"kirimkan lokasi mu sekarang!" Hinata menatap pesan yang Sasuke kirimkan padanya. Dalam hati ia bergumam, apakah pria ini memang selalu to the point dalam setiap urusan.
Setelah berfikir sejenak, Hinata memutuskan mengirim lokasi kafe dekat perusahaannya bekerja saat ini.
Karena semua pekerjaannya sudah selesai dan sudah waktunya pulang, hinata membereskan barang-barangnya dan bergegas menuju lokasi yang ia kirim pada Sasuke.
Sembari menunggu Sasuke tiba Hinata memesan 2 kopi tanpa gula dan makanan ringan untuk dikemas. Setelah menunggu sekitar 10 menit Sasuke tiba dan makanan yang dipesan Hinata pun telah selesai dibuat. Hinata menghampiri mobil Sasuke yang terparkir tidak jauh dari kafe itu.
"Apa kau sudah menunggu lama?" Tanya Sasuke ketika Hinata masuk ke dalam mobil. Sasuke melihat ke arah Hinata yang membawa beberapa bungkus makanan dan minuman.
Menyadari tatapan Sasuke tertuju pada sesuatu yang ia bawa, Hinata pun menyerahkan satu cup kopi dan makanan ringan pada sasuke.
"Tidak terlalu, tapi sebelum ke rumah bibi sebaiknya kau makan sesuatu terlebih dahulu." Dengan sedikit kerutan di dahinya Sasuke menerima makanan yang Hinata berikan. Sebenarnya Sasuke memang sedikit lapar sebab ia belum sempat makan siang di kantor. Untunglah Hinata memberikannya makanan ringan dan kopi yang cukup untuk mengganjal perut laparnya.
Setelah itu merekapun melanjutkan perjalanan menuju rumah ibu Sasuke. Seakan teringat sesuatu Hinata meminta Sasuke untuk berhenti di supermarket terlebih dahulu.
Setibanya di supermarket Hinata mengajak Sasuke untuk pergi membeli beberapa bahan masakan dan juga buah-buahan. Ketika Hinata sedang memilih beberapa sayuran segar, tanpa Hinata ketahui mata Sasuke selalu terarah padanya. Dalam hati Sasuke berfikir sebenarnya apa yang terjadi pada Hinata. Ia merasakan perubahan yang terjadi pada Hinata akhir-akhir ini. Hinata yang biasanya menjengkelkan dan selalu mengganggunya sekarang sifat Hinata berubah menjadi seperti perempuan dewasa. Bukan hanya perubahan sifatnya saja, Sasuke juga merasa kini Hinata sudah tidak bergantung lagi padanya. Dan entah mengapa kini ia merasa sedikit kehilangan di hatinya.
Setelah berkeliling Hinata memutuskan membeli sayuran, daging, ikan dan buah-buahan segar untuk di bawa ke rumah bibi Mikoto.
******
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, mereka tiba di kediaman uchiha. Bangunan dengan gaya tradisional yang masih melekat dengan kuat. Halaman di kediaman uchiha sangat luas dengan berbagai tanaman langka yang dirawat dengan baik.
"Kalian sudah tiba, ayo cepat masuk."
Bibi Mikoto menyambut kami di depan pintu mansion. Sasuke menyerahkan beberapa barang yang tadi kami beli di supermarket pada para pelayan.
"Mengapa kalian harus repot-repot membawa sesuatu kemari?" Ucap bibi Mikoto ketika melihat para pelayan membawa banyak barang yang tadi kami beli.
"Sebelum kemari tadi kami melewati supermarket jadi sekalian membeli beberapa bahan makanan untuk besok acara peringatan paman."
"Kau memang calon menantu yang baik sayang." Ucap bibi Mikoto sembari menuntun tangan hinata untuk mengikutinya.
"Bibi sudah menyiapkan kamar untukmu, lebih baik sekarang kau beristirahat. Bibi tau pasti kau lelah."
"Terimakasih bibi."
Setelah memasuki kamar, Hinata segera membersihkan diri dan berganti pakaian dengan piyama. Ia memang merasa cukup lelah akhir-akhir ini. Persiapan yang di lakukan untuk proyek kali ini sudah hampir tahap akhir sehingga segala persiapan harus dilakukan dengan cermat.
Setelah berganti dengan piyama Hinata merebahkan dirinya di tempat tidur sembari memejamkan matanya. Tak butuh waktu lama bagi Hinata untuk tidur terlelap.
******
Kondisi dapur di kediaman uchiha sudah sibuk sejak dini hari. Para pekerja sibuk dengan tugasnya masing masing memasak hidangan untuk upacara peringatan kematian mendiang uchiha fugaku yang tak lain adalah ayah Sasuke. Terlihat Hinata yang sibuk membatu para pelayan membersihkan sisik ikan dan mengeluarkan insang serta isi perut ikan.
Pada awalnya para pelayan keheranan melihat Hinata yang sudah datang ke dapur pagi pagi sekali. Saat hinata menawarkan bantuannya untuk membantu memasak, para pelayan sontak menolak dan menyarankan agar Hinata membantu melakukan pekerjaan ringan saja di luar area dapur. Para pelayan berkata bahwa di dapur itu panas dan berasap sehingga tidak cocok untuk Hinata. Namun Hinata tetap memaksa dan membantu para pelayan memasak. Saat melihat keahlian Hinata dalam memasak tentu saja para pelayan terkejut, mereka tidak menyangka bahwa nona dari kalangan atas memiliki keahlian dalam bidang memasak. Mereka juga mengagumi sifat Hinata yang rendah hati dan memperlakukan para pelayan dengan baik tidak seperti kalangan atas yang lainnya.
Hinata juga mengajarkan bagaimana cara membersikan ikan yang baik dan mudah kepada para pelayan. Maka hari ini Hinata sukses mendapatkan hati para pekerja dan pelayan di kediaman uchiha.
******
Setelah upacara peringatan selesai dilaksanakan Hinata membantu para pelayan untuk memasak hidangan makan malam. Ia memutuskan memasak hidangan ala rumahan. Hinata memasak nasi, dendeng sapi, tempe orak-arik, cumi udang asam manis dan sup jamur.
Setelah hidangan selesai di masak Hinata meminta para pelayan untuk menghidangkan makanan ini di meja makan. Setelah menyerahkan urusan hidangan pada para pelayan Hinata memutuskan pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri. Ia merasa gerah dan harus membersihkan diri karena sedari pagi berkutat di dapur.
Saat tiba di ruang makan ia melihat Sasuke, bibi Mikoto dan beberapa kerabat keluarga uchiha sudah duduk di meja makan dan juga makanan yang di masak olehnya telah dihidangkan oleh para pelayan.
"Kemarilah sayang duduklah di samping Sasuke." Ucap Mikoto ketika melihat Hinata berjalan menuju meja makan.
Setelah memberi sapaan ringan pada anggota keluarga uchiha yang lain Hinatapun duduk di samping Sasuke.
"Ayo semuanya silahkan dimakan." Ucap Mikoto mempersilahkan untuk semua orang memakan makanannya.
"Aku merasa makanan ini sedikit beda dengan hidangan yang biasanya. Ini terasa lezat." Ucap bibi Sasuke.
"Ya kau benar." Ucap Mikoto ketika mencicipi masakan Hinata. Pelayan yang berdiri di belakang Mikoto pun berkata bahwa orang yang memasak untuk makan malam ini adalah Hinata.
"Kau sungguh beruntung Mikoto mendapatkan calon menantu yang cantik dan pandai memasak."
"Terimakasih bibi." Ucap Hinata yang mendapat pujian dari bibi Sasuke.
"Tentu saja sungguh suatu keberuntungan untuk keluarga ku menjadikan Hinata bagian dari uchiha." Ucap Mikoto sembari menatap Hinata.
Sedangkan Sasuke diam-diam melihat ke arah Hinata yang sedang tersenyum pada ibunya.
TBC.
Terimakasih kaliaaaannnnn. Aku sayang banget deh sama kalian. Pokoknya dimanapun dan kapanpun jaga kesehatan selalu. Dan kalau emang ga ada keperluan mendesak tetep di rumah aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth
FanficSaat akhir kehidupannya, Hinata putus asa. Semua orang menuduhnya membunuh ibu mertuanya sendiri. Bahkan suaminya pun tak percaya padanya. Harusnya Hinata ingat sedari awal suaminya memang tak pernah mencintainya dan selalu mencintai kekasih masa ke...