Sabtu 23 Juni 2018.
Seperti biasa Rendy selalu membuatkan susu sebelum ace tidur supaya ia mengetahui apakah adiknya sudah tidur apa belum.
Ia melangkah maju, dan mengusap rambut hitam lembut itu dengan pelan."Ace."
Ace sontak menoleh. Ia terkejut, namun melihat abangnya dibelakang ekspresi nya berubah menjadi datar dan menghembuskan napas dikira ia siapa. "Ihhh abang! Bikin kaget aja, kirain gua maling yang mau ngambil anting gua."
"Yaelah. Ehh asal lu tau ya, disitu ada barang elektronik yang jauh lebih mahal dari pada anting lu, malingnya juga mikir anjir. Lu gak liat ini jam berapa?"
Ace cengengesan dan langsung melihat jam," hmmm... jam setengah satu."
Melihat ekspresi abangnya yang datar, ace menghela napas dan ini artinya kode untuk disuruh tidur. "Iya gua tau, ini gua mau tidur sekarang."
Gadis itu merapihkan buku-buku yang berserakan di kasurnya. "Lu gak tidur bang?" tanyanya sambil memasukkan buku kedalam lemari kecilnya.
"Lu berisik tau gak! ngeganggu gua banget,"
Ace terkekeh "Perasaan, gua gak ngeluarin suara sedikit pun dah. Dari mana berisiknya coba?"
"Udah, gak usah kebanyakan nanya kek wartawan aee lu. Buruan tidur!" bentaknya. Ace menggigit bibirnya dan manyun ketika tangannya ditarik ke arah kasur.
"Bang, jujur gua belom ngantuk."
"Yaudah gua temenin."
Ace memutar bola matanya dan malu. "Yaelah gua bukan anak kecil lagi."
Rendy menatap tajam kearah adiknya. Ia langsung menyelimuti adiknya dan mengambil susu yang ia bawa tadi. "Minum nih, terus lu tidur. Gak usah lu begadang-begadang gak karuan."
Ace meminum susu buatan rendy. Dan lanjut memejamkan matanya dengan posisi membelakangi abangnya. Supaya agar abangnya segera pergi meninggalkan kamarnya.
Ace menghela napas karena rendy belum juga beranjak pergi dari kamarnya. Ia terpaksa menoleh. "Gua janji bang bakal tidur... asli dah, sono ke kamar lu tinggalin aja gua, santay gua merem kok."
Rendy ikutan menghela napas. Ia mengusap lagi rambut adiknya. "Tidur ya yang nyenyak, lu kalo begadang mulu lama-lama makin kurus dan kantung mata lu jadi gede".
"Iya abangku zheyeng."
Rendy berdecak. Ia mencubit pipi ace sebelum keluar kamar. Tidak menyangka ace udah dewasa secepat ini, dulu malah adiknya yang selalu minta ditemenin tidur karena takut kalo sendirian, katanya si takut tiba-tiba disampingnya ada monster yang ingin melahapnya, ada-ada aja emang waktu kecil.
Setelah rendy keluar kamar. Ace mengunci kamar dan melihat kearah lemari. Dibukanya lemari dan mengambil buku yang sempat ia masukkan tadi.
Ekspresinya tanpak sedih. Kejadian itu membuatnya kembali terbayang dalam pikirannya. Semua isi yang ada dipikirannya rumit akan kejadian dulu. Entah sampai kapan kejadian itu bisa hilang dalam benaknya.
Ace mengambil pulpen dan menuliskan kalimat yang sedang ia rasakan hari ini di buku diarynya.
Kini sudah dua tahun, tapi aku masih belum bisa melupakan kejadian itu. Entah mengapa, aku kangen sosok seperti mu. Ingin rasanya aku bisa bercengkrama dan bermain bersamamu. Tapi aku tidak tahu kamu dimana. Yang pasti aku selalu mendoakan mu disetiap saat. Buat kamu penyelamatku, selamat malam dan selamat tidur duhai kawanku :)
-Ace-
Ace meletakkan kembali bukunya dilemari yang habis ia tulis tadi dan segera mematikan lampu serta beranjak ke kasur.
ᴥᴥᴥ
Pagi tiba rendy bergegas untuk mandi, tak lupa ia membantu bundanya yang sedang memasak untuk makannya nanti.
Ace yang masih melingkar diatas kasur dengan asiknya ia mengorok persis kaya suara kebo, dan suara itu sampai terdengar ke telinga rendy dan bunda nya yang sedang berada di dapur.
Mereka berdua saling tatapan dan tertawa. "Anak gadis bunda asik banget lagi konser dalam mimpi sampe suaranya keluar-keluaran dari mimpi.
"Heh kamu hahaha mungkin dia kecapean kali, udah gih kamu bangunin suruh dia mandi."
"Siap komandan 86 akan saya lakukan perintahmu dengan senang hati." Rendy langsung melangkah ke kamar ace.
Bundanya hanya ketawa melihat tingkah anaknya yang sangat menggemaskan.
Toktoktok... "Bangun woi dah malem, lu tidur seharian gak puas apa kaya mayat aee lu." Teriaknya sambil gedor pintu kamarnya.
Ace mendengar kata udah malem langsung ia kaget, bisa-bisanya ia pules tidur sampe ketemu malem lagi.
Ace membuka pintu. " Haah serius lu bang, gile banget kaga bangunin lu bang ahh aelahh parah si." Memasang muka cemberut dan mikir kenapa kebo banget ia tidur.
Rendy tertawa dan langsung pergi membantu ayahnya yang sedang repot mengurusi tanaman di halaman rumahnya.
Ace bingung, kenapa abangnya malah ketawa. "Bun, abang kenapa si kok malah ketawa?"tanyanya yang sedang kebingungan.
"kamu itu loh neng...nng liat jam coba. Lagian kamu gadis masa bangunnya siang mulu gak baik nanti rejekinya disambet bebek."
Ace langsung melihat jam. "Abanggggg tipu-tipu mulu ihh sebel." Ace berteriak dan kesal
Kebiasaan abangnya yang ngebangunin dengan cara apapun dan sesuka hati dia.
Ace masuk ke kamar mandi dan setelah mandi ia ke supermarket ada keperluan yang harus ia beli, yaa biasa lah cewe skincare nya abis jadi mesti beli.
Setelah tiba di supermarket, ia langsung bergegas mencari barang yang ia beli dan membayar barangnya. Ia tidak sengaja melihat orang yang ia kenal dahulunya, yang membuat ia memikirkan kejadian yang ia alami dulu. Ace berusaha mengingat kembali nama gadis tersebut.
Ace menghampiri gadis itu, lalu memanggilnya." Felly?" tanyanya.
Gadis itu kaget ada yang manggil dari arah belakangnya dan segera ia menengok. " Ehh kamu., itu loh yang dulu aku selamatkan, duhh siapa ya? Hmm bentar-bentar aku ingat lagi" ujarnya sambil mengingat namanya.
"Ohhh iyaa ace, kamu ace kan?"
Ace mengangguk dan memeluknya erat. "Fel gua kangen banget sama lu."
Felly kaget dan terharu apa yang sekarang ace lakukan. Dan ia memeluknya juga. "ce gua juga kangen, gua kemarin baru aja mikirin lu dan berdoa semoga kita dipertemukan lagi."
"Sama fel gua kemarin juga nulis diary tentang lu gua kangen banget dan berdoa juga supaya kita bisa main dan ngobrol kaya gini. Bersyukur banget kita." Ucap ace yang tak menghiraukan sekelilingnya udah banyak yang melihat mereka berdua berpelukan didepan supermarket tersebut.
Hingga semua orang terharu melihat mereka yang sangat hangatnya berpelukan akan pertemanan yang sudah lama terpisahkan.
"Ayo fel main dulu kerumah gua, seengganya lu jadi tau rumah gua biar lu kalo ada apa-apa bisa kerumah gua entah itu singgah atau nginep juga boleh" sambil menarik tangannya.
"Ya kali ce gua nginep gak enak lah." Ujar felly
Ace tersenyum "Yaelah kaya sama siapa aja lu, kan lu sahabat gua jadi kapan pun lu nginep, gua welcome banget."
"Okey gua bilang ke ibu gua dulu ya biar ia gak nyariin gua kemana mana."
Mereka segera ke rumah acedan bercerita tentang apapun, seengganya ia melepas rindu yang dulu tak kunjungdatang hingga sekarang bisa berjumpa.
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen mu ya kawan. Karena itu membuatku bersemangat untuk melanjutkan cerita ini. Terima kasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Di kampus
RomanceBagaimana perasaanmu jika kamu sedang patah hati dan ingin melupakan seseorang masa lalu mu, lalu datang seseorang sebagai suport dan penutup kesedihanmu. Lalu tak disangka masa lalu itu datang kembali dan dia bilang menyesal telah melukai hatinya...