Tekan bintang pojok kiri bawah.
Follow instagram @susisusanti127HAPPY READING 🌹
===========================
"Aaaa..."
Riana sudah pasrah jika sekarang dirinya akan terseret beberapa meter karena mobil didepannya ini.jika tidak ada sebuah lengan yang menarik dirinya agar menyingkir dari jalanan.
Tetapi yang ia rasakan malah dirinya seperti dalam dekapan seseorang.
Riana mencoba membuka matanya,dan mendapati cowok yang sedang memeluknya. Beberapa detik keduanya saling diam dengan mata yang saling menatap.
Ketika mereka sudah sadar akan posisinya,mereka menjauhkan tubuh masing-masing.
"Lain kali hati-hati"ucapnya dengan nada dingin.
Belum sempat Riana mengucapkan terima kasih, lelaki itu sudah melenggang pergi.
Pak budi supir Riana berlari menghampirinya.
"Non Riana gak papa kan non? Ada yang sakit?"tanya pak budi saat sudah di depannya.
Riana masih belum menyadari kehadiran pan Budi yang sudah panik dengan keadaan majikan mudanya ini.
"Non?"
"Non ana?"Riana supir memanggilnya 'ana'.
"Eh,gimana pak? " Riana kaget karena sudah sudah ada pak Budi didepannya.
"non tidak apa-apa? "
"iya nggak papa pak"
"maafin saya non,"ucap pak budi merasa bersalah.
Andai saja ia tidak memarkir mobilnya diseberang jalan,pasti peristiwa ini tidak akan terjadi.
"iya udah nggak papa kok pak, sekarang buktinya Riana masih berdiri didepan bapak,"
"Ya udah yuk pak"
"eh, iya non"
❤❤❤❤Kini Riana sedang membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Ia masih memikirkan siapa cowok yang sudah menyelamatkan nyawanya.
Pikiran Gadis berambut sebahu itu masih melayang ke peristiwa beberapa jam yang lalu, sampai mama tercintanya memanggil dan dia belum sadar juga.
"Ri?"
"Riana?"
"Riana kamu didalem kan?"
"Eh, i-iya mah"jawab Riana yang sudah kembali ke alam sadarnya.
"Ya udah yuk turun, kita makan malam,"
Riana duduk disamping mamanya dan makan berdua.walaupun seperti ini Riana merasa nyaman karena masih memiliki Ibu yang begitu perhatian.
"Riana, mulai sekarang kamu berangkat sama pak budi ya? Mama ada jadwal meeting pagi sama klien sampe beberapa hari kedepan"ujar Sintia lembut untuk memberi pengertian pada anaknya ini.
"Tapi mama janji, kalu mama ada waktu nanti mama anterin kamu kaya biasanya,"lanjutnya
Riana tersenyum mendengar penuturan mamanya,ia sadar ia tidak boleh bersikap egois dan menuntut mamanya untuk selalu bersama dirinya. Karena mamanya yang mau mengurus perusahaan inilah yang membuat Riana bisa makan dan bertahan hidup.satu yang Riana minta dari Sintia adalah agar ia jangan sampai melupakan Riana karena pekerjaannya. Dan Sintia selalu mengutamakan anaknya hingga saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVINA
Подростковая литератураHallo gess, aku buat cerita ini dari imajinasi aku sendiri jadi kalau ada kesamaan yang mungkin tidak disengaja saya minta maaf 🌹 ---------------------------------------------- "Terkadang yang kita lihat dengan mata kita sendiri belum tentu benar k...