Chapter 4 🌹

5 2 0
                                    

Tekan bintang pojok kiri bawah.
Follow instagram @susisusanti127

HAPPY READING 🌹

==========================

Mobil sport berwarna hitam itu memasuki Pelataran sekolah. Sebelum pemiliknya keluar pun para siswi sudah berbondong-bondong menyaksikan.Setelah pemiliknya keluar,terdengar teriakan histeris dari para admirernya.tapi yang di puja hanya memasang wajah datarnya. Dia Gavin Aprilio Chandra.
Gavin berjalan menghampiri teman-temannya yang sudah menunggunya.

"Eh buset kenapa lu bro? Masih pagi juga tuh muka udah cemberut aja"ucap Ibram.

"tau lo Vin sekali-kali senyum gitu"timpal Bagas

"iya tuh"tambah Raga

Gavin memang jarang tersenyum bahkan hampir tidak pernah kecuali sedang bersama teman-temannya.

"Berisik!"Singkat Gavin lalu duduk.

ia kepalanya sedang pening memikirkan keluarganya dan sekarang direcoki oleh ketiga sahabatnya? Bisa kalian bayangkan.

"Biasa aja dong mas"

Sudah bisa dipastikan itu suara sitengil Ibram.

Gavin langsung menatap tajam temannya yang menyebalkan itu. Ibram yang ketakutan akan tatapan tajam Gavin, nyalinya langsung menciut.

"Santai bro, bercanda kok"ucap Ibram dengan sisa keberaniannya.

"Sadar kondisi ogeb"ucap Raga.

❤❤❤❤

Hari ini kelas Riana sedang ada pelajaran matematika. Tetapi ia sangat mengantuk lantaran tadi malam ia tidak tidur karena takut preman itu datang kerumahnya. Terlalu berlebihan bukan? Tetapi itulah Riana si penakut.

Riana berkali-kali menguap sangking ngantuknya.

"Ri,toliet sana cuci muka"ucap Vera ketika melirik teman sebangkunya yang sedari tadi menguap dan tak fokus dengan pelajaran.

"iya"Riana pun mengangkat tangannya untuk meminta izin kepada guru yang mengajar. Setelah nendapat izin ia langsung menuju toilet.

Berjalan dengan keadaan mengantuk sangatlah tidak mengenakan. Itulah yang sedang di rasakan seorang Riana. Sangking mengantuknya ia tidak memperhatikan jalan alhasil ia menabrak seseorang.

"aww..."pekik Riana.

" Kalo jalan liat-liat dong"kesal Riana karena pantatnya mencium lantai dan rasanya sakit sekali.

"Sorry"ucap seseorang itu.

Tunggu-tunggu ini seperti suara si es batu itu. Pikir Riana. Ia pun mendongakan kepalanya dan yup betul ternyata ini si manusia es.

"Loh lo! Ternyata sekolah disini."ucap Riana. Setelah melihat Cowok itu rasa kantuk yang menyerangnya sudah lenyap bergantikan dengan keterkejutannya.

Gavin menatap bingung kearah gadis itu, kenapa gadis ini tidak menyadari bahwa dirinya bersekolah disini. Sedangkan waktu Gavin tidak sengaja menabraknya ia memakai seragam yang sama dan masuk ke gerbang yang sama. Dan pada waktu Gavin nyelamatin dia dari kecelakaan.

"hm"singkat Gavin dan akan berjalan meninggalkan Riana. Tetapi tangannya di cekal Riana.Gavin menoleh,dan mengangkat satu alisnya.

"Tunggu nama lo siapa?"tanya Riana

"Gavin"ucap Gavin lalu melepaskan tangan Riana dan melenggang pergi.

"ish.. Nyebelin banget sih tuh cowok dasar es batu"gerutu Riana lalu melanjutkan aktivitasnya yang di tertunda yaitu mencuci muka.

GAVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang