PART 1

2.9K 303 43
                                    


_

_

_

Sinar mentari mengusik tidurku. Kepalaku pusing, serasa ditimpa beribu ton besi. Tubuhku rasanya remuk, seluruh tulangku nyeri terutama dibagian pusat tubuhku. Mataku mengerjap beberapa kali mencoba menyesuaikan cahaya yang mulai masuk melalui retina, pandanganku masih belum sepenuhnya kembali normal--tapi, aku dapat melihat pria yang tengah tertidur lelap di depanku. Rahangnya tegas, hidung bangir, bibir tipis dengan tahi lalat dibawahnya, dan otot tubuhnya tercetak jelas. Kekar, dan... Dia tidak menggunakan pakaian sehelaipun.

Apa?!

Aku bangkit dari tidurku. Menepuk pipi dua kali. Ini mimpi. Sungguh. Ini mimpi Yoo Minji. Rapalku berkali-kali dalam hati. Aku memejamkan mata sebentar, mengontrol nafas, dan kembali memutar kepala kearah kanan dan masih menemukan pria yang tertidur lelap disampingku. Aku mengenalnya. Jungkook. Presdir perusahaanku.

Tidak! Astaga! Tamat riwayatmu Yoo Minji!

Satu fakta yang baru saja aku temui setelah itu--keadaanku dan dia sama. Tidak memakai apapun. Ini gila. Apa yang baru saja aku lakukan?

Rentetan beberapa adegan tiba-tiba saja muncul dalam ingatanku. Pagutan panas yang terjadi antara aku dan Jungkook, decapan, bayangan bagaimana aku dengan begitu tergesa-gesa menarik gesper celananya, Jungkook yang mendorongku hingga terjatuh diatas ranjang--menindih dan merangkak diatas tubuhku. Menggigit daun telinga, mengecup pipiku, menggigit dagu, kemudian menuruni leher.

Tidak mungkin.

Aku menurunkan pandanganku pada leher dan menemukan tanda yang ditinggalkan Jungkook hingga belahan dadaku. Tidak hanya sampai disitu, saat selimut yang aku kenakan menutupi tubuhku tersingkap pada bagian paha, tanda yang sama juga ada disana-- penasaran, aku memeriksa seluruh tubuhku di dalam selimut. Dan Wow..., dia memeta seluruh tubuhku.

Berengsek!

"Akh...," Aku meringis saat kakiku ingin menuruni ranjang, pusat tubuhku perih sekali.

Ingatan lainnya muncul kembali, tanganku bergetar saat menemukan bercak darah pada sprai tempat tidur. Kilasan bayangan Jungkook yang menghujam pusat tubuhku dengan gerakan acak, erangan yang tertahan dari mulutku, desahan diiringi namanya keluar dari mulutku saat kami mencapai klimaks bersama. Singkatnya. Aku tidur dengan bosku. Dan itu semua aku yang memulai. Alkohol sialan!

"Butuh bantuan nona Yoo?"

Aku mengarahkan kepala keasal suara dan menemukan Jungkook menguap sembari mengucek matanya. Rambutnya sedikit berantakan, matanya bengkak, dan bibirnya juga. Merah dan menggoda. Seksi sekali. Astaga Yoo Minji sadarlah!

"Maaf tuan Jung.., aku--"

"Kau menyerangku." Potongnya cepat. "Menggodaku pertama kali. Memelukku hanya dengan menggunakan pakaian dalam." Tambahnya menjelaskan.

Aku memejamkan mata, menunduk, dan memaki dalam hati tentang kebodohanku. Aku tahu itu, Jungkook tidak perlu menjelaskan secara rinci. Perasaanku tidak karuan, wajah Jaehyun tiba-tiba saja muncul dalam benakku. Sesuatu yang aku jaga mati-matian yang akan aku serahkan hanya untuknya nanti tiba-tiba saja diambil oleh pria lain dengan begitu mudah karena kebodohanku sendiri. Aku menggigit bibir bawah, air mataku tiba-tiba saja berkumpul pada sudut mata, tanganku meremas selimut yang aku kenakan. Rasa bersalah menggerogoti hatiku.

"Maaf..." Lirihku.

Maaf?

Maaf untuk apa dan untuk siapa, kata itu keluar begitu saja. Maaf karena mengecewakan Jaehyun atau--maaf karena merusak tubuhku sendiri.

'INCORRECT ANSWER'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang