CHAPTER: 7

5.4K 305 13
                                    

Hatimu begitu mulia dan tulus,
kau adalah cerminan bidadari bumi
~Darrel Geonino Harianja~


Hola!

Yang baca part ini harap vote dan komen karena kalau dukungan setiap part menurun maka kemungkinan update semakin lama, jangan jadi silent readers ya.

Terima kasih bagi yang sudah bersedia vote dan komen.

Selamat membaca 😊
.......................................

Sepanjang melintasi toko-toko di Mall,  Nevada terus saja menggandeng lengan Darrel dengan manja dan senyum manis di bibirnya, semua itu ia lakukan semata-mata agar Darrel tak kabur dari Mall ini melihat sudah begitu banyak tas belanjaan di tangannya dan Darrel yang merupakan miliknya seorang.

Tatapan Nevada berubah menjadi berbinar-binar saat melihat salah satu sepatu yang terpajang di toko Mall, ia pun mempercepat langkahnya ke arah toko tersebut membuat Darrel menatap bingung pada wanita gila kerja ini, namun saat berhenti di depan sebuah sepatu yang terpajang di Mall, saat itu juga Darrel tahu maksud Nevada apalagi wanita itu mulai berakting lagi.

"Darrel, aku pernah lihat sepatu ini loh di majalah Fashion ternama, sepatunya bagus ya? Tapi harganya itu loh terlalu mahal."

"Pelayan!"

Senyum lebar di bibir Nevada tak bisa ia tahan saat Darrel memanggil seorang pelayan toko dan meminta agar sepatu itu dibungkus karena sudah mau ia dibeli olehnya. Dengan mudahnya pria itu mengeluarkan puluhan juta untuk dirinya, tas belanjaan berisi sepatu kesukaannya akhirnya digenggam oleh tangannya.

"Makasih Darrel."

Nevada tak peduli pria itu bersikap dingin padanya dan hanya balas dengan anggukan pelan saja yang terpenting pria itu hanya irit bicara bukan irit uang. Mereka pun berjalan mencari pakaian lagi, dan belum lima menit Nevada sudah berhenti toko pakaian pria membuat kening Darrel berkerut bingung karena tak mungkin Nevada membeli baju pria?

"Darrel, lihat itu jasnya bagus buat kamu."

Nevada menatap senang pada jas berwarna putih tersebut yang menggantung indah di dalam toko, belum sempat Darrel bicara mengenai jas tersebut, Nevada sudah lebih dulu menariknya ke toko sepatu tersebut membuat Darrel memutar mata jengah dengan sikap Nevada.

"Bagus kan? Ini cocok banget buat kamu."

"Tapi ini jas pernikahan Nevada, saya sudah nikah."

Nevada yang sedari tadi mencocokkan jas itu ke tubuh Darrel menjadi berhenti saat mendengar ucapan Darrel yang menyadarkan dirinya dari pikiran bahwa Darrel akan mengenakan jas ini dengan ia yang ada di sampingnya di sebuah altar pernikahan.

Tanpa sadar Nevada memukul kepalanya sendiri untuk mengingatkan dirinya jangan pernah bermimpi apalagi berpikir bisa bersanding dengan Darrel di pernikahan karena ia hanya seorang simpanan. Nevada pun langsung meletakkan jas itu kembali ke tempatnya, lalu berjalan keluar dari toko dengan menggandeng tangan Darrel. Otaknya ini sudah rusak hingga bisa berpikir sebodoh itu.

"Kamu kenapa kok jadi pendiam?"

"Enggak, saya cuma lapar saja, ayo makan."

Sebisa mungkin Nevada tidak menunjukkan raut wajah sedih di wajah cantiknya, ia menatap Darrel dengan tatapan gembira yang hanya sandiwara lalu mengajak pria itu ke salah satu Restoran yang ada di Mall.

Mereka akhirnya memutuskan untuk makan siang dahulu, Nevada menatap sekitar Mall agar tidak harus bertatapan dengan Darrel yang sedang menatap intens dirinya. Tatapan Nevada terhenti pada dua orang yang sedang saling suap makanan bagai sepasang kekasih.

"Darrel itu kan Fiona dengan pria lain?! Mereka suap-suapan, tertawa bersama terus berduaan!"

Nevada menatap tak percaya dan terkejut pada dua insan di meja seberangnya, ia sengaja berbicara dengan nada heboh untuk memancing amarah Darrel melihat kemesraan keduanya namun reaksi Darrel yang berbanding terbalik dengan apa yang ia pikirkan, pria itu bahkan tidak mau menoleh ke belakang satu detik saja dan malah sibuk menata makanan yang baru saja diberikan pelayan.

"Darrel, Fiona selingkuh!"

"Itu ada kaca di toko depan, kamu ngaca sono apa yang sedang kita lakukan."

Kening Nevada berkerut bingung mendengar ucapan Darrel dan dengan bodohnya ia menoleh ke kaca di toko depan restoran, ada pantulan dirinya dan Darrel sedang bersama dan sekarang Nevada tahu bahwa Darrel mengatakan mereka juga selingkuh tapi tetap saja bukan Nevada namanya kalau tak memperbesarkan masalah ini.

"Enggak boleh gitu, kita juga selingkuh tapi konteksnya beda, kita selingkuh tanpa ikatan cinta dan hanya nafsu tapi lihat mereka, mereka bagai pasangan kekasih yang sedang memadu Cinta yang membara di antara mereka."

"Sudah selesai bicara? Sekarang makan atau saya pulang kalau kamu bicara lagi."

Nevada menatap kesal pada Darrel yang masih saja bersikap cuek dan dingin pada masalah perselingkuhan Fiona, ia pun memilih memakan Steak yang dipesannya dan dengan sengaja mengetuk sendok ke piring hingga menimbulkan suara tak sedap didengar agar Darrel tahu bahwa ia kesal namun Darrel itu pria tidak peka!

Diam-diam Nevada masih menatap ke arah Fiona dan pria tersebut yang mulai meninggalkan restoran, Fiona memeluk mesra pinggang pria itu dan pria itu memeluk mesra pundak Fiona bahkan mereka berani berciuman di depan umum. Darrel menatap kesal pada Nevada yang masih sibuk menatap Fiona dan kekasihnya, sebenarnya Darrel sudah tahu lama sekali perselingkuhan Fiona namun ia terlalu masalah membicarakannya karena ia tak peduli.

"Saya lagi pegang garpu, saya bisa colok mata kamu kalau masih menatap mereka dan bukannya makan!"

Ancaman Darrel sukses membuat Nevada menoleh ke arahnya dan memasang senyum lebar bahkan untuk menelan ludah saja rasanya sulit saat Darrel mengacungkan garpu itu seakan siap mencolok matanya disertai tatapan tajam.

"Enggak, saya enggak menatap mereka. Ayo dimakan, ini enak banget ya makanannya. Ngapain lihatin dan peduli sama mereka, toh kita juga selingkuh bahkan kita sudah ketahuan Fiona ha ha."

Nevada berusaha tertawa senatural mungkin namun malah tawa garing yang keluar dari mulutnya, ia pun langsung cepat-cepat memakan steak di depannya dan menunduk karena tak berani menatap ke mata Darrel yang menatap tajam dirinya.

Tangerang, 22 Mei 2020

Play With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang