Atlanna POV
Tak sengaja gue berjumpa dengannya dia menabrak gue tapi dia malah salahin gue tapi ngga gue hiraukan. Mata itu, mata yang menyejukkan hati, bagian favorit gue di tubuh Ara. Akhirnya dia memutuskan kontak mata gue dan berlari menjauh meninggalkan gue, tak terasa air mata gue menetes.
Author POV
Kringgg!!
Bel pulang sekolah berbunyi dan sesuai janjinya dengan Manda ia akan pergi sesuai arahan dari Manda, sebelumnya Ara meminta Lea untuk menemaninya bertemu dengan Manda, mereka berjalan ke arah parkiran dan menuju ke caffe yang sudah di kirim alamatnya oleh Manda.Dan di parkiran juga Atlanna sedang membuka pintu mobilnya namun terhalang karena tangan Jija.
" Apa? " Tanya Atlanna.
" Ikuti gue karena ada urgent banget " Kata Jija.
" Ah males " Jawab Atlanna cuek.
" Ini demi keberlangsungan hubungan lo dengan Ara bego! "
Mendengar itupun Atlanna langsung masuk mobilnya sedangkan Jija juga menaiki mobilnya, ya mereka sama sama membawa mobil sendiri.
Sampailah mereka di parkiran mall, ternyata yang mereka ikuti adalah Ara dan Jija dan juga Manda.
" Kita cukup tunggu disini aja, nanti kalau ada instruksi lagi baru kita ke dalam " Kata Jija.
Atlanna hanya mengangguk kepalanya mengerti dan ia lanjut dengan kegiatannya yaitu mendengar musik.
Sedangkan di dalam caffe mereka bertiga sedang duduk sambil meminum pesanan mereka tadi.
" Well apa yang mau lo omongin? " Tanya Ara to the point.
" Jadi gue kesini ngajak lo ketemuan itu buat menjelaskan kesalah pahaman kemarin, yang memeluk Atlanna duluan itu gue sebab itu pelukan terakhir gue untuk Atlanna. Malam ini gue terbang dan pulang ke negara tempat nyokap tinggal, gue disana di jodohin makanya gue minta Atlanna nikahin gue, gila? Memang. Setelah gue meresapi kejadian kemarin gue sadar kalau di hatinya Atlanna itu udah ngga ada lagi ruang buat gue semuanya udah terisikan oleh lo. Dari dulu gue deketin Atlanna tapi ngga dapet dapet Atlanna tetap lah Atlanna dulu yang dingin, cuek, jutek, kalau ngomong irit tapi disitulah sisi menantangnya dia itu susah di taklukin dan lo beruntung karena Atlanna duluan yang deketin lo " Kata Manda.
Ara menatap iba ke Manda karena dari dulu sampai sekarang usahanya untuk mendekati Atlanna tak kunjung dapat. Dan Ara bersyukur karena Manda sudah sadar akan kesalahannya.
" Jadi kejadian itu bukan sepenuhnya salah Atlanna, kasian Atlanna dia uring uringan gegara galau " lanjut Manda.
" Emm makasih untuk penjelasannya dan sekarang gue ngerti gimana Atlanna itu dan makasih juga untuk traktiran nya " kata Ara.
Manda hanya membalasnya dengan senyuman dan ia kembali melihat ponselnya dan mengetik pesan ke Jija.
" Buruan kesini gue udah kelar masalahnya, Ara udah ga marah lagi "
Mereka berdua berjalan ke arah caffe tersebut, selama menunggu tadi Jija menjelaskan ke Atlanna bahwa Manda yang akan menjelaskan semuanya. Sampailah Jija dan Atlanna ke caffe yang diduduki oleh mereka bertiga. Ara yang melihat keberadaan Atlanna terlonjak kaget karena dengan tiba-tiba dia berada di hadapannya.
" Oiya gue cabut dulu masih ada yang gue urusin sebelum balik, see you gais! " Ucap Manda sambil berlalu meninggalkan mereka berempat.
Kini mereka duduk berempat dengan duduk berdampingan. Atlanna di sebelah Ara dan Lea di sebelah Jija.