chapter 17

18.9K 801 3
                                    

zee pun bangun pagi seperti biasa,untung hari ini ia libur sekolah.

Ia pun membuatkan sarapan untuk bara,

ia berkutat di dapur setengah jam,namun tumben sekali bara belum juga bangun padahal sudah jam 9 pagi.

biasanya ia akan memeluk zee dan menganggu nya memasak

zee lalu menyamperi bara ke kamar,ia melihat bara yang masih tertidur dengan balutan selimut

zee mendekat duduk dipinggir ranjang,

“aa”panggil zee menggoyangkan lengan bara

Tapi tangan zee merasakan badan bara yang terasa panas,

“badan aa panas”zee lalu mengecek dahi bara

Bara diam,dan zee pun bingung harus melakukan apa

“aa kecapean ini,gara gara kerja terus”

“zee buatin bubur ya a”

zee pun lalu bangkit dari duduk nya dan menuju dapur

halo om pengawal ?”

“iya nyonya”

“tolong belikan obat penurun panas di apotik ya om,pak bara badan nya sedang  demam”

"secepatnya ya pak"

“baik nyonya”

zee pun lalu melempar hpnya dimeja dan segera memasak bubur untuk bara

Setelah selesai ia pun membawa kompres dan bubur

“aa” panggil zee

“bangun dulu makan,biar perutnya ada isi nya”

“aa kenyang,gak mau”

zee pun memilih untuk mengkompres dahi bara,dengan telatenya

Tak lama bel apartemenya pun berbunyi,zee pun segera membuka pintu dan om pengawal pun membawakan obat yang zee pesan

zee lalu meminum kan cepat ke bara,agar demam nya turun.

Setelah 10 menit lalu ia mengecek suhu tubuh bara dan syukurnya sudah tidak terlalu panas seperti tadi

“perut aa-- sakit”erang bara gelisah

zee mengigit bibir bawah nya ia menatap bara cemas,rasanya ia ingin menangis apa om pengawal salah membelikan obat? Kenapa menjadi perut yang sakit.

tapi demamnya turun

"aa mau boker? zee anter ya?"

"gak"

Zee pun membuka sedikit kaos bara,lalu menepuk nepuk perutnya ia mendengar

puk

puk..

Apa bara masuk angin? zee pun lalu mengambil minyak kayu putih di atas meja riasnya

lalu ia menuangkan sedikit ke perut bara,telapak tangan nya lalu ia usapkan ke perut bara untuk meratakan minyak itu

“a buka baju”perintah zee

“buat?” bara heran

“nurut aja” bara lalu menuruti zee dan membuka baju nya

Wajah zee pun merona sempat sempat nya otak ini berpikir ambigu disaat melihat perut kotak kotak milik bara

“aa tengkurap,biar zee kerokin badan nya”

Bara pun lalu menengkurapkan badan nya.

“geli” ucap bara

“biar angin nya keluar a,diem jangan gerak”

Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang