2. Kesal

48 22 14
                                    

Happy Reading 💕

*****

Bel pulang berbunyi, menandakan kegiatan proses belajar-mengajar telah selesai. Para guru yang mengajar mempersilahkan murid-muridnya pulang.

Tak lain dengan Kinaya dkk, mereka baru saja keluar dari kelas mereka dan segera berjalan menuju parkiran.

"Akhirnya kelar juga pelajaran situa bangka, gak capek apa dia nyerocos terus padahal gak ada yang dengerin" ucap Vina
mengomel karena guru yang mengajar di kelasnya tadi sangat membosankan.

Sementara kedua sahabatnya hanya diam mendengarkan Vina mengomel tidak jelas.

Sesampainya di parkiran, mereka langsung masuk ke mobil masing-masing.

Tinn tinn

"Gue di luan yaa" klakson itu berasal dari mobil Naya.

"Oke, hati-hati lo" ucap Bella dan Vina berbarengan.

"Iya, kalian juga" jawab Kinaya.

"OKEEEE"

*****

Naya mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Ia melihat supermarket di pinggir jalan, lalu ia menepikan mobilnya. Lalu keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk supermarket.

Udara dingin menyambut Kinaya, lalu Kinaya segera menuju ke tempat makanan ringan. Kinaya mengambil beberapa cemilan, salah satunya adalah tango cokelat, Kinaya sangat suka dengan tango cokelat dan makanan lain yang berasa cokelat.

Saat ingin mengambil cemilan yang terletak di atas, Kinaya kesusahan menjangkaunya karena tubuhnya yang kecil.

"Makanya tumbuh tuh ke atas bukan ke samping" ucap seorang cowok dari samping Kinaya yang sambil meraih cemilan yang Kinaya inginkan dengan mudah.

"Kayak iklan" batin Kinaya. Sambil melirik ke kanan tepatnya ke arah cowok tadi.

"Lo ngatain gue gendut?" ucap Kinaya galak sambil menginjak kaki cowok itu.

"AAWWW" Aduh cowok itu kesakitan.

"Biasa aja kali kasar banget jadi cewek udah di bantuin juga" melirik Kinaya dengan sinis.

"Bodo wlee" sambil memeletkan lidahnya ke arah cowok tadi, lalu merebut cemilan tersebut dari tangan cowok itu dan melenggang pergi tanpa mengucapkan terimakasih.

"Dasarr cewek, bukannya bilang makasih malah nyelonong pergi gitu aja, untung cantik" gumam cowok itu sambil melihat punggung Kinaya yang berjalan menjauh.

*****

Setelah membayar semua belanjaannya di kasir, lalu Kinaya segera keluar dan berjalan menuju mobil nya sambil bernyanyi-nyanyi kecil.

Baru saja ia menutup pintu mobilnya, tiba-tiba seseorang mengetuk kaca mobil. Kinaya menoleh dan langsung menurunkan kacanya.

"Kenapa lagi?" tanya Kinaya tanpa basa-basi.

"Lo gak ada niatan mau bilang makasih gitu?" tanya cowok tadi.

"Males"

"Bilang gak?!!" ucap cowok itu memaksa.

"Males"

"Bilang"

"Ogah"

"LOO-," sebelum cowok itu menyelesaikan kalimatnya, Kinaya langsung menutup kacanya dan pergi begitu saja, tidak ingin memperpanjang masalah yang unfaedah.

Cowok itu hanya bisa terdiam di tempat, bingung dan aneh mengapa cewek itu tidak tertarik sedikit pun padanya? Padahal banyak cewek diluar sana yang mengejar-ngejar dirinya. Membuat cowok itu menjadi tertarik untuk mendekatinya.

Masih dengan posisi diam di tempat seperti patung sambil melihat mobil Kinaya yang menjauh. Tiba-tiba ponsel cowok itu berbunyi dan menampilkan panggilan masuk dari Mamanya.

"Halo ma"

"......."

"Iya Vino pulang sekarang"

"......"

"Iya"

Tutt

Sambungan telepon pun terputus.

Ya, cowok yang tadi bertengkar dengan Kinaya itu adalah ALVINO IZORA ADITHAMA.
Cowok tampan dengan badannya yang tegap itu berjalan menuju motor sportsnya dan segera pergi menuju rumahnya.

*****

Kinaya baru saja sampai di pekarangan rumahnya. Ia pun langsung masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan mobilnya di garasi.

"Ehh anak Mama udah pulang" sambut Freyya sambil memeluk anaknya.

"Muka kamu kok kusut gitu sih Nay"

"Iya Naya lagi kesal, tadi Naya ketemu sama cowok yang super nyebelin" ucap Kinaya mulai bercerita dengan mamanya.

"Masa tadi Naya di bilang gendut, emang Naya gendutan ya Ma?" tanya Kinaya.

"Enggak kok sayang, kamu tetap cantik kok"

"Mama gak bohong kan?"

"Enggak lah, apa untungnya Mama bohong"

"Yaudah kamu ke kamar gih bersih-bersih, ganti baju, trus makan ya"

"Oke deh Ma, Naya ke kamar dulu" Naya berdiri dan berjalan menaiki tangga dan langsung masuk ke kamar nya.

Setelah selesai bersih-bersih dan mengganti baju, Kinaya turun dan segera menuju ruang makan. Disana sudah ada Freyya yang menunggu Kinaya. Kinaya langsung duduk di kursi meja makan.

"Nih kamu makan yang banyak yaa" ucap Frayya sambil menyendokkan nasi ke piring Kinaya.

"Iyaa makasih Mama"

"Sama-sama sayang"

Dan mereka pun mulai makan. Hening, hanya ada suara dentingan sendok yang bergesek ke piring. Itu sudah menjadi kebiasaan di keluarga Pratama jika makan tidak boleh berbicara.

Setelah selesai makan, Kinaya membantu mamanya mencuci piring yang mereka pakai tadi.

"Maa Naya ke kamar yaa, piringnya udah beres" ucap Kinaya sambil berjalan kearah mamanya.

"Iya sayang, kamu istirahat yaa biar nanti belajarnya gak ngantuk".

"Oke Mama" lalu mencium pipi mamanya dan di balas oleh Freyya.

Lalu Naya pun berjalan menaiki tangga dan masuk ke kamar.

"Huftt capek banget gue hari nih" ucap Kinaya bermonolog. Dan mulai memejamkan matanya.

Deruh nafas Kinaya yang beraturan menandakan Kinaya sudah tidur nyenyak dan tengah asik dengan mimpinya.

*****

Holaa semuaaa, gimana chapter yang ini? Semoga kalian suka yaa...

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian vote and komen ya.

Follow juga Instagram aku @yolaadell_

Sampai jumpa di chapter selanjutnyaa👋👋

Salam sayang yolandaadelia^^








KINAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang