsung beristirahat di kelas. Sedangkan Dila, teman sebangkuku, terus bertanya-tanya kenapa aku bisa datang terlambat yang membuatku semakin merasa capek. Dia pun memintaku untuk menemaninya ke toilet. Namun aku hanya menemaninya hingga koperasi dan duduk dikursi yang terdapat di depannya karena aku masih merasa sangat lelah.

Didepanku terdapat segerombolan senior cowok yang sedang berkumpul mengelilingi seseorang yang berada ditengahnya. Tampaknya mereka sedang mengucapkan selamat kepada seseorang atas terpilihnya menjadi ketua bidang olahraga. Aku hanya mengamati mereka.

Namun tiba-tiba mereka mengolok-olok si ketua bidang olahraga sambil melihat ke arahku. Aku pun langsung spontan mengalihkan pandanganku dan sesekali hanya menunduk. Sesekali aku bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Eh yang itu kan?"

"Langsung aja sekarang, tunggu apa lagi?"

"Nantila belum waktunya", jawab si ketua bidang olahraga.

"Yuk Sa". Ajakan itu menjadi penolongku yang sedang ketakutan dan kebingungan. Langsung aku berdiri dan pergi dari koperasi bersama Dila. Sepanjang jalan aku hanya berharap percakapan mereka tadi bukan tertuju kepadaku. Dan aku bisa menghiraukannya.