"AKH"
"RATU"
pekik dewa saat melihat gadis itu tak sengaja menginjak beling cangkir yang di pecahkan Darrel tadi, Darrel yang ikut mendengar teriakan ratu lantas berbalik lalu menatap gadis itu malas seraya mengembuskan nafas kasarnya.Darrel baru sadar jika gadis itu tak memakai alas apa pun, makannya bisa lebih mudah tertancap dengan beling, ia sedikit bingung, akan ratu yang tak memakai alas kakinya, apa gadis itu dari kampung? Jadi ia mungkin sedikit kampungan.
"Kok loe lepas sepatu sih?" Tanya dewa yang mulai sadar akan kaki telanjang milik ratu.
Ratu menatap kakinya sekilas lalu menoleh kearah raja.
"Bukannya tadi di pintu pak Darrel ada tulisan 'stop sendal sepatu'? Makannya gue lepas" jelas ratu dengan polosnya.
"Yaudah gua bawa ke ru____"
"Gk usah..."
Darrel tiba tiba saja memotong kalimat dewa, lalu tanpa aba aba dari siapapun laki laki itu langsung mengangkat tubuh mungil ratu dan membawanya masuk kedalam toilet seraya menyuruh dewa untuk mengambil kotak p3k.Darrel mendudukkan ratu diatas closet bersih lalu bertekuk lutut untuk melihat luka di telapak kaki gadis pendek di depannya.
"Auw..." rintih ratu saat Darrel mencoba membersihkan beling beling yang masih menempel di kaki nya.
"Auw... Hiks sakit banget ..." Darrel lantas menoleh kearah ratu saat gadis itu tanpa sadar menggenggam erat lengan telanjang Darrel, laki laki itu mengatupkan giginya kuat kuat menahan rasa sakit akibat kuku kuku ratu yang menancap di kulitnya.
"AKH..pelan pelan..." pinta ratu dengan suara yang bergetar.
"Selesai" ujar Darrel seraya mengambil segayung air dari bak di samping nya lalu menyiram darah yang keluar dari luka ratu.
"Makasih pa__loe" pekik ratu saat melihat siapa sosok orang yang telah menolongnya, terlebih lagi siapa bosnya.
Darrel menatap malas ratu lalu langsung membuang pandangannya,tak ingin berlama lama melihat gadis yang mungkin bisa membuat moodnya selalu dalam keadaan tak baik.
"Yaampun... Kalo misalnya dari awal gua tau loe bos gue! Gue gk akan segan segan buat munAUW...." teriak ratu saat Darrel dengan sengaja menekan luka yang paling besar milik gadis itu.
"Loe gila ya? Sakit tau gk?" Oceh ratu yang tak diindahkan oleh Darrel.
Lalu tak lama kemudian dewa pun datang seraya membawa kotak p3k yang di minta Darrel.
"Loe obatin dia! Trus jangan lupa anterin tu cewek" ujar Darrel seraya bangkit dari jongkok nya dan keluar dari toilet.
Darrel berjalan menghampiri kursi kerjanya untuk mengambil jasnya dan berlalu keluar dari ruangannya.
Saat laki laki itu ingin menutup kembali pintu ruangannya tak sengaja mata hazelnya melirik selembar kertas HVS bertuliskan 'STOP SANDAL DAN SEPATU'.
"Jadi gara gara ini?" Gumam Darrel lalu dengan cepat tangan itu merobek kertas yang tertempel di pintunya.
******
"Makasih ya udah dianterin" ucap ratu seraya turun dari gendongan dewa yang mendudukkan ratu di atas sofa bewarna moca.
"It's okey!"
"Tapi maaf ya, karna udah buat loe gk jadi ketemu ama Darrel! Eh maksudnya pak Darrel" ucap ratu sekali lagi.
Dewa mengangguk sebelum mengiyakan permintaan maaf dari ratu.
"Yaudah gua balik luan ya" pamit dewa seraya tersenyum lalu ratu pun ikut membalas dengan senyuman malu malunya.
"Iya, besok gk bisa ketemu deh" ucap ratu menyimpan senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Boy
Teen Fiction"selamat pagi pak!" "pak?" "kenapa?" "kemasukan setan apa loe hari ini?"