| Chapter 04 |

581 70 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________
<••• Previous
"... Tanpa berpikir lama, Xiao Zhan langsung menggengam tangan Yi Bo. "Tanganmu dingin sekali." gumam Xiao Zhan sambil mengusap tangan Yi Bo. Sesekali Xiao Zhan mengangkat kepalan tangan Yi Bo lalu mendekatkan ke arah bibirnya dan menghelakan nafas panjang-nya berharap dapat menyalurkan kehangatan."

❇❇❇❇❇❇❇

"Apa yang paling kau
takutkan di dunia ini?
Mati?
Tidak... Aku tidak takut mati.
Lalu apa?
Aku paling takut ditinggal mati oleh orang yang paling berharga bagiku.
Karena hidup tanpanya...
Aku akan sengsara dalam kerinduan tak berujung
Dan...
Keinginan untuk mati selalu mengikutiku seperti bayangan.”

-Wang Yi Bo-

Tes... Tes... Tes...

Tetesan air jatuh tepat di atas kelopak mata Yi Bo, membuatnya tersentak membuka mata. Dia duduk dan menatap sekeliling. Semua terlihat gelap pekat bahkan dia sendiri tidak bisa melihat dirinya. Dia berdiri dan berjalan pelan ke depan sambil meraba berharap menemukan dinding untuk menuntunnya. Namun sudah hampir beberapa menit dia berjalan, dia tidak menemukan apa pun untuk dipegang. Yi Bo mengingat rumahnya memang sangatlah besar, tapi jika berjalan terus seperti ini, tentu dia akan menemukan ujung. Yi Bo mulai bingung dan takut. Dia tidak menabrak apapun sepanjang dia berjalan, seolah dia berjalan di tempat kosong.

Wuuussshhh!

Tiba–tiba desiran angin berhembus melewati Yi Bo. Bersama angin, suara kecil menembus indra pendengarannya. Yi Bo berbalik, tetapi tidak ada siapapun di belakangnya. Yi Bo memutuskan untuk berhenti dan menutup mata. Fokus pada suara yang semakin lama semakin besar seolah suara tersebut semakin mendekat.

"Yi Bo... Jagalah kalung itu seperti kau menjaga dirimu..."

Yi Bo membuka matanya dan menoleh ke arah suara di samping kanannya. "Ayah?" tetapi tidak ada siapapun di sana.

SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang