Suka Sisi Yang Ini

591 61 6
                                    

-War Wanarat POV-

Aku membuka mata ku saat terik matahari mulai nampak menembus kedalam ruangan . Aku terbangun dengan rasa sakit disekujur tubuh ku , rasanya tubuh ku seperti telah disobek disetiap bagian , bahkan kepala ku ikut seperti tercabik . Yah , bagaimana tidak aku hanya memikirkan bagaimana aku akan bisa  melewati hari ini (masalah jadwal  pemotretan )  , dan itu membuatku sakit kepala .

"Kau sudah bangun?" Suara itu membuatku mendongakkan kepala ku , menatap sosok tampan  yang tengah berdiri disamping ranjang dengan membawa meja kayu dan beberapa makanan disana .

Aku mengangguk meng-iyakan , kepala ku masih sakit hingga aku terlalu malas untuk menjawabnya.

"Makanlah" Ucapnya sembari menaruh meja kayu didepan ku .

Diatas meja itu terdapat bubur ayam , susu hangat dan juga makanan kesukaan ku , kue coklat.

"Aku menyiapkan kue kesukaan mu , jadi makanlah" Senyum kecil tersungging dibibir ku saat menatap kue manis yang nampak  disana .

Aku mulai mengambil sendok dan menyuapkan bubur kedalam mulut ku , awalnya aku tidak bersemangat untuk menyantap makanan untuk hari ini , namun melihat kue coklat membuat ku kembali bersemangat untuk mengisi perut ku.

Dia duduk disamping ranjang , hanya menatap ku diam yang tengah sibuk mendorong makanan masuk kemulut ku .

"Jam berapa kau akan pergi untuk pemotretan ?" Dia bertanya dengan wajah datarnya , Matanya yang tajam menatap ku 

"Err .. Siang ini jam 2" Jawab ku , dan dia nampak hanya kembali diam sembari menekan-nekan ponselnya sebelum dia arahkan tepat disamping telinganya.

"Hallo , Phi krub . Apakah kau yang bertugas untuk mengambil pemotretan salah satu artis ku hari ini?" dia berucap pada sambungan teleponnya , sedangkan aku hanya menatapnya sembari menaikkan salah satu alis ku. "Namanya War" Lanjutnya

" Sepertinya untuk sesi pemotretan hari ini harus di tunda karena artis ku sedang tidak sehat hari ini . Alerginya sepertinya kumat dan membuat wajahnya  bengkak."

"Ah , benarkah? Tapi managernya sama sekali tidak ada memberitahu kami" Suara dari balik telpon itu terdengar

"Apa bedanya manager yang memberitahu mu dengan seorang pemilik agensi  yang memberitahu mu?" ucapnya sebelum akhirnya memutuskan sambungan telponnya begitu saja .

"Apa yang kau lakukan ?" Aku bertanya membulatkan mata ku .

"Apa ?..  Kau tidak harus menjalani pemotretan hari ini , dan tidak perlu mencemaskan tanda-tanda merah itu" jawabnya menunjuk kearah leher ku

"t-tapi.."

"apa kau sudah seleai makan?" Dia memotong ucapan ku sebelum berdiri dan mengambil meja kayu didepan ku dan menaruhnya dilantai. " Kalau begitu sekarang kau harus membersihkan tubuh mu" Lanjutnya sebelum mengambil ku dari tempat tidur .

Yah , dia menggendongku dengan gaya bridal style di dalam film-film . Dimana seorang pengantin wanita akan digendong oleh pengantin Pria ditengah bulan madunya . Aku sedikit tersipu malu , tidak sering dia melakukan ini pada ku dan setiap kali dia melakukan ini aku sangat menyukainya , yang bisa aku lakukan hanya mengalungkan tangan ku dilehernya dan tersenyum kecil. Aku menyukainya .

Dia membawa ku ke kamar mandi , mendudukkan tubuh ku disamping bath-up yang sudah terisi dengan air hangat .

"Bukalah baju mu dan mandilah" Ucapnya dan aku hanya mengangguk kecil . Dia tidak lantas keluar dari kamar mandi melainkan dia tetap diam disana memperhatikan ku sembari duduk disamping bath-up.

Something Maybe  BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang