Author POV
Hari berganti hari bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Atlanna sudah lulus dari SMA Gadangga dan kini ia sedang mengistirahatkan otak nya sejenak dari buku buku sekolah.
Atlanna ingin kuliah namun ia jeda sebulan dulu, katanya ia ingin traveling dan masih ingin main main dulu.
" Lan bagus ga motor ini? " Arthur memperlihatkan gambar motor KLX yang lagi trend sekarang, motor andalan fakboi.
" Bagus bang seriusan, gas keun aja. Cakep parah kalo lo yang pake "
" Ini lo ngejek gue apa muji sih sebenernya? " Tanya Arthur.
" Kalo bisa dua-duanya kenapa nggak? "
" Punya adik kok kek demit "
" Lo berarti abang demit dong? "
" Lah iya juga ya "
" Udah miring otak lo bang "
Mereka berdua sedang duduk santai di gazebo yang terletak di halaman belakang rumah yang sekeliling nya dihiasi tanaman hijau.
" Halo pa, Arthur udah pilih apa yang Arthur suka "
Pilih apaan? Motor tadi? Ucap Atlanna dalam hati.
" Yasudah kamu hubungi aja dealer motor nya "
Jadi Arthur dibeliin motor sama papa?! Ucap Atlanna dalam hati.
" Lah pa kok Arthur doang yang dibeliin masa Atlanna nggak " Atlanna protes kepada papa nya.
" Sirik aja lo daki ayam "
" Bang nggak bisa gitu dong bang, masa lo dibeliin gue nggak "
" Siniin hp lo biar gue ngomong sama papa " ucap Atlanna.
" Pa masa Arthur dibeliin Atlanna nggak dibeliin "
" Atlanna mau motor kaya gimana? "
" Yang klasik sih pa "
" Nah kamu ikut Arthur aja, dia kan mau ke dealer kamu ikut biar kamu bisa pilih "
" Iya pa makasih ya pa "
Atlanna mengembalikan handphone itu ke Arthur.
" Gimana? Udah seneng? " Tanya Arthur.
" Seneng dong " Ucap Atlanna sambil wajahnya berseri-seri.
Arthur kembali menyantap cemilan yang sudah tersedia di gazebo itu.
" Jadi gimana kelanjutan hidup lo ini? " Tanya Arthur.
" Nikah sama Ara " Jawab Atlanna ngawur.
" Mapan dulu bego baru nikahin anak orang "
Keluarga Atlanna memang sudah tau kelainan seksual yang terjadi di diri Atlanna, beruntung keluarga nya menerima keadaannya asal masih batas wajar. Kedua orang tua nya awalnya tidak pernah menyangka anak perempuan satu satunya menjadi anggota dari bendera pelangi itu. Namun, lama kelamaan mereka hanya bisa menerima keadaan. Nyatanya, sekeras apapun usaha untuk mendekatkan Atlanna dengan lelaki hanya sia sia.
" Lo sendiri kapan nikah? " Tanya Atlanna.
" Gue sih udah mapan, tinggal cari aja "
" Sama citra? "
" Gue di tinggal nikah sama Citra " Ucap Arthur dramatis.
" Hahahaha kasian banget " Atlanna tertawa terpingkal-pingkal.