Sembilan ; Their Past (First Met)

20 9 1
                                    


Say Hi to Lim Bora ^0^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Say Hi to Lim Bora ^0^

Bora as tuan putri Anggita. Btw,beberapa part kedepan itu ngebahas masa lalu ea. Awalan anggi ama ital ketemu,bentar doang. 5 atau 6 part lah. Baru nanti kita perbanyak Lucaseu nya. Ok?

~'~'~

"Ma,intinya Tata gak mau home schooling lagi!! Tata juga mau main diluar! Tata gak suka dirumah terus! Tata mau punya teman juga ma!!"

Anggita yang saat itu masih berusia 13 tahun meminta ibunya untuk bersekolah diluar. Ia sangat benci ketika orang tuanya menyuruhnya untuk selalu dirumah. Keluarga Anggita tidak pernah mengizinkannya untuk berteman dan bersosialisasi. Adakah orang tua seperti itu? Tentu saja ada. Seperti Rapunzel yang selalu dikurung di istana tinggi nan terpencil miliknya.

Alasan Anggita tidak pernah diizinkan keluar rumah adalah karena mereka sangat takut kalau Anggita akan menjadi nakal dan terkena pergaulan bebas. Selain itu menurut mereka Anggita masih terlalu kecil untuk memilih teman. Tidak seperti kakaknya,Wendy.

"Enggak,Ta! Kalo mama bilang enggak,berarti enggak! Kamu kok gak bisa nurut,hah? Lebih bagus home schooling daripada sekolah-sekolah diluar sana. Kalo kamu sekolah dirumah kan bisa mama pantau!" jawab Vischa,ibu Anggita

"Yaudah kalo gitu Tata mendingan gak usah sekolah! Tata gak suka kalo mama sama papa maksa Tata kaya gini terus!" Anggita mulai menangis

"Ta,kamu sekolah dirumah aja,ya? Mau kakak temenin?" Wendy berusaha menenangkan adiknya itu

"Gak mau! Tata mau sekolah disana! Tata mau punya banyak temen! Walaupun kalian semua maksa Tata pake uang atau iming-iming lainnya,Tata gak akan mau home schooling lagi!!" Anggita berteriak

"STOP ANGGITA!! JANGAN BUAT PAPA MUKUL KAMU LAGI!! MASUK KAMAR!!" bentak papanya,Vernon

Anggita tersentak melihat papanya seperti itu. Anggita langsung lari ke kamarnya dan membanting pintu dengan sangat keras. Vernon dan Vischa hanya bisa menggeleng melihat anak bungsunya itu. Wendy menatap Vernon dan Vischa kecewa,ia segera pergi ke kamar Anggita untuk membujuknya.

"Anggita.." panggil Wendy dari luar dengan suara lembut

"KAKAK PERGI AJA SANA!! KAKAK KAN ANAK KESAYANGAN PAPA MAMA!!" teriak Anggita dari dalam

Wendy menghela nafasnya perlahan. Wendy menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis. Kemudia ia langsung masuk ke dalam kamar Anggita dan duduk dipinggir kasur Anggita. Anggita yang masih menangis menatap Wendy dengan tatapan sinis.

Wendy hanya tertawa kecil melihat Anggita. Wendy tidak membenci Anggita sama sekali,dia justru sangat sayang pada Anggita. Wendy merentangkan tangannya,menyuruh adik kecilnya itu ke pelukan hangatnya. Anggita yang melihat itu langsung jatuh dalam pelukan Wendy dan menangis sejadi-jadinya.

Wendy tersenyum tipis,ia mengelus surai hitam kecoklatan adiknya dengan sangat lembut. Anggita memeluk Wendy sangat erat seolah-olah tidak mau lepas. Ia juga meracau tentang kehidupannya itu. Biarpun Anggita seperti itu,ia tetaplah gadis yang lemah. Gadis yang rapuh hatinya.

Nothing Impossible - LucasWhere stories live. Discover now