01

41 7 0
                                    

Yusta tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah rumah yang bisa dibilang mewah, jangan salah sangka, Dia itu anak orang berada - kaya - walaupun dia dari golongan berada, yusta tidak bertingkah seperti orang berada lainnya. Justru sebaliknya, Dia malah seperti anak biasa, tidak menampilkan kekayaannya kecuali kalau itu terpaksa. Yusta disekolahkan kedua orang tuannya di sekolahan -yang bisa dibilang- elit. Yusta itu termasuk orang pandai, yah walaupun pandai dia itu bersifat pendiam jadi susah untuk bergaul dengan orang lain kecuali feby.

Yusta hari ini bersiap - siap pergi ke sekolahannya. Dia kemudian turun dari kamarnya ke ruang makan. Disana sudah ada kedua orang tuanya. Yusta kemudian menyapa keduannya.

"Pagi Ma, Pa" Sapa Yusta. Kedua orang  tuanya menoleh ke arahnya.

"Pagi juga sayang" Balas Mama nya, sedangkan Papanya hanya mengangguk sebagai balasannya.

"Kamu mau sarapan apa? "

"Aku mau roti selai aja Ma"

Mamanya pun menyiapkan sarapan untuk Yusta. Disela sarapan, Papanya bertanya

"Yus, bagaimana nilai ujian kamu?"
Yusta memandang Papanya

"Em belum tau Pa, mungkin nanti akan diumumkan setelah upacara"
Balas Yusta santai. Papanya mengangguk.

"Semoga kamu bisa lulus dengan nilai yang memuaskan "
Yusta mengamini ucapan papanya

Setelah sarapan yusta berpamitan dengan orang tuanya.

"Ma, Pa aku berangkat dulu"

"Iya, hati- hati bawa mobilnya"
Ucap Mamanya.

Yusta ke sekolah diperbolehkan membawa mobil sendiri, disekolahannya membebaskan muridnya membawa kendaraan pribadi.

Yusta kemudian menuju garasi dimana mobil kesayangannya berada.

"Kerumah si Cerewet - Feby- "

Yusta kemudian menjalankan mobilnya kerumah Feby - sahabatnya-

Sesampainya dirumah Feby, Yusta kemudian memanggil Feby untuk keluar dari kandangnya -rumahnya-

"FEBY AYO BERANGKAT!!" Teriak Yusta

"IYA TUNGGU YUSTA!!" Balas Feby didalam rumah.

Tidak lama kemudian Feby muncul dengan senyumannya.

"Nunggu lama ya Yus?" Tanya Feby polos. Yusta yang melihat tingkah Feby hanya memasang tampang datar

"Udah tau nanya, udah ayo berangkat" Balas Yusta ketus. Feby cuma cemberut melihat reaksi ketus Yusta.

Didalam mobil Feby mengoceh tentang idol tersayangnya, siapa lagi kalau bukan BTS. Yusta yang mendengarnya pura- pura tuli. Yusta cuma menanggapi dengan jawaban seadanya.

"Yus tau gak"

"Gak"

"Ish, aku belum selesai ngomong" Ucap Feby kesal. Ya gimana ga kesal coba, yusta main jawab aja-_-

"BTS bakal konser di negara asalnya, Korea 2 bulan lagi. Ya Tuhan, pingin deh liat konsernya langsung"

Yusta yang mendengar itu langsung menjawab

"Ya udah liat aja, kamu kan bisa nonton mereka" Ucap Yusta enteng. Feby memutar kedua iris matanya malas

"Masa kamu tega biarin aku liat konser sendirian, sedangkan setiap aku ajak kamu pasti nolak"
Yusta memandang Feby datar, Feby yang ditatap seperti itu tahu apa jawabannya.

"Iya iya, maaf Yusta" Ucap Feby merasa bersalah. Yusta cuma geleng- geleng kepala. Aneh si Feby itu. Kemudian suasana mobil hening.

Setibanya mereka disekolah, Yusta segera memarkirkan mobil kesayangannya ke tempat biasa. Yusta dan Feby kemudian turun dari mobil. Btw disekolahan mereka, Yusta dan Feby termasuk golongan orang yang populer, Yusta dengan sifat cueknya, tapi terkenal dengan kepintarannya. Sedangkan Feby dengan sifat periangnya, tapi terkenal dengan kecantikannya. Yah Yusta sebetulnya juga cantik, tapi masih cantik Feby. Yusta itu tipe cewek tomboy, tapi imut.

( Yusta dan Feby disini sudah kelas 3 SMA )

Mereka kemudian berjalan kekelas mereka, kelas 12 IPA 1. Kelas yang berisi murid- murid pandai. Setibanya mereka di kelas, banyak yang menyapa mereka, Yusta dan Feby membalas sapaan mereka, lebih tepatnya Feby yang membalas sapaan mereka, Yusta hanya mengangguk-angguk saja. Karena mereka yang ada dikelas sudah tahu sifat keduanya. Bel kemudian berbunyi, mereka bersiap- siap menuju ke lapangan untuk melaksanakan kegiatan upacara bendera.

kegiatan upacara tersebut berjalan lancar sampai masuk ke bagian pengumuman. Kepala sekolah - selaku pembina upacara- mengumumkan bahwa semua murid kelas 12 yang sudah melaksanakan ujian dinyatakan lulus semua tanpa terkecuali.

"Saya akan mengumumkan 3 siswa yang mendapat peringkat tertinggi dalam ujian ini"

Mereka yang menunggu moment ini deg - degan. Kecuali 2 orang, siapa lagi kalau bukan Yusta dan Feby. Mereka seakan - akan tahu siapa 3 siswa itu. Mereka hanya mengendikan bahunya tak peduli.

"Juara ke 3, Afifudin Dhimas 12 IPA 3! Siswa yang namanya saya sebut silahkan maju ke depan"

Kemudian banyak yang bertepuk tangan. Siswa tersebut yang terpanggil segera menuju ke depan.
Kepala sekolah melanjutkan ucapannya.

"Juara ke 2, Feby Azzahra 12 IPA 1!!"

Suara tepuk tangan terdengar lebih keras. Feby yang merasa terpanggil segera menuju ke depan setelah disuruh oleh Yusta.

"Feb, maju sana. Dipanggil buat kedepan"

Kepala sekolah melanjutkan ucapannya.

"Ini dia yang ditunggu- tunggu juara ke 1 kita, Yustaniah Herlambang 12 IPA 1!!"

Wow kali ini tepuk tangan terdengar sangat meriah. Yusta kemudian melangkah maju kedepan, bersanding di sebelah Feby.

Ke 3 juara tersebut diberi medali dan sejumlah uang atas kemenangan mereka. Tak lupa mereka bersalaman kepada kepala sekolah dan berterimakasih.

"Untuk murid - murid yang lainnya, pengumuman nilai akan ditempel di mading sekolahan, silahkan nanti dilihat hasil ujian kalian."

Upacara pun selesai. Yusta dan Feby dibanjiri ucapan selamat dari teman- temannya. Mereka berniat istirahat menuju kantin, namun mereka mengurungkan niatnya setelah mendengar ucapan murid kelas lain.

"Eh dengar deh, nilai mereka itu bener bener mengagumkan"

"Iya, aku setuju, aku tadi liat nilai mereka syok"

"Benar, nilai mereka hampir sempurna, itu benar benar gila"

Yusta dan Feby mendengar itu heran. Mereka saling pandang.

"Yus, apa benar yang dikatakan mereka?" Tanya Feby

"Entahlah, sudah biarkan dulu. Yang penting kita makan dulu, laper," Ucap Yusta santai.

Kemudian mereka melanjutkan niat mereka ke kantin karena sudah lapar. Untuk urusan nilai mereka pikirkan belakangan. Yang penting urusan perut dulu.

Setelah mereka kenyang, Yusta dan Feby menuju papan pengumuman nilai ujian mereka. Setibanya di sana, sudah banyak orang yang berniat melihat nilai ujian mereka. Yusta dan Feby segera menuju papan pengumuman. Orang - orang yang ada disitu sedikit bergeser setelah tahu siapa yang akan melihat nilai ujiannya.

Setelah melihat hasil ujiannya, Yusta dan Feby heran. Ya pasti heran, nilai ujian yusta rata rata nilainya 100, sedangkan feby rata rata nilainya 98.99. Ya ampun selisih sedikit saja.
Mereka cuma geleng - geleng kepala melihat nilai ujian mereka. Setelah puas melihat nilai mereka, Yusta dan Feby berniat kembali ke kelas, namun sebuah suara menghentikan langkah keduanya.

"Yusta, Feby kalian dipanggil ke kantor Kepala Sekolah"

Yusta dan Feby yang mendengar itu mematung.

Ada kepentingan apa ya kira- kira sampai mereka berdua dipanggil Kepala Sekolah?

TBC

Tunggu kelanjutannya di cerita berikutnya:)

Jangan lupa Vomment di bawah☺

Follow hyung_ki

AMICO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang