O3

12 3 0
                                    

Hai!! hayo siapa yg nungguin kelanjutan cerita ini?? hehehe.

Eh ada gk nih yg nungguin kira kira?? wkwkwk insya allah pasti ada aku nggak boleh insinyur dulu, eh.

Daripada jadi lama nntinya langsung aja ke ceritanya! smoga suka yaa!!

Jangan lupa vote & komen.

-🕊

Now playing: (𝚃𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝙺𝚒𝚝𝚊, O3)
        (Psychgurl_)
  1:O7 ——◦———— 4:57

"Kantin gk?"
"Mager, skip."
"Nitip?"
"Eum?? boleh deh teh kotak ya, nih uangnya."
"Oke."

Setelah percakapanku barusan dengan Minhee mulai terasa hening. Ya tentu saja hening karena dikelas tidak ada orang selain aku.

Karena merasa bosen dengan suasana aku memilih untuk pergi ke rooftop.

Sesampainya di rooftop aku segera duduk disofa yg sudah tidak dipakai, entahlah mengapa sofa itu ditaruh disini.

Suasana yang damai membuatku terpikir tentang dirinya. Siapa lagi kalau bukan Minhee.

Tiba tiba aku mengingat kejadian semalam, dimana Minhee mencium pipiku tanpa permisi sehingga pipiku memanas. Dan sekarang aku kembali merasakan itu.

Tapi disaat itu juga aku merasakan sakit, mengapa? bukankah seharusnya merasa bahagia??

Benar seharusnya aku bahagia, namun aku merasa sakit karena aku sadar akan status kita berdua.

"Dicariin ternyata ada disini, tumben kenapa? lagi ada masalah?" Tanya Minhee sambil menyodorkan teh kotak titipanku.

"Nggak, lagi kepengen aja." Balasku sambil menerima teh kotak tersebut.

"Semalem gue terlalu lancang ya?" Tanya Minhee.

"Syut diyam." Balasku dengan nada sedikit kesel.

"Heh nanya beneran ini, gak tau kenapa ngerasa bersalah aja takut lo sebenernya marah sama gue." Jelasnya sambil menatapku.

"Kalo gue marah sama lo gue bakal diemin lo dritdi, lo juga nganggep gue cuman sebagai temen kan? jadi lo gak masalah nyium gue." Jelasku dengan santai namun tidak dengan perasaan yang menyerangku secara mendadak.

"Oh? hehe iya temen." Jawabnya karena merasa tidak beres aku menatapnya.

"Hm? kita kan emang temenan." Ucapku sambil tertawa hambar.

"Tapi smoga aja kita ditakdirin lebih dari sekedar temen." Gumamku dengan suara yang sangat pelan.

"Chia udah oke? ayo balik kekelas." Ajak Minhee sambil mengulur tangannya.

"Hm ayo." Balasku sambil menerima uluran tangannya.

Ya berakhir kita gandengan kekelas yang ngebuat heboh orang orang sekolah.

Sesampainya dikelas aku dan Minhee disorakin, ya itu sudah pasti.

"PACARAN TROOSS."
"GANDENGANNYA KAGAK DILEPAS TU?"
"EKHEM DUNIA SERASA MILIK BEDUA TUH"
"DUH YANG JOMBLO BISA APA?"

𝚃𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝙺𝚒𝚝𝚊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang