part 11

3.5K 482 104
                                    

"Apa kau sudah merasa lebih baik?" Ucap Hinata sembari mengambil mangkuk bubur yang sudah Sasuke habiskan. Ia menuangkan segelas air dan memberikannya pada Sasuke.

"Ya kurasa sudah jauh lebih baik."

"Lebih baik kau istirahat dulu, aku akan pergi menemui dokter untuk bertanya apa kau sudah bisa pulang."

Setelah membantu Sasuke berbaring, Hinata membereskan bekas makan Sasuke. Begitu semua beres ia berniat keluar dari ruang inap untuk menemui dokter. Namun saat akan beranjak keluar, Hinata merasa Sasuke menahan pergelangan tangannya.

"Ada apa?"

"Terimakasih." Meskipun perkataan Sasuke terdengar sedikit kaku, Hinata tidak mempermasalahkannya.

"Tidak masalah, sekarang aku akan pergi menemui dokter."

Sasuke melihat pintu yang tertutup bersama menghilangnya Hinata. Ruangan itu menjadi hening, Sasuke memutuskan untuk memejamkan matanya sebentar.

Tidak berapa lama terdengar kembali suara pintu terbuka. Sasuke ragu apakah Hinata kembali secepat itu? Sasuke membuka matanya dan berusaha untuk duduk.

Saat pintu itu terbuka, bukan Hinata yang ia lihat melainkan sakura. Ada apa perempuan itu datang kesini.

Saat pandangannya di arahkan pada sakura, ia melihat wanita itu buru-buru menutup pintu dan bergegas padanya.

"Sasuke apa yang terjadi padamu? Kenapa kau bisa dirawat seperti ini." Sasuke dapat melihat kekhawatiran di mata sakura bahkan terlihat sedikit air mata menggenang di sudut matanya. Namun entah mengapa hatinya merasa bahwa perempuan ini berpura-pura. Ia mengingatkan apa yang telah Hinata katakan padanya. Bagaimana mungkin wanita ini tidak tahu mengenai keadaannya, bukankah sakura yang memberi tahu Hinata bahwa ia mabuk.

"Seseorang memberikan obat perangsang padaku." Meski sebentar Sasuke dapat melihat tubuh sakura menegang.

"Benarkah? Siapa yang begitu kejam untuk  menjebak mu dengan melakukan hal itu Sasuke?"

Sasuke mengacuhkan pertanyaan sakura.

"Kenapa kau bisa tahu aku ada disini?" Sasuke melihat tubuh sakura yang kembali menegang. Hal ini semakin membuktikan mengenai dugaannya.

"Aku pergi ke kantormu namun sekertaris mu berkata kau dirawat di rumah sakit jadi aku segera menuju kesini." Jawab sakura berusaha menutupi kegugupannya.

"Ada perlu apa kau ke kantorku?"

"Ah aku ingin memberikanmu undangan pesta ulang tahun perusahaan Haruno." Sakura mengeluarkan undangan dari dalam tasnya.

"Hn simpan saja di meja itu."

"Kuharap kita bisa datang ke pesta itu bersama. Aku ingin kau menjadi patner ku  Sasuke." Ucap sakura sembari meletakan undangan di meja samping tempat tidur Sasuke.

"Aku akan pergi dengan Hinata, dia adalah tunangan ku."

Pergerakan tangan sakura terhenti. Pergi bersama Hinata? Bukankah Sasuke sangat membenci Hinata? Sejak kapan mereka memiliki hubungan baik? Pikiran sakura tiba-tiba menjadi kosong.

"Jika tidak ada lagi yang perlu kau sampaikan, silahkan keluar. Aku ingin istirahat." Sakura terkejut mendengar perkataan Sasuke. Apakah Sasuke mengusirnya? Meskipun kesal sakura berusaha menekan amarahnya.

"Istirahatlah Sasuke, ku harap kau cepat membaik."

"Hn."

Sakura keluar dan menutup pintu kamar rawat Sasuke. Dari kejauhan ia melihat Hinata menuju kearahnya. Saat Hinata sudah dekat sakura memberikan senyum dan hanya di balas senyum sopan oleh Hinata. Hinata bergegas masuk ke ruang rawat Sasuke tanpa perlu berbasa basi dengan sakura.

Sakura yang ditinggalkan mengepalkan tangannya.

"Tunggu saja pembalasan ku Hinata." Gumam sakura sembari meninggalkan ruang rawat Sasuke.






*********





"Ada apa Sakura kemari." Ucap Hinata setibanya di kamar inap Sasuke.

"Bukan hal yang penting, dia hanya memberikan undangan pesta perusahaan Haruno." Ucap Sasuke sembari memberikan pandangan ke arah undangan yang ditinggalkan sakura.

"Oh."

Tak lama kemudian masuk seorang dokter dan memeriksa keadaan Sasuke. Setelah dipastikan kondisinya membaik, Sasuke di izinkan untuk pulang.

"Bantu aku untuk memanggil kakashi, biarkan dia untuk membayar administrasi dan menjemput kita pulang." Ucap Sasuke sembari membantu hinata membereskan barang-barangnya.

"Aku sudah menyelesaikan biaya administrasi maka aku akan memanggil kakashi untuk menjemput kita."

"Kau yang membayar?" Sasuke terkejut mendengar perkataan Hinata.

"Tidak. Aku memasukan tagihan mu pada perusahaan uchiha." Balas Hinata tanpa memperhatikan perubahan raut wajah Sasuke.

"Hn terimakasih."

"Tidak masalah." Setelah menjawab perkataan Sasuke Hinata memanggil kakashi untuk datang ke rumah sakit tempat Sasuke di rawat.

"Aku telah memanggil kakashi kemari. Dia bilang akan tiba disini kurang dari 20 menit."

"Hn."

"Sasuke bisakah aku meminta bantuan mu?"

"Ada apa memangnya?"

Setelah memikirkan hal ini beberapa kali Hinata memutuskan bahwa hal yang paling tepat adalah dengan meminta bantuan Sasuke. Dengan kekuasaan yang Sasuke miliki dapat mempermudah hal yang ingin ia capai.

"Aku ingin meminjam pengacara keluarga uchiha. Jika perlu pengacara terbaik yang kau miliki bagaimana?"

"Tidak masalah. Kau bisa memutuskan kapan kau memiliki waktu luang untuk bertemu pengacara ku."

Meski Sasuke penasaran mengapa Hinata membutuhkan pengacara ia tak menyuarakan isi hatinya pada Hinata. Ia tidak mau Hinata menjadi tidak nyaman dengan pertanyaannya. Sasuke merasa ia bisa mencari tahu sendiri nanti.

"Terimakasih."

Setelah Kakashi tiba, mereka melaju meninggalkan rumah sakit menuju apartemen Sasuke. Hinata yang kelelahan setelah merawat Sasuke, tanpa disadari jatuh tertidur di samping Sasuke. Tatapan Sasuke jatuh tepat memandang wajah tidur. Tanpa disadari sudut mulut Sasuke terangkat meskipun samar.





TBC

Makasih yang tetep dukung cerita ini meski aku ga bisa update teratur:( mohon dukungannya ya😍

RebirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang