Giveaway pulsa 25rb
Giveaway pulsa 50k
Kita bertemu sebagai teman model tapi aku tidak tau bagaimana kedepannya.
"Kau lebih baik menjadi model dari pada dokter karena dirimu tidak ada rasa dokter dokter nya sama sekali."
"Rasa dokter apa itu?"...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sesampainya dirumah jaehyun aera langsung tertegun melihat bagaimana dekorasi rumah jaehyun mewah dan terkesan minimalis, halaman depan rumah yang luas juga banyak sekali tanaman yang pastinya harganya sangat mahal, tak hanya disitu dibelakang rumah jaehyun juga ada kolam renang dengan halaman belakang rumah yang banyak sekali rumput hijau, diatas ada kamar jaehyun yang jika kita ke balkon kamarnya pemandangan langsung menuju kolam renang.
"Halo aera apakah kau menungguku sangat lama?"
aera yang sedang melihat lantai dua rumah jaehyun sambil berkeliling langsung menyapa ibu jaehyun yang sepertinya baru saja pulang dari kerjanya masih mengenakan baju berwarna putih kebanggannya itu. ibu jaehyun menaruh tas miliknya diatas meja dekat ruang keluarga dan menuju lantai dua yang ada jaehyun dan aera dengan kevin yang kembali tertidur di ranjang milik jaehyun.
"Belum, nyonya jung aku baru saja sampai dan menidurkan kevin di sini."
ibu jaehyun mengangguk memeluk aera dan ia berjalan menuju kevin yang sedang tertidur sambil tangannya terurai mengelus kepala kevin, duduk di samping ranjang dan menciumnya
"panggil aku mama saja biar lebih akrab ya kadang sering bertemu."
aera tersenyum lalu ikut duduk di tepi ranjang jaehyun sambil menatap kevin.
"apakah dia adikmu? dia sangat tampan."
"Ya walaupun cukup disayangkan kita berbeda rahim dan ibu."
jaehyun yang dari tadi berdiri disamping tangga hanya mendengarkan apa yang dikatakan aera dan ibunya bahkan baju yang ia kenakan tadi sudah mengering walaupun secara tidak sadar jaehyun melupakannya. setelah percakapan itu Jung sena mengajak jaehyun dan aera menuruni tangga menuju ruang keluarga, yang disana sudah ada ayah jaehyun yang membaca buku tentang illmu tulang.
"Oh aera ya."
aera mengangguk membungkukkan badannya dan duduk di samping jaehyun di depan kedua orangtua Jaehyun.
"Sebenarnya aku menyuruh mu untuk kemari untuk bermain dan membahas pertunangan kalian berdua."
Raut wajah aera berubah menjadi agak tegang yang ia bayangkan kali ini adalah ia pergi kerumah jaehyun untuk pendekatan dengan orangtua Jaehyun yang sebelumnya ia belum pernah bertemu sedekat ini dengan ayah jaehyun.
"Maafkan aku tetapi sepertinya, pertunangan kalian harus di percepat."
ayah jaehyun berbicara biasa seperti tidak ada yang berubah, suasana masih seperti biasa seperti saat mereka datang kemari ia berbicara santai tegas dan langsung menjelaskan apa yang terjadi tanpa basa-basi.
"Aku harap kalian dapat menerima ini dengan baik, apa lagi mengingat nenek aera yang sekarang sedang mengindap penyakit, yang membuat kakekmu menjadi lebih was-was dengan perkataan nenekmu ra."
aera sadar semua ini yang terbaik dari nenek untuk cucu perempuannya yang sudah dewasa, aera menunduk memegang pucuk bajunya mengangkat dagunya menatap lekat mata ayah jaehyun.
"aku akan menerimanya aku harap jaehyun juga dapat menerimanya."
aera tersenyum, jaehyun yang mendengarkan penuturan aera hanya diam dan memikirkan kembali pendapatnya kali ini,
aku tidak boleh egois mungkin ini yang terbaik.
"Ya sudahlah bagaimana lagi jika aku menolak dengan siapa aera akan di jodohkan."
kedua orangtua jaehyun tertawa dengan apa yang jaehyun katakan, jika jaehyun tidak menerima ini ia hanya akan
membayangkan bagaimana nasib kedua orangtuanya nanti?
"Jadilah anak yang baik jangan merepotkan papa dan mom ok?"
aera mengacungkan jari kelingkingnya dengan jari kevin, anak laki-laki ini dijemput oleh papa dan mom nya di depan rumah jaehyun. lambaian tangan kevin membuat aera tersenyum dan ikut melambaikan tangannya.
di belakang aera ada jaehyun yang ikut melambaikan tangannya yang membuat raut wajah kecil itu bersedih.
"Bye sis and samchon im will come again."
dan setelah itu mobil berwarna hitam itu pergi dengan suara klakson nya.
"Setelah kejadian lama itu membuatku tersadar keberadaan kevin membuatku lebih dewasa."
jaehyun yang ada di sebelah aera mengangguk mengamati wajah wanita itu dari samping yang membuat aera terkejut ketika menolehkan wajahnya.
"apa yang kau lakukan disini."
"selain rumahku aku tidak tega jika melihat calon tunanganku dikatai orang gila karena berbicara sendiri"
cubitan di layangkan aera di pinggang jaehyun membuat nya berteriak menjerit karena kesakitan, aera hanya menatap jaehyun dengan tatapan malasnya, ia lebih memilih duduk di depan tangga rumah jaehyun.
" by the way aku tidak akan mengantarmu pulang resiko ketika dijalan karena ini sudah malam, ibu menyuruhmu untuk tinggal terlebih dahulu apakah kau mau ra?aku tidak memaksanya.
jaehyun menatap aera yang duduk dibawahnya yang sedang mengamati jaehyun kembali dari bawah.
"Aku akan memaksamu. sekarang baru jam 8 jalanan kota akan ramai walaupun malam, apakah kau akan mengantarku pulang?"
"jalanan memang ramai sekarang jam 8 perjalanan dari sini ke rumahmu 2 jam dan diperkirakan akan sampai jam setengah 11 karena sekarang malam minggu."
bukan jaehyun yang menjawabnya melainkan nyonya jung yang ikut berdiri di samping jaehyun yang sedang berdiri.
"Mama akan tetap menyuruh kalian untuk tinggal, dengan keadaan kalian seperti ini dan apakah kalian tau foto kalian yang sedang makan di restauran tadi siang langsung ter ekspos media, dan tidak bisa di elak lagi karena wajah aera terpampang sangat jelas di sana dan kau jaehyun lihat wajahmu itu yang sedang berlari menuju mobilmu, sampai - sampai mobilmu terlihat nomor platnya jae."
omelan sang mama membuat jaehyun bungkam memang benar, wajahnya sangat terlihat jelas, mama jaehyun memberikan ponselnya pada jaehyun yang disusul aera yang ikut menonton foto itu.
"Bukankah aku sangat terlihat tampan ketika berlari ketampananku bertambah menjadi 2x lipat dari foto asli."
nyonya jung mengambil ponselnya kembali dan memukul pelan kepala jaehyun menggunakan tangannya.
"Dasar namja yang suka tebar pesona dan tidak punya malu."
aera tertawa dan ikut menendang pantat jaehyun sampai orang yang ada dihadapannya itu tersungkur kedepan.
"Dasar kalian para wanita yang tidak tahu rasanya menjadi laki-laki."
kali ini dunia tidak berpihak pada aera ia sudah bersiap-siap untuk pulang wajahnya menjadi sedih sudah berpamitan pada orangtua jaehyun sampai kucing jaehyun pun sudah ia salami dan yang terjadi adalah hujan deras disertai petir menggelegar membuatnya takut dan badannya menjadi bergetar. Jaehyun ia sudah berganti pakaian menggunakan kaos berwarna orange nya dan menggunakan jaket denim luarannya mengintip aera yang kembali terduduk di ruang tamu.
"Sepertinya. aku harus memperkenalkan lebih dekat diriku dengan keluargamu."-aera
"Diluar hujan tidak mungkin aku mengantakanmu pergi dengan jalanan yang licin." jae
halo aku kembali jangan lupa baca ceritaku yang satunya gaes ceritanya juga tak kalah lebih menarik dari ini.
alhamdulilah laptop ku kembali dan dapat beroperasi ;3