Chapter 3 🌹

5 3 0
                                    

Tekan bintang pojok kiri bawah.
Follow instagram @susisusanti127.

HAPPY READING 🌹

=============================


Gavin Aprilio chandra, ia anak dari pengusaha terkenal chandra group. Orang-orang mengira hidupnya bahagia. Mempunyai kedua orangtua yang lengkap, seorang pengusaha,harta melimpah. Tapi tidak, semua itu tidak ada artinya dimata Gavin.

Gavin hanya ingin seperti anak-anak lain yang di urus oleh orang tua nya sendiri. Namun semua tidak terjadi,orang tuanya selalu sibuk mengejar materi yang tiada ujungnya itu tanpa mau menengok anaknya yang butuh kasih sayang.

Hanya satu yang Gavin inginkan,bisa berkumpul keluarga. Itu saja. Tetapi orang tua nya tampak berfikir seperti mereka sedang meeting penting agar perusahaannya maju. Padahal hanya kumpul bareng keluarga itu saja.

Gavin memasuki rumahnya yang tampak tak berpenghuni. Selalu seperti ini, bisa dia tebak parti kedua orangtua nya sedang mengurusi berkas-berkas yang berserakan dimeja kerja. Tetapi tebakan kali ini salah, di sofa sudah terdapat Arsen papinya Gavin.

"Dari mana saja kamu? Kenapa ngga pulang? "Tanya Arsen.

"Apartemen"singkat Gavin.

"Kenapa kamu gak berangkat sekolah Gavin?!Papih sama mami kerja keras buat nyekolahin kamu dan apa? mu malah malas sekolah?!"geram Arsen .

"Kenapa baru sekarang papi ngomong kaya gini, aku disekolah emang sering bolos dan papih baru ngomong sekarang?"ucap Gavin.

Arsen menghela nafas pelan, anaknya ini sangat susah diatur.

"Gavin papih sudah bilang sama kamu kalau papih sibuk dan kamu harus ngertiin itu"

"papih sibuk? Dan aku harus ngertiin papih? Apa papih juga mau ngertiin aku? Nggak kan?!"Tanya Gavin dengam tersenyum kecut.

"Gavin mamih minta tolong sama kamu, tolong ngertiin kami. Kami bekerja keras agar kamu bahagia nak" Siska yang tadinya hanya duduk disamping suaminya akhirnya angkat bicara.

"Terserah,Gavin capek mau tidur"ucap Gavin lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

"Gavin papih belum selesai bicara!"

"sudah pih Gavin butuh waktu sendiri"ucap Siska mencoba menenangkan suaminya.

❤❤❤❤

"Woy dari mana aja lo Vin? Gue ke apartemen lo nggak ada, terus tadi nggak masuk sekolah"ucap Raga.

Sekarang mereka sedang berkumpul di caffe biasa tempat mereka nongkrong.

"males"balas Gavin

"Yeh, kalo males mah kagak usah sekolah sekalian lo"ucap Bagas.

Gavin hanya diam.

Lalu dari arah pintu masuk, ia melihat gadis yang pernah ia selamatkan sedang memesan sesuatu. Gavin masih setia memandangi gadis itu sampai ia selesai dengan pesananya.

Gadis itu pun melenggang pergi dengan berjalan kaki. Entah ada angin apa,ia merasa ada hal yang tidak beres akan menimpa gadis itu. Gavin segera berdiri dan akan mengikuti gadis itu.

"Gue cabut"ucap Gavin.

Raga, Bagas, dan Ibram langsung menengok ke Gavin.

"Lah ente baru aja nyampe bro"ucap Ibram yang kesal karena Gavin tiba-tiba ingin pergi.

GAVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang