Enam ; Am I?

20 11 4
                                    

"We babi,kulkas lu kok isinya cuma aer doang. Miskin lu"

Lucas hanya menatap temannya itu dengan tatapan malas. Lalu Lucas kembali memainkan ps miliknya. Entah kenapa temannya itu selalu datang tiap malam ke rumahnya.

"Bikinin gue makanan kek,apa kek,gue kan tamu. Tamu adalah raja" ucap Artha,teman Lucas

"Bacot lu,Tha. Lu tiap malem ke rumah gue nanyain makanan mulu,elu lah yang gantian bawain gue makan. Ngatain orang miskin,tapi tiap malem ngemis makanan. Siapa yang miskin?" ucap Lucas tanpa menatap temannya itu

"Najis" gumam Artha

"Tha,waktu lu suka sama Ara,lu ngapain aja?" tanya Lucas masih sambil bermain ps nya itu

"Wah seorang Geovan Lucas Adibratha menyukai wanita sekarang. Baru tau gue,kirain homo" jawab Artha,membalas jawaban Lucas yang menurutnya menyebalkan tadi

"Y" Lucas menatap Artha sinis

"waktu gue suka sama ara,gue deketin dia. Deketin nya yang tiba-tiba muncul gitu kan seru terus—"

"seru pala lo,serem bego"

"Diem. Gue anterin dia ke kantin,ajak dia main basket,apalagi ya. Pokoknya gitu. Gue jarang bawa dia ke restoran,soalnya—"

"Lo miskin"

"ni anak didiemin ngelunjak ya"

Artha memukul kepala Lucas dengan bantal yang sedang ia tiduri. Lucas tertawa melihat temannya emosi seperti itu. Artha masih terus memukuli Lucas sambil mengomel tidak jelas.

Lalu Lucas memberhentikan kegiatan bermain ps nya tadi. Ia mulai fokus pada Artha yang akan menjelaskannya metode cara mendekati perempuan dalam waktu satu minggu. Ada ada saja.

"Terus gimana lagi?" tanya Lucas

"Lu beliin makanan yang dia suka. Kaya cireng nya mpok sipa,pasti dia suka. Yang diperempatan jalan deket rumah bang Mahmud itu. Enak lho itu. Tau kan?" Artha mulai memperjelas

"Iya tau. Btw,lo risih gak sih kalo dideketin sama cewek? Kaya sampe megang-megang. Risih gak?" tanya Lucas lagi

"Saya mengalaminya setiap hari,brader" jawab Artha

Lucas mengangguk paham,mengingat kehidupan Artha yang..ah sudahlah

"cewek yang gue suka namanya Anggita. Gak tau kenapa aura dia lain. Mukanya imut. Anaknya pinter—"

"udah punya anak?" tanya Artha dengan bodohnya

"Bukan,bego. Dia tu pinter. Tapi sering banget dibully gak tau kenapa. Dibully nya parah,sampe dicekek"

"bully apa bunuh? Kejam amat"

Lucas mulai menceritakan semuanya tentang Anggita. Dari awal dia sekolah,sampai beberapa hari ini. Artha mendengarkan Lucas dengan baik,pasalnya dia sangat senang saat temannya ini akhirnya menceritakan tentang wanita.

~'~'~

Lucas memiliki keluarga lengkap yang berpendidikan tinggi. Hal itu membuat orang tua Lucas diterima diperusahaan apapun dan memliki perusahaan terkenal. Jarang sekali mereka memperhatikan Lucas.

Mereka sangat ingin Lucas menjadi sangat pintar seperti mereka. Mereka selalu memaksa Lucas belajar dengan ketat. Sebenarnya Lucas adalah anak pintar,hanya saja ia sangat membutuhkan perhatian orang tuanya.

Lucas tak pernah serius dimasa SMP nya,selalu membuat onar bersama teman-temannya. Sering kali keluar masuk ruang BK. Sering kali orang tuanya dipanggil untuk membahas kasus tentangnya.

Nothing Impossible - LucasWhere stories live. Discover now